Senin, 19 Januari 2015

Visi



Visi adalah rasa yang paling penting dari prioritas yang kita miliki. Kita terus melihat dunia di sekitar kita, dan dengan cepat kita mengidentifikasi dan memahami apa yang kita lihat.

Orang-orang tidak setuju pada
emosi apa yang mereka lihat di wajahnya. Mungkin Anda melihat ketidaknyamanan. Tapi jika Anda bertanya kepada orang di sebelah kiri Anda, mereka mungkin mengatakan penyesalan atau skeptisisme, dan jika Anda bertanya kepada seseorang di sebelah kanan Anda, mereka mungkin mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda, seperti harapan atau empati. Jadi kita semua melihat wajah yang sama lagi. Kita mungkin melihat sesuatu yang sama sekali berbeda, karena persepsi adalah subjektif. Apa yang kita pikir kita lihat sebenarnya disaring melalui mata pikiran kita sendiri.

Tentu saja, ada banyak contoh lain tentang bagaimana kita melihat dunia melalui mata pikiran
sendiri. Aku akan memberi Anda beberapa contoh. Jadi diet, misalnya, melihat apel sebagai hal yang lebih besar dari orang-orang yang tidak menghitung kalori. Pemain softball melihat bola sebagai hal kecil jika mereka baru saja keluar dari kemerosotan, dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki malam yang panas di piring. Dan sebenarnya, keyakinan politik kita juga dapat mempengaruhi cara kita melihat orang lain, termasuk politisi.

Jadi bagaimana itu mungkin? Bagaimana bisa bahwa ketika saya melihat orang, objek, atau suatu peristiwa, saya melihat sesuatu yang sangat berbeda dari orang lain? Nah, alasan
ya banyak, tapi para ilmuwan visi tahu bahwa jumlah informasi yang dapat kita lihat pada setiap titik waktu tertentu, apa yang kita bisa fokus pada, sebenarnya relatif kecil. Apa yang kita dapat lihat dengan ketajaman dan kejelasan dan akurasi adalah setara dengan luas permukaan ibu jari kita pada lengan terentang kita. Segala sesuatu yang lain di sekitar kita yang kabur, rendering banyak dari apa yang disajikan kepada mata kita sebagai ambigu. Tapi kita harus mengklarifikasi dan memahami apa yang kita lihat, dan itu pikiran kita yang membantu kita mengisi kesenjangan tersebut. Akibatnya, persepsi adalah pengalaman subjektif, dan itulah bagaimana kita akhirnya melihat melalui mata pikiran kita sendiri.

Mengapa seseorang bisa benar-benar melihat gelas setengah penuh, dan seseorang benar-benar melihatnya sebagai setengah kosong? Apa itu tentang apa yang orang berpikir dan perasaan yang membawa mereka untuk melihat dunia dalam cara yang sama sekali berbeda? Dan apakah itu bahkan penting?
Di seluruh dunia, orang yang berjuang untuk mengelola berat badan mereka. Misalnya, kita menetapkan niat untuk berolahraga setelah liburan, tetapi sebenarnya, mayoritas orang menemukan bahwa resolusi Tahun Baru mereka rusak oleh Hari Valentine. Kita berbicara dengan diri kita sendiri dengan cara yang sangat menggembirakan, mengatakan diri kita ini adalah tahun untuk kembali ke bentuk, tetapi itu tidak cukup untuk membawa kita kembali ke berat badan ideal kita. Jadi mengapa? Tentu saja, tidak ada jawaban yang sederhana, namun salah satu alasan, bahwa mata batin kita mungkin bekerja melawan kita. Beberapa orang mungkin benar-benar melihat olahraga sebagai hal yang lebih sulit, dan beberapa orang mungkin benar-benar melihat olahraga sebagai hal yang mudah.

Hal ini membawa kita untuk berpikir bahwa mungkin orang-orang dengan motivasi yang kuat dan tujuan yang kuat untuk berolahraga mungkin benar-benar melihat garis finish sebagai lebih dekat daripada orang-orang yang memiliki motivasi lemah.

Jadi kita semua melihat dunia melalui mata pikiran kita sendiri
. Dan pada beberapa hari, mungkin terlihat seperti dunia adalah tempat yang berbahaya dan menantang dan dapat diatasi, tetapi tidak harus terlihat seperti itu sepanjang waktu. Kita bisa mengajar diri sendiri untuk melihat secara berbeda, dan ketika kita menemukan cara untuk membuat dunia terlihat lebih bagus dan lebih mudah, itu mungkin benar-benar terjadi.

Sumber: TED.com , Emily Balcetis: Why some people find exercise harder than others

Sabtu, 10 Januari 2015

Masalah Di Dalam Kantor



Gangguan apa yang terjadi di kantor yang tidak terjadi di tempat lain? Di tempat lain, Anda bisa mendapat banyak gangguan, seperti, sebutlah misalnya TV, atau Anda bisa jalan-jalan, atau ke kulkas di ruang bawah, atau tempat tidur Anda, atau apa pun yang Anda inginkan. Dan jika Anda berbicara pada manajer tertentu, mereka akan mengatakan bahwa mereka tidak mau karyawan mereka bekerja di rumah karena gangguan-gangguan tersebut. Mereka juga akan mengatakan -- kadang-kadang mereka juga akan mengatakan, "Ya, jika saya tidak dapat melihat orangnya, bagaimana saya tahu kalau mereka sedang bekerja?" yang tentu saja konyol, tapi itulah alasan yang para manajer berikan. Kita semua harus memperbaiki hal ini. Tapi seringkali mereka akan mengatakan gangguan-gangguan tersebut. "Saya tidak bisa membiarkan seseorang bekerja di rumah. Mereka akan menonton TV. Mereka akan melakukan hal-hal lain." Ternyata hal-hal tersebut bukanlah hal-hal yang benar-benar mengganggu. Karena hal-hal tersebut adalah gangguan sukarela. Anda memutuskan ketika Anda mau terganggu oleh TV. Anda memutuskan ketika Anda mau menyalakan sesuatu. Anda memutuskan ketika Anda mau pergi ke ruang bawah atau pergi jalan-jalan. Di kantor, gangguan yang menyebabkan orang tidak menyelesaikan pekerjaannya kebanyakan tidak sukarela. Jadi mari kita melihat hal-hal tersebut.

Sekarang, manajer-manajer dan bos-bos akan sering berpikir bahwa gangguan sebenarnya dalam bekerja adalah hal-hal seperti Facebook dan Twitter dan Youtube dan situs-situs lain. Bahkan, mereka melakukannya terlampau jauh dengan melarang situs-situs tersebut ketika bekerja. Beberapa dari Anda mungkin bekerja di tempat di mana Anda tidak mendapat akses ke situs-situs tertentu. Apakah ini China? Apa yang terjadi di sini? Anda tidak bisa mengunjungi situs ketika bekerja, dan itu adalah masalahnya, itu mengapa orang-orang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan mereka, karena mereka mengunjungi Facebook dan Twitter? Itu adalah hal konyol. Benar-benar parah. Dan hari ini Facebook dan Twitter dan Youtube, hal-hal tersebut adalah istirahat merokok masa kini. Tidak ada orang yang peduli dengan membiarkan orang istirahat merokok selama 15 menit 10 tahun yang lalu, jadi mengapa orang ambil pusing dengan orang yang membuka Facebook di sana dan di sini, atau Twitter di sana dan di sini, atau Youtube di sana dan di sini? Hal tersebut bukanlah masalah yang sesungguhnya di kantor.

Masalah yang sesungguhnya adalah yang disebut sebagai M&M manajer-manajer dan rapat-rapat (meetings). Itulah masalah yang sesungguhnya dalam kantor modern hari ini. Dan ini mengapa pekerjaan tidak selesai di tempat kerja, karena M&M itu tadi. Hal yang menarik adalah, jika Anda mendengarkan tempat-tempat yang orang katakan untuk mengerjakan sesuatu -- seperti di rumah, atau di mobil, atau di pesawat, atau larut malam, atau pagi buta -- Anda tidak menemukan manajer dan rapat; Anda menemukan banyak gangguan lain, tapi Anda tidak menemukan manajer dan rapat. Jadi dua hal tersebut adalah hal yang tidak akan Anda temui di mana pun, kecuali di kantor. Dan manajer pada dasarnya adalah orang yang pekerjaannya adalah untuk mengganggu orang lain. Itulah kegunaan dari manajer, mereka mengganggu orang lain. Mereka tidak benar-benar bekerja, jadi mereka harus memastikan orang lain melakukan pekerjaannya, ini gangguan. Dan kita memiliki banyak manajer di dunia sekarang. Dan banyak orang di dunia sekarang. Dan banyak gangguan di dunia karena manajer-manajer tersebut. Mereka harus mengecek: "Hei, bagaimana itu berjalan? Tunjukkan padaku apa yang terjadi," dan hal-hal semacamnya. Dan mereka tetap mengganggu Anda pada waktu yang salah, ketika Anda benar-benar mencoba melakukan sesuatu yang mereka membayar Anda untuk melakukannya, mereka cenderung untuk mengganggu Anda.

Itu sangat buruk. Tapi yang lebih buruk lagi adalah hal yang manajer-manajer paling sering lakukan, yang disebut sebagai rapat. Rapat hanyalah racun, mengerikan, hal yang beracun sepanjang hari di tempat kerja. Kita semua tahu. Dan Anda tidak pernah melihat ada rapat mendadak yang diatur oleh karyawan; bukan begitu cara kerjanya. Manajer-manajer lah yang mengatur rapat, jadi karyawan-karyawan bisa berkumpul bersama, dan hal yang luar biasa mengganggu bagi orang -- adalah dengan mengatakan, "Hei lihat, kita akan mengumpulkan 10 orang bersama sekarang dan mengadakan rapat. Saya tidak peduli apa yang Anda lakukan. Anda harus menghentikan apa yang Anda lakukan sehingga Anda dapat menghadiri rapat ini." Maksud saya, bagaimana dengan kesempatan ketika 10 orang harus berhenti? Bagaimana jika mereka sedang memikirkan masalah yang penting? Bagaimana jika mereka sedang mengerjakan hal penting? Secara tiba-tiba Anda menyuruh mereka berhenti melakukannya untuk melakukan hal lain. Jadi mereka pergi ke ruang rapat, bersama-sama, dan mereka membicarakan hal yang biasanya tidak terlalu penting. Karena rapat bukanlah bekerja. Rapat adalah tempat untuk membicarakan sesuatu yang akan Anda lakukan nanti.

Tapi rapat juga prokreasi. Jadi satu rapat cenderung menjadi rapat lain dan menjadi rapat lainnya lagi. Sering terlalu banyak orang yang menghadiri rapat, dan rapat sangat-sangat mahal untuk organisasi. Perusahaan sering berpikir satu jam rapat sebagai satu jam rapat, tapi itu tidak benar, kecuali hanya ada satu orang dalam rapat tersebut. Jika ada 10 orang dalam rapat, itu berarti 10 jam rapat, bukan satu jam rapat. 10 jam produktif diambil dari organisasi untuk melakukan satu jam rapat, yang mungkin bisa dilakukan oleh dua atau tiga orang yang membicarakannya selama beberapa menit saja. Tapi daripada seperti itu, jadwal rapat selalu panjang, karena rapat dijadwalkan sesuai dengan cara kerja piranti lunak, di mana rapat menjadi 15 menit, atau 30 menit, atau satu jam. Anda tidak menjadwalkan delapan jam rapat dengan Outlook. Anda tidak bisa. Saya bahkan tidak tahu jika Anda bisa. Anda bisa menjadwalkan 15 menit atau 30 menit atau 45 menit atau satu jam. Dan kita cenderung untuk mengisi waktu-waktu tersebut padahal seharusnya bisa dilakukan secara sangat cepat.

Sumber: TED.com , Jason Fried: Why work doesn’t happen at work

Jumat, 09 Januari 2015

Kantor



Ketika Anda menanyai orang -- Anda bertanya kepada mereka, "Ke mana Anda pergi ketika Anda benar-benar ingin menyelesaikan sesuatu?" Anda akan mendengar jawaban seperti serambi, beranda, dapur. Anda akan mendengar jawaban semacam sebuah ruangan ekstra di rumah, ruang bawah tanah, kafe, perpustakaan, Dan Anda akan mendengar jawaban seperti kereta, pesawat, mobil -- untuk komuter. Dan Anda akan mendengar orang-orang mengatakan, "Yah, tidak masalah di mana saya berada, selama itu sangat-sangat pagi atau sangat-sangat malam atau pada akhir pekan" Anda hampir tidak akan mendengar orang mengatakan di kantor. Tapi pemikiran bisnis menghabiskan seluruh uang untuk tempat yang kita sebut kantor, dan mereka membuat orang-orang pergi ke sana setiap waktu, padahal orang tidak bekerja di kantor.

Dan yang Anda temukan adalah, terutama dengan orang-orang kreatif -- desainer, programer, penulis, insinyur, pemikir -- bahwa orang benar-benar butuh waktu bebas gangguan yang panjang untuk menyelesaikan sesuatu. Anda tidak dapat meminta seseorang menjadi kreatif dalam 15 menit dan benar-benar memikirkan suatu masalah. Anda mungkin memiliki sebuah ide cepat, tapi untuk memikirkan masalah secara mendalam dan mempertimbangkannya secara hati-hati, Anda perlu waktu bebas gangguan yang panjang. Dan walaupun hari kerja biasanya adalah delapan jam, berapa banyak orang pernah memiliki delapan jam untuk diri sendiri di kantor? Bagaimana dengan tujuh jam? Enam? Lima? Empat? Kapan terakhir kali Anda memiliki tiga jam untuk diri Anda sendiri di kantor? Dua jam? Satu jam mungkin. Sangat-sangat sedikit orang yang benar-benar memiliki waktu bebas gangguan yang panjang di kantor. Dan inilah alasan mengapa orang memilih untuk bekerja di rumah, atau mereka bisa pergi ke kantor, tapi mereka pergi ke kantor pagi-pagi sekali, atau malam-malam sekali ketika tidak ada seorang pun, atau mereka tetap tinggal setelah semua orang pergi, atau mereka pergi di akhir pekan, atau mereka menyelesaikan pekerjaan di pesawat, atau mereka menyelesaikannya di mobil atau di kereta karena tidak ada gangguan.

Ada tiga jenis gangguan, tapi mereka bukanlah jenis gangguan yang sangat buruk. Dan secara keseluruhan, fenomena di mana hanya ada sedikit waktu untuk menyelesaikan banyak hal mengingatkan saya akan hal lain yang tidak terjadi ketika Anda terganggu, dan hal tersebut adalah tidur. Saya rasa tidur dan kerja memiliki hubungan yang sangat dekat. Dan itu bukan tentang Anda bisa bekerja ketika Anda tidur atau Anda bisa tidur ketika sedang bekerja. Bukan hal itu yang saya maksud. Saya membicarakan secara spesifik tentang fakta bahwa tidur dan kerja berbasis fase, atau kejadian yang berbasis tahapan. Jadi tidur adalah mengenai fase atau tahapan tidur -- beberapa orang menyebutnya dengan cara berbeda. Ada lima tahapan tidur, dan untuk bisa mencapai tidur yang sungguh-sungguh dalam, yang sungguh-sungguh lelap Anda harus melewati tahap-tahap sebelumnya. Dan ketika Anda terganggu ketika melewati tahap-tahap sebelumnya -- ketika seseorang menjatuhi Anda di kasur, atau jika ada suara berisik, atau apapun yang terjadi -- Anda tidak hanya sekedar terganggu di tahapan tertentu.

Jika Anda terganggu dan terbangun, Anda harus memulai lagi dari awal. Jadi Anda harus kembali ke fase-fase sebelumnya dan memulai lagi dari awal. Dan pada akhirnya -- terkadang Anda mungkin memiliki hari-hari seperti ini ketika Anda bangun pada pukul delapan pagi, atau tujuh pagi, atau kapan pun Anda bangun, Anda merasa seperti, oh, saya tidak tidur dengan nyenyak. Saya tidur -- saya ke kasur, saya berbaring -- tapi saya tidak benar-benar tidur. Orang mengatakan Anda tidur, tapi Anda tidak benar-benar tidur, Anda seolah-olah tidur. Hanya butuh waktu sebentar; Anda harus melewati fase-fase tersebut. Dan jika Anda terganggu, Anda tidak dapat tidur dengan nyenyak. Jadi bagaimana kita dapat berharap -- apakah ada yang berharap seseorang dapat tidur dengan nyenyak jika terganggu semalaman? Saya tidak merasa ada seorang pun yang akan mengatakan ya. Lalu mengapa kita berharap orang untuk bekerja dengan baik jika mereka terganggu seharian di kantor? Bagaimana mungkin kita berharap orang dapat melakukan pekerjaannya jika mereka pergi ke kantor untuk terganggu? Itu tidak masuk akal buat saya.

Sumber: TED.com , Jason Fried: Why work doesn’t happen at work