Ketika Anda
menanyai orang --
Anda bertanya
kepada mereka, "Ke mana Anda pergi ketika Anda benar-benar ingin
menyelesaikan sesuatu?"
Anda akan mendengar
jawaban seperti serambi, beranda, dapur. Anda akan mendengar jawaban semacam
sebuah ruangan ekstra di rumah, ruang bawah tanah, kafe, perpustakaan, Dan Anda akan mendengar jawaban seperti
kereta,
pesawat, mobil -- untuk
komuter.
Dan Anda akan mendengar
orang-orang mengatakan,
"Yah, tidak
masalah di mana saya berada,
selama itu
sangat-sangat pagi atau sangat-sangat malam atau pada akhir pekan" Anda hampir tidak akan mendengar orang
mengatakan di kantor.
Tapi pemikiran bisnis
menghabiskan seluruh uang untuk tempat yang kita sebut kantor, dan mereka membuat orang-orang pergi ke
sana setiap waktu,
padahal orang tidak
bekerja di kantor.
Dan yang Anda
temukan adalah, terutama dengan orang-orang kreatif -- desainer, programer, penulis, insinyur, pemikir -- bahwa orang benar-benar butuh waktu bebas gangguan yang panjang untuk
menyelesaikan sesuatu.
Anda tidak dapat meminta
seseorang menjadi kreatif dalam 15 menit dan benar-benar memikirkan suatu
masalah.
Anda mungkin memiliki
sebuah ide cepat,
tapi untuk memikirkan
masalah secara mendalam dan mempertimbangkannya secara hati-hati, Anda perlu waktu bebas gangguan yang panjang. Dan walaupun hari kerja biasanya adalah
delapan jam,
berapa banyak orang pernah
memiliki delapan jam untuk diri sendiri di kantor? Bagaimana dengan tujuh jam? Enam? Lima? Empat? Kapan terakhir kali Anda memiliki tiga
jam untuk diri Anda sendiri di kantor? Dua jam? Satu jam mungkin. Sangat-sangat sedikit orang yang
benar-benar memiliki
waktu bebas gangguan
yang panjang di kantor.
Dan inilah alasan
mengapa orang memilih untuk bekerja di rumah, atau mereka bisa pergi ke kantor, tapi mereka pergi ke kantor pagi-pagi
sekali,
atau malam-malam sekali
ketika tidak ada seorang pun,
atau mereka tetap
tinggal setelah semua orang pergi, atau mereka pergi di akhir pekan, atau mereka menyelesaikan pekerjaan di
pesawat,
atau mereka
menyelesaikannya di mobil atau di kereta karena tidak ada gangguan.
Ada tiga jenis
gangguan,
tapi mereka bukanlah
jenis gangguan yang sangat buruk. Dan secara keseluruhan, fenomena di mana hanya ada sedikit waktu untuk
menyelesaikan banyak hal
mengingatkan saya akan
hal lain
yang tidak terjadi
ketika Anda terganggu,
dan hal tersebut adalah
tidur. Saya rasa tidur dan kerja memiliki
hubungan yang sangat dekat.
Dan itu bukan tentang
Anda bisa bekerja ketika Anda tidur atau Anda bisa tidur ketika sedang
bekerja.
Bukan hal itu yang saya
maksud.
Saya membicarakan
secara spesifik tentang fakta
bahwa tidur dan kerja berbasis fase, atau kejadian yang berbasis tahapan. Jadi tidur adalah mengenai fase atau
tahapan tidur --
beberapa orang
menyebutnya dengan cara berbeda. Ada lima tahapan tidur, dan untuk bisa mencapai tidur yang
sungguh-sungguh dalam, yang sungguh-sungguh lelap Anda harus melewati tahap-tahap
sebelumnya.
Dan ketika Anda
terganggu ketika melewati tahap-tahap sebelumnya -- ketika seseorang menjatuhi Anda di
kasur, atau jika ada suara berisik, atau apapun
yang terjadi --
Anda tidak hanya
sekedar terganggu di tahapan tertentu.
Jika Anda
terganggu dan terbangun,
Anda harus memulai lagi
dari awal.
Jadi Anda harus kembali
ke fase-fase sebelumnya dan memulai lagi dari awal. Dan pada akhirnya -- terkadang Anda
mungkin memiliki hari-hari seperti ini ketika Anda bangun pada pukul delapan
pagi, atau tujuh pagi,
atau kapan pun Anda
bangun,
Anda merasa seperti,
oh, saya tidak tidur dengan nyenyak. Saya tidur -- saya ke kasur, saya
berbaring --
tapi saya tidak
benar-benar tidur.
Orang mengatakan Anda
tidur, tapi Anda tidak benar-benar tidur, Anda
seolah-olah tidur.
Hanya butuh waktu
sebentar; Anda harus melewati fase-fase tersebut. Dan jika Anda terganggu, Anda tidak
dapat tidur dengan nyenyak.
Jadi bagaimana kita
dapat berharap -- apakah ada yang berharap seseorang dapat tidur dengan nyenyak jika terganggu semalaman? Saya tidak merasa ada seorang pun yang
akan mengatakan ya.
Lalu mengapa kita
berharap orang untuk bekerja dengan baik jika mereka terganggu seharian di
kantor?
Bagaimana mungkin kita
berharap orang dapat melakukan pekerjaannya jika mereka pergi ke kantor untuk
terganggu?
Itu tidak masuk akal
buat saya.
Sumber: TED.com , Jason Fried: Why work doesn’t happen at
work
Tidak ada komentar:
Posting Komentar