30 tahun lagi,
menurut UNESCO
di seluruh dunia akan
lebih banyak orang yang lulus
melalui pendidikan
dibandingkan dari awal sejarah. Lebih banyak orang, dan kombinasi dari hal-hal yang telah kita bicarakan
-- teknologi dan efek perubahannya kepada pekerjaan,
dan demografi
dan ledakan besar
populasi.
Tiba-tiba, gelar
menjadi tidak berharga. Iya kan? Jika anda memiliki gelar, anda akan mendapat
pekerjaan.
Jika anda tidak
memiliki pekerjaan, itu karena anda tidak menginginkannya. Tapi sekarang, anak-anak yang bergelar,
lebih banyak
yang pulang ke rumah
untuk terus bermain video games, karena anda membutuhkan gelar Magister
padahal dulu pekerjaan ini hanya membutuhkan gelar Sarjana, dan sekarang anda membutuhkan PhD untuk
pekerjaan lainnya.
Ini adalah proses
inflasi akademis.
Dan ini mengindikasikan
keseluruhan struktur pendidikan telah bergeser di bawah kaki kita. Kita
butuh memikirkan kembali dengan radikal cara pandang kita terhadap kecerdasan.
Kita tahu tiga
hal mengenai kecerdasan.
Pertama, kecerdasan itu
beragam. Kita berpikir mengenai dunia dengan segala cara kita rasakan. Kita berpikir secara
visual,
kita berpikir secara
suara, kita berpikir secara kinestesis. Kita berpikir dalam istilah abstrak,
kita berpikir dalam pergerakan. Kedua, kecerdasan itu dinamis. Jika anda melihat interaksi otak
manusia, seperti yang telah kita dengar kemarin dari sejumlah presentasi, kecerdasaan sangat interaktif. Otak tidak dipisah-pisah kedalam ruang
terpisah.
Faktanya, kreativitas
-- sesuatu yang didefinisikan sebagai proses mendapatkan ide orisinal yang memiliki
nilai --
lebih sering muncul
dari interaksi
antara disipliner cara
melihat sesuatu yang berbeda.
Otak dengan
sengaja -- di sisi lain,
ada sebuah batang
syaraf yang menghubungkan kedua bagian otak yang disebut "corpus
callosum". Batang ini lebih tebal pada wanita. Mungkin ini sebabnya wanita lebih baik
melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu. Karena memang wanita lebih baik, iya
kan? Banyak riset yang telah dilakukan. Anda
tahu sebuah hal filosofis,
jika sebuah pohon jatuh
di dalam hutan dan tidak ada satu pun yang mendengarnya apakah itu terjadi? Anda ingat
pertanyaan itu?
Dan hal ketiga
mengenai kecerdasan adalah,
kecerdasan itu
istimewa. Al Gore berbicara
mengenai ekologi, dan
revolusi yang dicetuskan oleh Rachel Carson. Harapan satu-satunya kita untuk masa
depan adalah mengadopsi sebuah konsep baru
akan ekologi manusia,
ekologi yang memulai
kita untuk mengatur ulang konsep kita akan kekayaan kepasitas manusia. Sistem pendidikan kita telah menambang pikiran
kita dengan cara
kita menambang bumi
kita: untuk komoditas tertentu. Dan untuk masa depan, hal itu tidak akan
memberi apa-apa untuk kita.
Kita harus memikirkan
ulang prinsip dasar
bagaimana kita mendidik
anak-anak kita. Ada
sebuah kutipan indah
dari Jonas Salk, yang berkata, "Jika semua serangga hilang dari bumi, dalam 50 tahun, semua kehidupan di bumi
akan berakhir.
Jika semua manusia
hilang dari bumi
dalam 50 tahun, semua
bentuk kehidupan akan sejahtera." Dan dia benar.
Yang kita
rayakan adalah rahmat dari imajinasi manusia. Kita harus berhati-hati sekarang
bagaimana kita menggunakan rahmat ini secara bijaksana, dan kita menghindari
beberapa skenario -
skenario yang telah
kita bicarakan. Dan satu-satunya cara kita melakukannya adalah dengan melihat
kapasitas kreatif kita
dari sisi betapa
kayanya mereka, dan melihat
anak-anak kita dengan
harapan yang mereka miliki. Dan tugas kita adalah mendidik mereka secara
keseluruhan, supaya mereka dapat menghadapi masa depan. Kita mungkin tidak akan melihat masa
depan tersebut,
tapi mereka akan
melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa
depan itu.
Sumber: TED.com
, Ken Robinson: How schools kill creativity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar