Salah satu
teknik terperinci untuk mengingat pengkodean elaborative diciptakan 2500 tahun
yang lalu di Yunani Kuno.
Ia kemudian dikenal
sebagai istana memori.
Cerita dibalik
penciptaannya adalah sebagai berikut: Ada seorang penyair bernama Simonides yang sedang menghadiri sebuah perjamuan. Ia sebenarnya merupakan penghibur yang
disewa,
karena pada masa itu
jika Anda ingin menyelenggarakan sebuah pesta yang sangat keren, Anda tidak menyewa seorang DJ, Anda
menyewa seorang penyair.
Dan ia berdiri,
menyampaikan puisinya dari memori, keluar dari pintu dan pada saat ia melakukannya, aula
perjamuan runtuh,
membunuh semua orang di
dalamnya.
Hal itu tidak hanya
membunuh semua orang,
tetapi juga
mencampuradukkan semua mayat hingga tak dapat dikenali. Tidak ada yang dapat mengatakan siapa
yang ada di dalam,
tidak ada yang dapat
mengatakan dimana mereka duduk. Mayat-mayat tersebut tidak dapat
dikuburkan dengan layak.
Ini adalah sebuah
tragedi yang menyusul tragedi yang lain. Simonides, berdiri di luar, satu-satunya orang yang selamat dari
reruntuhan,
menutup matanya dan
menyadari,
bahwa di dalam mata
pikirannya,
ia dapat melihat dimana
setiap tamu perjamuan itu duduk. Dan ia meraih tangan para kerabat dan menuntun mereka masing-masing menuju
orang-orang yang mereka cintai dalam reruntuhan.
Apa yang
disadari Simonides pada saat itu adalah sesuatu yang saya pikir kita
semua sadari secara intuitif,
yaitu, bagaimanapun
buruknya kita
dalam mengingat
nama-nama dan nomor-nomor telefon dan instruksi kata-per-kata dari kolega
kita, kita memiliki memori visual dan spasial
yang luar biasa.
Jika saya meminta Anda
untuk mengulang kembali 10 kata pertama dari kisah yang saya ceritakan tentang
Simonides,
kemungkinan besar Anda
akan sangat sulit melakukannya. Tapi saya berani bertaruh bahwa jika saya meminta Anda untuk
mengingat
siapa yang duduk di
atas seekor kuda berwarna gelap yang dapat berbicara di serambi Anda saat ini, Anda akan mampu melihatnya.
Ide di balik
istana memori
adalah untuk
menciptakan bangunan imajiner dalam mata pikiran Anda dan mengisinya dengan gambar-gambar dari hal-hal yang ingin Anda ingat -- makin gila, makin aneh, makin ganjil, makin lucu, makin vulgar, makin berbau
gambar tersebut,
makin sulit ia untuk
dilupakan.
Ini adalah nasihat yang
berawal lebih dari 2000 tahun yang lalu dalam risalah memori Latin yang paling
awal.
Jadi bagaimana
hal ini bekerja?
Katakanlah Anda telah
diundang
ke panggung utama untuk
menyampaikan sebuah pidato
dan Anda ingin
melakukannya dari memori,
dan Anda ingin
melakukannya dengan cara yang sama dengan yang akan dilakukan oleh Cicero jika ia diundang ke TEDx Roma 2000 tahun
yang lalu.
Apa yang mungkin Anda
lakukan
adalah membayangkan
diri Anda di depan pintu rumah Anda. Dan Anda akan menghasilkan semacam gambar yang benar-benar gila, menggelikan,
tak terlupakan
untuk mengingatkan Anda
tentang hal pertama yang ingin Anda sampaikan adalah kontes yang sangat aneh ini. Dan kemudian Anda akan masuk ke dalam
rumah Anda,
dan Anda akan melihat
sebuah gambar Cookie Monster
di atas Mister Ed. Dan ia akan mengingatkan Anda bahwa Anda ingin memperkenalkan kawan
Anda, Ed Cook.
Dan kemudian Anda akan
melihat sebuah gambar Britney Spears untuk mengingatkan Anda tentang anekdot
lucu yang ingin Anda sampaikan. Dan Anda berjalan ke dapur Anda, dan topik kempat yang ingin Anda
sampaikan
adalah perjalanan aneh
yang telah Anda jalani selama setahun dan Anda memiliki beberapa teman untuk
membantu Anda mengingat hal itu.
Ini adalah
bagaimana para orator Roman menghafal pidato-pidato mereka -- bukan kata-per-kata, yang hanya akan
mengacaukan Anda,
bukan topik-per-topik. Sesungguhnya, frase "topic
sentence" (kalimat topik), yang datang dari kata Yunani,
"topos",
yang berarti
"tempat".
Ini adalah sebuah jejak di kala orang-orang berpikir tentang
pidato dan retorik
dalam istilah-istilah
spasial tersebut.
Frase
"pertama",
adalah seperti tempat
pertama dalam istana memori Anda.
Kita sering
berbicara tentang orang-orang dengan memori yang hebat seakan hal itu merupakan sebuah bawaan
lahir, tapi itu tidaklah benar. Memori yang hebat dipelajari. Pada level terdasar, kita mengingat
ketika kita menaruh perhatian. Kita mengingat ketika kita terlibat
secara dalam.
Kita mengingat ketika
kita mampu
mengambil sepotong
informasi dan pengalaman
dan menemukan mengapa
hal itu berarti untuk kita,
mengapa ia penting,
mengapa ia penuh warna,
ketika kita mampu
mengubahnya dengan suatu cara
yang membuatnya masuk
di akal
di antara semua hal-hal
lain yang mengapung dalam pikiran kita, ketika kita mampu mengubah Bakers
menjadi bakers.
Istana memori,
teknik-teknik memori ini,
mereka hanyalah jalan
pintas.
Sesungguhnya, mereka
bahkan bukan jalan pintas.
Mereka berfungsi karena
Anda membuat mereka berfungsi. Mereka memaksakan sebuah pemrosesan yang
mendalam,
semacam pemikiran, yang sebagian besar dari kita tidak
melatihnya.
Tapi sesungguhnya tidak
ada jalan pintas.
Ini adalah bagaimana
hal-hal dibuat untuk dapat diingat.
Sumber: TED.com
, Joshua Foer: Feats of memory anyone can do
Tidak ada komentar:
Posting Komentar