Rabu, 17 Desember 2014

Istana Memori



Salah satu teknik terperinci untuk mengingat pengkodean elaborative diciptakan 2500 tahun yang lalu di Yunani Kuno. Ia kemudian dikenal sebagai istana memori. Cerita dibalik penciptaannya adalah sebagai berikut: Ada seorang penyair bernama Simonides yang sedang menghadiri sebuah perjamuan. Ia sebenarnya merupakan penghibur yang disewa, karena pada masa itu jika Anda ingin menyelenggarakan sebuah pesta yang sangat keren, Anda tidak menyewa seorang DJ, Anda menyewa seorang penyair. Dan ia berdiri, menyampaikan puisinya dari memori, keluar dari pintu dan pada saat ia melakukannya, aula perjamuan runtuh, membunuh semua orang di dalamnya. Hal itu tidak hanya membunuh semua orang, tetapi juga mencampuradukkan semua mayat hingga tak dapat dikenali. Tidak ada yang dapat mengatakan siapa yang ada di dalam, tidak ada yang dapat mengatakan dimana mereka duduk. Mayat-mayat tersebut tidak dapat dikuburkan dengan layak. Ini adalah sebuah tragedi yang menyusul tragedi yang lain. Simonides, berdiri di luar, satu-satunya orang yang selamat dari reruntuhan, menutup matanya dan menyadari, bahwa di dalam mata pikirannya, ia dapat melihat dimana setiap tamu perjamuan itu duduk. Dan ia meraih tangan para kerabat dan menuntun mereka masing-masing menuju orang-orang yang mereka cintai dalam reruntuhan.

Apa yang disadari Simonides pada saat itu adalah sesuatu yang saya pikir kita semua sadari secara intuitif, yaitu, bagaimanapun buruknya kita dalam mengingat nama-nama dan nomor-nomor telefon dan instruksi kata-per-kata dari kolega kita, kita memiliki memori visual dan spasial yang luar biasa. Jika saya meminta Anda untuk mengulang kembali 10 kata pertama dari kisah yang saya ceritakan tentang Simonides, kemungkinan besar Anda akan sangat sulit melakukannya. Tapi saya berani bertaruh bahwa jika saya meminta Anda untuk mengingat siapa yang duduk di atas seekor kuda berwarna gelap yang dapat berbicara di serambi Anda saat ini, Anda akan mampu melihatnya.

Ide di balik istana memori adalah untuk menciptakan bangunan imajiner dalam mata pikiran Anda dan mengisinya dengan gambar-gambar dari hal-hal yang ingin Anda ingat -- makin gila, makin aneh, makin ganjil, makin lucu, makin vulgar, makin berbau gambar tersebut, makin sulit ia untuk dilupakan. Ini adalah nasihat yang berawal lebih dari 2000 tahun yang lalu dalam risalah memori Latin yang paling awal.

Jadi bagaimana hal ini bekerja? Katakanlah Anda telah diundang ke panggung utama untuk menyampaikan sebuah pidato dan Anda ingin melakukannya dari memori, dan Anda ingin melakukannya dengan cara yang sama dengan yang akan dilakukan oleh Cicero jika ia diundang ke TEDx Roma 2000 tahun yang lalu. Apa yang mungkin Anda lakukan adalah membayangkan diri Anda di depan pintu rumah Anda. Dan Anda akan menghasilkan semacam gambar yang benar-benar gila, menggelikan, tak terlupakan untuk mengingatkan Anda tentang hal pertama yang ingin Anda sampaikan adalah kontes yang sangat aneh ini. Dan kemudian Anda akan masuk ke dalam rumah Anda, dan Anda akan melihat sebuah gambar Cookie Monster di atas Mister Ed. Dan ia akan mengingatkan Anda bahwa Anda ingin memperkenalkan kawan Anda, Ed Cook. Dan kemudian Anda akan melihat sebuah gambar Britney Spears untuk mengingatkan Anda tentang anekdot lucu yang ingin Anda sampaikan. Dan Anda berjalan ke dapur Anda, dan topik kempat yang ingin Anda sampaikan adalah perjalanan aneh yang telah Anda jalani selama setahun dan Anda memiliki beberapa teman untuk membantu Anda mengingat hal itu.

Ini adalah bagaimana para orator Roman menghafal pidato-pidato mereka -- bukan kata-per-kata, yang hanya akan mengacaukan Anda, bukan topik-per-topik. Sesungguhnya, frase "topic sentence" (kalimat topik), yang datang dari kata Yunani, "topos", yang berarti "tempat". Ini adalah sebuah jejak di kala orang-orang berpikir tentang pidato dan retorik dalam istilah-istilah spasial tersebut. Frase "pertama", adalah seperti tempat pertama dalam istana memori Anda.

Kita sering berbicara tentang orang-orang dengan memori yang hebat seakan hal itu merupakan sebuah bawaan lahir, tapi itu tidaklah benar. Memori yang hebat dipelajari. Pada level terdasar, kita mengingat ketika kita menaruh perhatian. Kita mengingat ketika kita terlibat secara dalam. Kita mengingat ketika kita mampu mengambil sepotong informasi dan pengalaman dan menemukan mengapa hal itu berarti untuk kita, mengapa ia penting, mengapa ia penuh warna, ketika kita mampu mengubahnya dengan suatu cara yang membuatnya masuk di akal di antara semua hal-hal lain yang mengapung dalam pikiran kita, ketika kita mampu mengubah Bakers menjadi bakers.

Istana memori, teknik-teknik memori ini, mereka hanyalah jalan pintas. Sesungguhnya, mereka bahkan bukan jalan pintas. Mereka berfungsi karena Anda membuat mereka berfungsi. Mereka memaksakan sebuah pemrosesan yang mendalam, semacam pemikiran, yang sebagian besar dari kita tidak melatihnya. Tapi sesungguhnya tidak ada jalan pintas. Ini adalah bagaimana hal-hal dibuat untuk dapat diingat.

Sumber: TED.com , Joshua Foer: Feats of memory anyone can do

Tidak ada komentar:

Posting Komentar