Kamis, 18 Desember 2014

Jebakan Kebahagiaan



Semua orang berbicara tentang kebahagiaan akhir-akhir ini. Ada banyak pembimbingan kebahagiaan. Semua orang ingin membuat orang lain lebih bahagia. Tapi meskipun begitu ada beberapa jebakan nalar yang membuat hampir mustahil untuk berpikir jernih tentang kebahagian.

Dan tulisan hari ini sebagian besar mengenai jebakan-jebakan nalar itu. Ini berlaku bagi kebanyakan orang yang berpikir tentang kebahagiaan mereka sendiri, dan juga berlaku bagi kaum terpelajar yang berpikir mengenai kebahagiaan, karena kenyataannya kita sama "parah"-nya dengan orang lain. Jebakan pertama adalah keengganan untuk mengakui kerumitan. Kenyataannya kata kebahagiaan itu tidak terlalu berarti lagi karena kita menggunakannya untuk terlalu banyak hal yang berbeda. Saya pikir kita bisa batasi maknanya menjadi hanya satu arti tertentu tetapi secara umum ini akan menjadi suatu pengorbanan dan kita harus menerima pandangan yang lebih kompleks tentang arti kesejahteraan. Perangkap kedua adalah adanya kerancuan antara pengalaman dan ingatan: pada dasarnya ini adalah soal merasa bahagia dalam hidup anda dan merasa senang tentang hidup anda, atau merasa senang dengan hidup anda. Dan kedua hal itu merupakan dua konsep yang sangat berbeda, dua hal itu adalah ganjalan dalam teori kebahagiaan. Dan yang ketiga adalah ilusi yang timbul karena pemusatan perhatian, dan kenyataan pahit bahwa kita tidak mampu memikirkan apapun yang berpengaruh pada kesejahteraan tanpa membiaskan apa yang penting. Jadi ini benar-benar sebuah perangkap nalar yang tidak bisa dihindari.

Kita tahu tentang sesuatu yang mengontrol kepuasan dalam kebahagiaan diri. Kita tahu bahwa uang itu sangat penting, tujuan adalah sangat penting. Kita tahu bahwa kebahagiaan pada dasarnya adalah merasa puas dengan orang-orang yang kita sukai, menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita sukai. Ada banyak kesenangan-kesenangan lain, namun hal ini mendominasi. Jadi, bila Anda ingin memaksimalkan kebahagiaan dalam dua diri, Anda akan berakhir melakukan dua hal yang sangat berbeda. Pada dasarnya adalah kita seharusnya tidak usah memikirkan kebahagiaan sebagai sebuah pengganti kesejahteraan. Itu adalah dua hal yang berbeda.

sumber: TED.com , Daniel Kahneman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar