Bayangkan diri
Anda berdiri
di luar pintu depan
rumah Anda.
Saya ingin Anda
mengamati warna pintu tersebut, bahan pembuatnya. Sekarang visualisasikan sekumpulan
orang-orang gemuk telanjang di atas sepeda. Mereka sedang berlomba dalam sebuah
kompetisi bersepeda telanjang, dan mereka sedang menuju tepat ke pintu
depan Anda.
Saya ingin Anda
benar-benar melihat hal ini.
Mereka mengayuh pedal
kuat-kuat, mereka berkeringat, mereka berlompatan. Dan mereka bertabrakan tepat di depan
pintu masuk rumah Anda.
Sepeda berterbangan
kemana-mana, roda-roda berputar melewati Anda, jeruji-jeruji berakhir di tempat-tempat
yang janggal.
Melangkahlah menuju
batas pintu Anda
ke dalam serambi Anda,
ruang masuk Anda, apa pun yang ada di sisi lain pintu, dan hargailah kualitas cahaya yang ada. Cahaya itu menyinari Cookie Monster. Cookie Monster sedang melambai ke arah
Anda dari tempat duduknya di atas seekor kuda
berwarna gelap.
Kuda itu adalah seekor
kuda yang dapat berbicara.
Anda dapat merasakan
bulunya yang biru menggelitik hidung Anda Anda dapat mencium bau kue gandum kismis
yang sedang akan ia masukkan ke dalam mulutnya. Berjalanlah melewatinya. Berjalanlah
melewatinya menuju ruang keluarga Anda. Di ruang keluarga Anda, dalam gelombang
yang penuh imajinasi,
bayangkan Britney
Spears.
Ia hampir tak
berbusana, ia sedang menari di atas meja kopi Anda, dan ia bernyanyi "Hit Me Baby One
More Time."
Dan kemudian ikuti saya
menuju dapur Anda.
Di dapur Anda,
lantainya telah diaspal dengan sebuah jalan bata berwarna kuning dan dari dalam oven keluarlah menuju
Anda Dorothy, sang Manusia Kaleng, sang Orang-orangan Sawah, dan sang Singa
dari "The Wizard of Oz," bergandengan tangan berlompatan tepat ke
arah Anda.
Olahraga
menghafal sebagai kompetisi
didorong oleh suatu
pacuan dimana setiap tahun seseorang muncul dengan sebuah cara baru untuk mengingat
hal yang lebih banyak dengan lebih cepat, dan sisanya harus mengejarnya.
Dan ketika
terdapat begitu banyak cara
untuk mengingat hal-hal
dalam kompetisi ini,
semuanya, semua teknik
yang digunakan,
pada akhirnya berakhir
pada sebuah konsep
yang disebut oleh
psikolog sebagai pengkodean elaboratif.
Dan hal ini
diilustrasikan dalam sebuah paradoks yang dikenal sebagai paradoks
Baker/baker
berikut ini: Jika saya memberitahu dua orang untuk
mengingat kata yang sama,
jika saya berkata pada
Anda, "Ingatlah bahwa ada seorang lelaki
bernama Baker."
Itu adalah namanya. Dan saya berkata pada Anda,
"Ingatlah bahwa ada seorang lelaki yang merupakan seorang baker (pembuat
roti)"
Dan saya kembali pada
Anda pada satu titik beberapa saat kemudian, dan saya berkata, "Apakah Anda
ingat kata
yang saya beritahukan
pada Anda beberapa waktu yang lalu? Apakah Anda ingat apakah itu?" Orang yang diberitahu bahwa namanya
Baker akan lebih sulit mengingat kata yang
sama daripada orang yang diberitahu bahwa
pekerjaannya adalah baker (pembuat roti) Kata yang sama, jumlah diingat yang
berbeda, aneh.
Apa yang terjadi
disini?
Nama Baker tidak
berarti apa-apa bagi Anda.
Sama sekali tidak
berkaitan
dengan semua memori
lain yang mengapung dalam tengkorak Anda. Tetapi kata benda baker (pembuat roti), kita kenal bakers. Bakers memakai topi putih yang lucu. Bakers mempunyai tepung di tangan
mereka.
Bakers memilki bau yang
enak ketika mereka pulang dari kerja. Mungkin kita mengenal seorang baker. Dan ketika kita pertama kali mendengar
kata tersebut,
kita mulai mengaitkan
asosiasi-asosiasi tersebut padanya yang membuatnya mudah untuk mengailnya
kembali pada suatu waktu yang akan datang. Segala hal yang terjadi dalam kontes memori ini dan segala seni untuk menghafal hal-hal
dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari adalah menemukan cara untuk mengubah
Bakers dengan huruf kapital
menjadi bakers dengan
huruf kecil --
untuk mengambil
informasi yang kekurangan konteks, kepentingan, arti dan mengubahnya dengan suatu cara sehingga ia menjadi berarti dalam keterkaitannya dengan semua hal
lain yang Anda punya dalam pikiran Anda.
Sumber: TED.com , Joshua Foer: Feats of anyone can
do
Tidak ada komentar:
Posting Komentar