Selasa, 16 Desember 2014

Pengkodean Elaboratif



Bayangkan diri Anda berdiri di luar pintu depan rumah Anda. Saya ingin Anda mengamati warna pintu tersebut, bahan pembuatnya. Sekarang visualisasikan sekumpulan orang-orang gemuk telanjang di atas sepeda. Mereka sedang berlomba dalam sebuah kompetisi bersepeda telanjang, dan mereka sedang menuju tepat ke pintu depan Anda. Saya ingin Anda benar-benar melihat hal ini. Mereka mengayuh pedal kuat-kuat, mereka berkeringat, mereka berlompatan. Dan mereka bertabrakan tepat di depan pintu masuk rumah Anda. Sepeda berterbangan kemana-mana, roda-roda berputar melewati Anda, jeruji-jeruji berakhir di tempat-tempat yang janggal. Melangkahlah menuju batas pintu Anda ke dalam serambi Anda, ruang masuk Anda, apa pun yang ada di sisi lain pintu, dan hargailah kualitas cahaya yang ada. Cahaya itu menyinari Cookie Monster. Cookie Monster sedang melambai ke arah Anda dari tempat duduknya di atas seekor kuda berwarna gelap. Kuda itu adalah seekor kuda yang dapat berbicara. Anda dapat merasakan bulunya yang biru menggelitik hidung Anda Anda dapat mencium bau kue gandum kismis yang sedang akan ia masukkan ke dalam mulutnya. Berjalanlah melewatinya. Berjalanlah melewatinya menuju ruang keluarga Anda. Di ruang keluarga Anda, dalam gelombang yang penuh imajinasi, bayangkan Britney Spears. Ia hampir tak berbusana, ia sedang menari di atas meja kopi Anda, dan ia bernyanyi "Hit Me Baby One More Time." Dan kemudian ikuti saya menuju dapur Anda. Di dapur Anda, lantainya telah diaspal dengan sebuah jalan bata berwarna kuning dan dari dalam oven keluarlah menuju Anda Dorothy, sang Manusia Kaleng, sang Orang-orangan Sawah, dan sang Singa dari "The Wizard of Oz," bergandengan tangan berlompatan tepat ke arah Anda.
 
Olahraga menghafal sebagai kompetisi didorong oleh suatu pacuan dimana setiap tahun seseorang muncul dengan sebuah cara baru untuk mengingat hal yang lebih banyak dengan lebih cepat, dan sisanya harus mengejarnya.

Dan ketika terdapat begitu banyak cara untuk mengingat hal-hal dalam kompetisi ini, semuanya, semua teknik yang digunakan, pada akhirnya berakhir pada sebuah konsep yang disebut oleh psikolog sebagai pengkodean elaboratif.

Dan hal ini diilustrasikan dalam sebuah paradoks yang dikenal sebagai paradoks Baker/baker berikut ini: Jika saya memberitahu dua orang untuk mengingat kata yang sama, jika saya berkata pada Anda, "Ingatlah bahwa ada seorang lelaki bernama Baker." Itu adalah namanya. Dan saya berkata pada Anda, "Ingatlah bahwa ada seorang lelaki yang merupakan seorang baker (pembuat roti)" Dan saya kembali pada Anda pada satu titik beberapa saat kemudian, dan saya berkata, "Apakah Anda ingat kata yang saya beritahukan pada Anda beberapa waktu yang lalu? Apakah Anda ingat apakah itu?" Orang yang diberitahu bahwa namanya Baker akan lebih sulit mengingat kata yang sama daripada orang yang diberitahu bahwa pekerjaannya adalah baker (pembuat roti) Kata yang sama, jumlah diingat yang berbeda, aneh. Apa yang terjadi disini?

Nama Baker tidak berarti apa-apa bagi Anda. Sama sekali tidak berkaitan dengan semua memori lain yang mengapung dalam tengkorak Anda. Tetapi kata benda baker (pembuat roti), kita kenal bakers. Bakers memakai topi putih yang lucu. Bakers mempunyai tepung di tangan mereka. Bakers memilki bau yang enak ketika mereka pulang dari kerja. Mungkin kita mengenal seorang baker. Dan ketika kita pertama kali mendengar kata tersebut, kita mulai mengaitkan asosiasi-asosiasi tersebut padanya yang membuatnya mudah untuk mengailnya kembali pada suatu waktu yang akan datang. Segala hal yang terjadi dalam kontes memori ini dan segala seni untuk menghafal hal-hal dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari adalah menemukan cara untuk mengubah Bakers dengan huruf kapital menjadi bakers dengan huruf kecil -- untuk mengambil informasi yang kekurangan konteks, kepentingan, arti dan mengubahnya dengan suatu cara sehingga ia menjadi berarti dalam keterkaitannya dengan semua hal lain yang Anda punya dalam pikiran Anda.

Sumber: TED.com , Joshua Foer: Feats of anyone can do

Tidak ada komentar:

Posting Komentar