Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan rill. Misal kalau Astra (ASII) memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 30.000.000.000 lembar, Maka meski kita cuma punya 1 lot (100 lembar) kita sudah termasuk "memiliki" Astra.
Sebenernya saat membeli saham, anda tidak hanya membeli saham atau barang dagangan tapi juga membeli bisnis. Jadi meski anda beli 1 lot, berfikirlah kalau mau membeli 100% perusahaan itu, sehingga benar-benar menganalisa layak tidaknya saham itu dibeli.
Jika anda memutuskan membeli saham sebuah perusahaan tertentu, maka harus yakin 1000% akan prospek perusahaan itu dimasa depan. Ada 2 teknik analisis yang bisa dipake oleh investor untuk mengetahui apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.
1.Analisa Fundamental, analisa ini memperhitungkan berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, Analisis persaingan usaha, industri, ekonomi, pasar mikro dan makro. Prinsipnya analisis fundamental itu untuk mengetahui apakah saham itu mahal atau murah.
2. Teknikal Analisis, yaitu teknik yang menganalisa fluktuasi harga saham dalam rentang waktu tertentu. Dari pergerakan tersebut akan terlihat POLA tertentu yang dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan pembelian dan penjualan. Analisis teknikal prinsipnya untuk menentukan apakah saham sudah jenuh beli atau jenuh jual.
Nah, jika anda belum nguasai ilmu / tidak ada waktu melakukan analisis fundamental atau teknikal ini, maka tugas ini bisa diserahkan ke MI. MI atau Manajer Investasi akan membatu anda melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk memilih saham yang bagus.
sumber: @pakarreksadana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar