Dalam kerajaan hewan, ini berkaitan dengan ekspansi. Jadi,
Anda membuat diri Anda kelihatan besar, Anda merentang, Anda
mengambil tempat lebih besar, pada dasarnya Anda membuka diri. Ini
adalah tentang membuka diri. Dan ini nyata terjadi di
dunia hewan. Tidak hanya terbatas pada primata. Dan
manusia melakukan hal yang sama. Jadi
mereka melakukannya baik ketika mereka memiliki kekuatan yang berkesinambungan,
maupun ketika mereka merasa kuat sesaat. Dan yang
satu ini sangat menarik karena ini benar-benar menunjukkan betapa
universal dan tuanya ekspresi kekuatan ini. Ekspresi
ini, yang dikenal sebagai kebanggaan, telah
dipelajari oleh Jessica Tracy. Dia menunjukkan bahwa orang
yang dilahirkan dengan penglihatan dan
orang yang buta sejak lahir sama-sama melakukannya ketika
mereka memenangkan suatu kompetisi fisik. Jadi
saat mereka melewati garis akhir dan menang, walaupun
mereka belum pernah melihat orang lain melakukannya. Mereka
melakukan ini: Kedua
tangan terangkat seperti "V", dagu sedikit diangkat. Apa
yang kita lakukan saat kita merasa lemah? Kita melakukan kebalikannya. Kita
menutup. Kita membungkus diri kita. Kita
membuat diri kita kecil. Kita takut menyenggol orang di sebelah kita. Jadi
sekali lagi, baik hewan maupun manusia melakukan hal yang sama. Dan ini
yang terjadi bila Anda mempertemukan yang kuat dan
yang lemah. Jadi yang cenderung kita lakukan ketika
dihadapkan dengan kekuatan adalah kita bereaksi terhadap nonverbal orang lain. Jadi
jika ada seseorang yang jauh lebih berkuasa daripada kita, kita
cenderung membuat diri kita lebih kecil. Kita tidak meniru bahasa tubuh mereka. Kita
lakukan kebalikannya.
Jadi perhatikan perilaku ini di ruang kelas. Lihatlah bahwa
mahasiswa benar-benar
menunjukkan seluruh rentang kekuatan nonverbal. Jadi
ada orang yang seperti karikatur alfa, masuk
ke dalam ruangan, mereka langsung ke tengah ruangan bahkan
sebelum kelas dimulai, seakan mereka benar-benar ingin menguasai daerahnya. Ketika
mereka duduk, mereka seperti membuka lebar. Mereka
mengangkat tangan. Yang
lainnya ada yang kelihatan menciut ketika mereka memasuki ruangan. Begitu
mereka masuk, Anda bisa melihatnya. Anda
melihatnya di wajah mereka dan tubuh mereka, dan mereka duduk di
kursi mereka dan mereka membuat diri mereka kecil. Saya
perhatikan beberapa hal tentang ini. Satu,
Anda tak akan terkejut. Hal ini
tampaknya berkaitan dengan jenis kelamin. Jadi
wanita sangat cenderung untuk melakukan seperti ini dibandingkan pria. Wanita
selalu merasa lebih lemah daripada pria, jadi
hal ini tidak mengejutkan. Tapi hal lain yang saya perhatikan adalah tampaknya
hal ini juga berkaitan dengan sejauh mana para
mahasiswa berpartisipasi, dan seberapa baik partisipasi mereka. Dan hal ini
sangat penting dalam ruang kelas, karena
partisipasi juga dinilai.
Jadi sekolah-sekolah telah bergumul dengan kesenjangan
nilai antar jenis kelamin. Anda
mendapatkan para wanita dan pria dengan kualifikasi yang setara saat mendaftar dan
ketika Anda menemukan kesenjangan dalam nilai, dan tampaknya
mungkin sebagian disebabkan oleh perbedaan tingkat partisipasi. Jadi ada
orang-orang yang datang, dan mereka berpartisipasi.
Sumber: TED.com , Amy Cuddy: Your body language shape who
your are
Tidak ada komentar:
Posting Komentar