Jika kamu melihat pada pengetahuan psikologi kontemporer, ternyata bahkan kita tidak mungkin bisa masuk dalam kelompok orang tanpa secara insting meniru opini mereka. Bahkan mengenai hal yang kelihatannya pribadi dan mendalam seperti orang yang kamu tertarik padanya, kamu akan mulai meniru kepercayaan orang di sekitar kamu tanpa menyadari bahwa itu yang sedang kalian lakukan.
Dan kelompok-kelompok mengikuti opini-opini dengan cara
yang dikenal dari
orang yang paling dominan dan karismatik di ruangan, walaupun
tidak ada hubungan antara
menjadi pembicara terbaik dan mempunyai ide terbaik. Jadi
... Kamu mungkin mengikuti orang dengan ide
terbaik, tapi mungkin tidak. Dan
apakah kamu benar-benar ingin menyerahkannya pada untung-untungan? Lebih
baik untuk semua orang untuk pergi sendiri-sendiri, menghasilkan
ide mereka sendiri, terbebaskan dari distorsi dan dinamika kelompok, dan
kemudian datang kembali bersama sebagai sebuah tim untuk
berbicara pada mereka dalam lingkungan yang dikelola dengan baik dan mendapatkannya
dari sana.
Sekarang jika ini semua benar, maka
mengapa kita melakukannya dengan sangat salah? Mengapa
kita membuat sekolah kita dengan seperti ini dan di tempat kerja kita? Dan
mengapa kita membuat orang-orang introver merasa sangat bersalah mengenai
keinginannya untuk sendiri dalam beberapa waktu? Satu
jawaban berada jauh dalam sejarah kebudayaan kita. Masyarakat
barat, dan khususnya di AS, selalu
lebih menyukai tindakan seseorang daripada
renungan "seseorang". Tapi
dalam masa awal Amerika, mereka
hidup dalam masa yang para sejarawan sebut sebuah kultur karakter, di mana
mereka masih, pada masa itu, menghargai orang terhadap
diri dan kejujuran moral mereka. Dan
jika kamu lihat pada buku motivasi-diri sekarang, mereka
semua punya judul seperti "Karakter,
Hal Paling Penting di Dunia." Dan
mereka menampilkan model panutan seperti Abraham Lincoln yang
dipuji karena kesederhanaannya dan tidak sombong. Ralph
Waldo Emerson menyebutnya "Seorang
yang tidak terganggu oleh superioritas."
Namun ketika kita sampai pada abad ke-20 dan
kita memasuki sebuah kultur baru yang
para sejarawan sebut kultur kepribadian. Apa
yang terjadi adalah bahwa kita telah berubah dari ekonomi agrikultur menjadi
dunia bisnis besar. Dan
tiba-tiba orang berpindah dari
kota kecil ke kota besar. Dan
daripada bekerja bersama orang yang telah mereka kenal selama hidup mereka, sekarang
mereka harus membuktikan diri mereka pada
kumpulan orang asing. Jadi,
bisa sedikit dimengerti, kualitas
seperti daya tarik dan karisma tiba-tiba
menjadi terlihat sangat penting. Dan
pastinya, buku-buku motivasi-diri berubah untuk memenuhi kebutuhan baru ini dan
mereka mulai punya judul seperti
"Bagaimana Memenangkan Pertemanan dan Mempengaruhi Orang Lain." Dan
mereka menampilkan sebagai model mereka pedagang
yang sangat hebat. Jadi
itulah dunia yang kita jalani hari ini. Itulah
warisan budaya kita.
Sumber: TED.com , Susan Cain: The power of introverts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar