Sekarang tidak ada maksud untuk berkata bahwa kemampuan bersosialisasi itu tidak penting. Agama-agama yang mengirim orang bijak ke puncak pegunungan sendiri juga mengajarkan kita cinta dan kepercayaan. Dan masalah yang kita hadapi hari ini dalam bidang seperti sains dan dalam ekonomi sangat luas dan kompleks membutuhkan perkumpulan orang yang datang bersama untuk menyelesaikan masalah dengan bekerja sama. Namun lebih banyak kebebasan yang kita berikan pada introvert untuk menjadi diri mereka sendiri, lebih banyak kemungkinan bahwa mereka akan sampai pada solusi unik mereka sendiri untuk masalah-masalah ini.
Apa yang membantu kita lebih banyak adalah
perasaan, kepercayaan, harapan yang
ketika datang pada sikap kita pada
kesendirian dan pada ketenangan dan kesunyian, kita
benar-benar tenang pada tepi perubahan dramatis. Maksudnya
kita semua dengan
tiga seruan untuk bertindak untuk mereka
yang menyebarkan visi.
Perrtama: Hentikan
kegilaan untuk selalu bekerja kelompok. Hentikan. Kantor-kantor
kita seharusnya lebih mendorong interaksi
sederhana, tipe obrolan kafe -- tau
lah, semacam tempat di mana orang-orang berkumpul dan
secara tidak disengaja bertukar ide. Itu
sangat bagus. Itu
sangat bagus untuk introver dan ekstrover. Tapi
kita butuh lebih banyak privasi dan kebebasan dan
lebih banyak otonomi dalam pekerjaan. Sekolah,
juga begitu. kita
perlu mengajari anak-anak bekerja bersama, pastinya, tapi
kita juga butuh mengajari mereka bagaimana cara untuk bekerja sendiri. Ini
khususnya penting bagi anak-anak ekstrover juga. Mereka
butuh untuk bekerja sendiri karena
dari situlah tempat sebagian pemikiran mendalam datang.
Baiklah, nomor dua: Pergi ke hutan belantara. Jadilah
seperti Buddha, dapatkan inspirasimu sendiri. Kita semua sekarang tidak harus
pergi dan membangun ruang kabin kita di hutan dan
tidak berbicara lagi satu sama lain, tapi kita
bisa bertahan tidak terikat dan
menuju ke dalam kepala kita sendiri sedikit
lebih sering.
Nomor tiga: Lihatlah
dengan baik apa yang ada di dalam tasmu dan
mengapa kamu meletakkannya di sana. Jadi
para ekstrover, mungkin
tasmu juga penuh dengan buku. Atau
mungkin penuh dengan gelas sampanye atau
alat-alat skydiving. Apapun
itu, kamu harus mengeluarkannya setiap kali kamu bisa dan
menyemarakkan kami dengan energi dan keceriaanmu. Tapi
para introvert, kamu jadilah dirimu, kamu
mungkin punya dorongan untuk berjaga dengan hati-hati apa
yang ada di dalam tasmu. Hal itu tidak masalah. Namun
pada beberapa kesempatan, kadang-kadang, kamu
membuka tasmu agar orang lain dapat melihat, karena
dunia membutuhkan kamu dan hal-hal yang kamu bawa.
Sumber: TED.com , Susan Cain: The power of introverts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar