Investasi
disebut bodong ketika tidak menepati janjinya dan atau menghilangkan dana
investornya (benar-benar bodong tiada ampun). Cara kerja yang paling banyak
digunakan adalah sistem ponzi yang sering disamarkan dengan sistem MLM. MLM
berbeda dengan sistem ponzi. MLM ada barang yang dijual sedangkan ponzi tidak
ada barang yang dijual.
Dalam
investasi, risiko adalah sisi lain yang harus diperhitungkan. Investor sukses
adalah investor yang bisa meminimalisasi risiko, bukan menghilangkan risiko. Salah
satu ciri investasi bodong yang paling mudah dilihat adalah tawaran imbal hasil
yang sangat tinggi. Biasanya jangka waktu pencapaiannya dalam hitungan pendek
seperti hari atau bulan.
Ciri lain
adalah mudahnya investasi tadi untuk dimasuki. Tanpa ada syarat khusus, hanya
butuh isi formulir semua selesai. Walaupun berlabel investasi, ijin yang
dimiliki bukan ijin dari Departemen Keuangan tapi dari Departemen Perdagangan.
*catet*. Padahal kalau dia berlabel investasi harusnya memiliki ijin dari
Departemen Keuangan.
Bila
perusahaan tadi menggunakan nama bank, maka dia harus berada di bawah BI. Bila
dia adalah perusahaan dengan label investasi atau asuransi, dia akan berada di
bawah Bappepam dan lembaga keuangan. Bila dia adalah perusahaan perdagangan
berjangka dan transaksi derivatif, maka dia harus berada dibawah Bappepti.
Salah satu
investasi yang dianggap bodong adalah GTIS. Sebenarnya GTIS sudah dengan jelas
menggambarkan bahwa mereka adalah perusahaan perdagangan bukan investasi. Sistem
penjualan yang dilakukan adalah dengan menjual emas batangan murni 20 - 30%
lebih mahal dari harga pasar.
Tawaran
menarik lainnya adalah adanya bagi hasil/bunga kepada pembelinya sebesar 2%/bulan
selama 4-12 bulan tergantung program yang dipilih. Ada 2 cara pembelian yang
ditawarkan. Cara pertama adalah investor bisa membeli emas dan langsung membawa
fisik emasnya lalu tiap bulan diberikan bagi hasil 2%. Cara kedua adalah
investor membeli emas dan tidak membawa fisik emasnya, namun diberi kompensasi
bagi hasil lebih tinggi.
Selain
bagi hasil, tawaran lainnya adalah jaminan pembelian kembali emas yang kita
beli di harga yang sama saat mereka jual. Jadi kalau dilihat dari sistemnya,
dimana mereka menyebut usaha dagang, sebenarnya tidak terlalu salah juga. Namun
ketika mereka menyebutnya sebagai investasi maka itu adalah kesalahan.
Cara
pertama memiliki risiko yang lebih terukur. Karena kemungkinan kerugian adalah
bunga tidak dibayar, harga beli lebih tinggi dan tidak dibelinya kembali emas yang
sudah kita beli. Namun sebagai pembeli kita tetap memiliki fisik emasnya.
Sedangkan
cara kedua memiliki risiko yang lebih besar dan tidak terukur. Karena
kemungkinan kerugian selain kerugian cara pertama di atas, ditambah dengan
hilangnya fisik emas yang telah dibeli. Jadi secara teori terjadinya
ke"bodongan" adalah ketika kita memilih cara kedua. *apesnya juga
borongan ya*.
Untuk
menghindari terkena masalah ini, seorang investor harus, ehem,
"bijak". Maka sebaiknya, ada tiga hal yang harus diperhatikan saat
ditawari sebuah investasi. Tiga hal tersebut adalah:
#1
Perhatikan tawararan hasilnya. Hasil makin tinggi maka kita harus semakin
curiga dan hati-hati.
#2 Ketahui
cara kerjanya. Jangan hanya melihat hasil yang ditawarkan, kita harus tahu juga
bagaimana hasil tadi diperoleh.
#3
Perhatikan legalitasnya, setiap produk investasi legal pasti terdaftar di bawah
Departemen Keuangan.
So, apakah
berarti hasil tinggi = bodong? Jawabannya: tidak. :D. Ada produk yang tidak
bodong dan bisa memberikan hasil tinggi. Tapi memang harus diakui bahwa produk
investasi ini tidak memberi janji hasil tetap. Itulah kenapa dengan ciri
seperti ini investasi dengan hasil tinggi harus digunakan untuk tujuan jangka
panjang. Dengan panjangnya jangka waktu, kita lebih bisa mengatur dan
meminimalkan risiko yang harus kita terima.
So dalam
investasi kita tidak boleh hanya memandang hasil yang di tawarkan tapi risiko
juga harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, walau banyak masalah, jangan
pernah kapok untuk berinvestasi karena investasi adalah kebutuhan kita untuk
masa depan. Investasi bodong kita sudahi dulu. Jangan ragu untuk memulai
investasi sejak dini untuk dinikmati hasilnya nanti.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar