Sabtu, 05 September 2015

Investasi Bodong



Hasil gambar untuk investasi bodongInvestasi disebut bodong ketika tidak menepati janjinya dan atau menghilangkan dana investornya (benar-benar bodong tiada ampun). Cara kerja yang paling banyak digunakan adalah sistem ponzi yang sering disamarkan dengan sistem MLM. MLM berbeda dengan sistem ponzi. MLM ada barang yang dijual sedangkan ponzi tidak ada barang yang dijual.

Dalam investasi, risiko adalah sisi lain yang harus diperhitungkan. Investor sukses adalah investor yang bisa meminimalisasi risiko, bukan menghilangkan risiko. Salah satu ciri investasi bodong yang paling mudah dilihat adalah tawaran imbal hasil yang sangat tinggi. Biasanya jangka waktu pencapaiannya dalam hitungan pendek seperti hari atau bulan.

Ciri lain adalah mudahnya investasi tadi untuk dimasuki. Tanpa ada syarat khusus, hanya butuh isi formulir semua selesai. Walaupun berlabel investasi, ijin yang dimiliki bukan ijin dari Departemen Keuangan tapi dari Departemen Perdagangan. *catet*. Padahal kalau dia berlabel investasi harusnya memiliki ijin dari Departemen Keuangan.

Bila perusahaan tadi menggunakan nama bank, maka dia harus berada di bawah BI. Bila dia adalah perusahaan dengan label investasi atau asuransi, dia akan berada di bawah Bappepam dan lembaga keuangan. Bila dia adalah perusahaan perdagangan berjangka dan transaksi derivatif, maka dia harus berada dibawah Bappepti.

Salah satu investasi yang dianggap bodong adalah GTIS. Sebenarnya GTIS sudah dengan jelas menggambarkan bahwa mereka adalah perusahaan perdagangan bukan investasi. Sistem penjualan yang dilakukan adalah dengan menjual emas batangan murni 20 - 30% lebih mahal dari harga pasar.

Tawaran menarik lainnya adalah adanya bagi hasil/bunga kepada pembelinya sebesar 2%/bulan selama 4-12 bulan tergantung program yang dipilih. Ada 2 cara pembelian yang ditawarkan. Cara pertama adalah investor bisa membeli emas dan langsung membawa fisik emasnya lalu tiap bulan diberikan bagi hasil 2%. Cara kedua adalah investor membeli emas dan tidak membawa fisik emasnya, namun diberi kompensasi bagi hasil lebih tinggi.

Selain bagi hasil, tawaran lainnya adalah jaminan pembelian kembali emas yang kita beli di harga yang sama saat mereka jual. Jadi kalau dilihat dari sistemnya, dimana mereka menyebut usaha dagang, sebenarnya tidak terlalu salah juga. Namun ketika mereka menyebutnya sebagai investasi maka itu adalah kesalahan.

Cara pertama memiliki risiko yang lebih terukur. Karena kemungkinan kerugian adalah bunga tidak dibayar, harga beli lebih tinggi dan tidak dibelinya kembali emas yang sudah kita beli. Namun sebagai pembeli kita tetap memiliki fisik emasnya.

Sedangkan cara kedua memiliki risiko yang lebih besar dan tidak terukur. Karena kemungkinan kerugian selain kerugian cara pertama di atas, ditambah dengan hilangnya fisik emas yang telah dibeli. Jadi secara teori terjadinya ke"bodongan" adalah ketika kita memilih cara kedua. *apesnya juga borongan ya*.

Untuk menghindari terkena masalah ini, seorang investor harus, ehem, "bijak". Maka sebaiknya, ada tiga hal yang harus diperhatikan saat ditawari sebuah investasi. Tiga hal tersebut adalah:
#1 Perhatikan tawararan hasilnya. Hasil makin tinggi maka kita harus semakin curiga dan hati-hati.
#2 Ketahui cara kerjanya. Jangan hanya melihat hasil yang ditawarkan, kita harus tahu juga bagaimana hasil tadi diperoleh.
#3 Perhatikan legalitasnya, setiap produk investasi legal pasti terdaftar di bawah Departemen Keuangan.

So, apakah berarti hasil tinggi = bodong? Jawabannya: tidak. :D. Ada produk yang tidak bodong dan bisa memberikan hasil tinggi. Tapi memang harus diakui bahwa produk investasi ini tidak memberi janji hasil tetap. Itulah kenapa dengan ciri seperti ini investasi dengan hasil tinggi harus digunakan untuk tujuan jangka panjang. Dengan panjangnya jangka waktu, kita lebih bisa mengatur dan meminimalkan risiko yang harus kita terima.

So dalam investasi kita tidak boleh hanya memandang hasil yang di tawarkan tapi risiko juga harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, walau banyak masalah, jangan pernah kapok untuk berinvestasi karena investasi adalah kebutuhan kita untuk masa depan. Investasi bodong kita sudahi dulu. Jangan ragu untuk memulai investasi sejak dini untuk dinikmati hasilnya nanti.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar