Minggu lalu kita telah bahas teori
dasar tentang portofolio. Mengulang sedikit, dalam investasi portofolio
dimaksudkan untuk mendapatkan asset dengan hasil optimal dan risiko terukur. Banyak
cara yang digunakan untuk menentukan risiko seorang investor. Paling mudah
tentunya adalah dengan mempertimbangkan usia seseorang.
Ketika usianya masih terbilang
rendah, tidak masalah bila investor mencoba mengambil produk risiko tinggi
sebagai porsi terbesar di portofolionya. Sedangkan bila usianya sudah terbilang
tinggi sebaiknya produk berisiko tinggi tidak lagi menjadi porsi terbesar. Kenapa
hal tersebut disarankan? Karena mereka yang usianya masih muda, masih relatif
lebih mudah mencari alternatif penghasilan, bila investasinya tidak memberi
hasil seperti yang diharapkan.
Sebaliknya, mereka yang usianya
sudah lanjut pasti kemampuan dan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan
sebagai pengganti investasi gagalnya lebih susah diwujudkan. Itulah mengapa
perencana keuangan biasa menggunakan usia sebagai sarana untuk melihat profil
risiko investor.
Sekarang berapa usia Anda dan
bagaimana sebaiknya portofolio asset anda? Anda berusia 20 - 30 tahun, biasanya
disebut dalam tahap pemula. Profil investor biasanya baru bekerja, karir masih
awal dan pengeluaran belum begitu besar. Untuk mereka dengan profil seperti
ini, sebaiknya 10% dari asset adalah asset risiko rendah, 15% asset risiko
sedang, dan 75% asset risiko tinggi.
Mereka yang usianya 31 – 50 disebut
dengan tahapan stabil, biasanya karir sedang tumbuh dan beberapa mencapai
posisi bagus, penghasilan bagus tapi pengeluaran juga besar karena ada
pengeluaran untuk pribadi seperti menikah, anak, rumah tangga dsb. Nah mereka
yang posisinya seperti ini disarankan assetnya 10% risiko rendah, 20% risiko
sedang dan 70% risiko tinggi. Kenapa menengah perlu lebih tinggi dibanding
pemula? Karena pada posisi ini biasanya pengeluaran untuk kebutuhan keluarga
dan karir cukup tinggi.
Sedang mereka yang usianya di atas
50 tahun, disebut dengan tahapan mapan. Untuk tahapan ini saran portofolio
adalah 15% risiko rendah, 55% risiko sedang dan 30% risiko tinggi. Ini karena
pada tahapan mapan seseorang sudah tidak lagi memiliki banyak alternatif untuk
mencari penghasilan. Itulah mengapa mereka harus banyak mempersiapkan uang
tunai dan asset yang risikonya menengah.
Apa saja contoh produknya? Risiko
rendah seperti tabungan, deposito, reksadana pasar uang. Menengah seperti emas,
reksadana pendapatan tetap, obligasi dll. Tinggi seperti saham, property,
reksadana saham, komodity dll. Jadi adalah suatu kesalahan bila kita saat ini
berusia dibawah 30 dan asset terbesar kita adalah tabungan atau deposito. Sebaliknya,
mereka yang sudah pensiun dan menggunakan saham sebagai investasi; mungkin
perlu mempertimbangkan dengan matang.
Jadi berapa usia Anda dan dimana
fokus asset Anda saat ini? Coba perhatikan, sudah ideal kah? Kalau belum,
saatnya untuk merubahnya menjadi, minimal, mendekati ideal. O ya, sebagai
tambahan untuk mengukur idealnya asset Anda, ditambahkan rumus usia dengan
asset bersih yang idealnya kita miliki.
Kekayaan bersih ideal adalah usia
dikali penghasilan bersih tahunan dikali 10%. Maka nilai yang keluar adalah
besaran asset ideal minimal yang seharusnya kita miliki. Asset bersih artinya
total asset dikurangi dengan utang kita. Misal usia 35, penghasilan setahun 100
juta, maka asset ideal adalah 350 juta bersih. Bagaimana dengan Anda?
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar