Apakah di tengah bulan ini ada pengeluaran tak terduga? Mungkin ada yang harus tiba-tiba mengganti kulkas yang rusak? Atau mengganti AC yang tiba-tiba bocor? Karena tidak ada sisa dari gaji, maka gesek kartu kredit menjadi jalan keluarnya. Atau Anda sudah mempersiapkan dana darurat?
Dalam perencanaan keuangan, dana darurat adalah aspek penting yang harus disiapkan oleh semua orang. Sesuai namanya, dana darurat adalah suatu dana terpisah yang khusus disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat. Misalnya kondisi saat alat rumah tangga penting rusak dan harus segera menggganti baru. Atau keadaaan lain yang tak terduga, seperti terjadinya PHK dari pencari nafkah dan kebutuhan biaya karena sakit.
Jumlah dana darurat yang ideal bisa bervariasi untuk setiap keluarga. Sebagai panduan umum, keluarga tanpa tanggungan minimal membutuhkan dana darurat sejumlah 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan, keluarga dengan tanggungan membutuhkan setidaknya 6 kali pengeluaran rutin bulanan. Sebuah keluarga dengan tanggungan memiliki pengeluaran rutin sebesar Rp 10 juta. Minimal dana daruratnya adalah Rp 60 juta.
Pahami bahwa panduan ini adalah panduan umum. Bisa saja dana darurat bertambah apabila keluarga kita memiliki kebutuhan khusus. Seperti punya dua rumah tinggal, punya anak berkebutuhan khusus, sakit dan butuh obat-obatan rutin, dan lainnya.
Cara menyisihkan dana darurat yang paling mendasar adalah menyisihkan setidaknya 5% dari gaji untuk pos dana darurat. Jika bulan ini tidak terpakai, maka saldonya terakumulasi dengan 5% dari bulan berikutnya. Begitu seterusnya hingga saldo dana darurat mencapai jumlah ideal yang dibutuhkan oleh keluarga.
Jika ada sumber penghasilan lain seperti bonus, sangat baik untuk segera dialokasikan untuk dana darurat.
sumber : +ZAPFinance TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar