Salah
satu kesalahan yang paling sering terjadi di keuangan adalah menjadikan sesuatu
yang tidak benar menjadi benar. Hal ini biasanya terjadi karena kita terbiasa
atau kita menganggap kesalahan ini menjadi sesuatu yang normal terjadi.
Misalnya
kartu kredit tidak harus bayar lunas. Investasi yang tidak memperdulikan
tujuan. Proteksi yang penting ada tanpa tahu berapa pertanggungannya, adalah
beberapa hal sepele yang sebenarnya salah tapi tetap kita lakukan karena
menjadi kebiasaan.
Salah
satu kebiasaan itu adalah long weekend harus boros :)
Libur
panjang melepas stress dan menyenangkan anggota keluarga yaitu anak dan istri
adalah alasan yang sering dipakai. Pada beberapa orang kesempatan ini bisa
berarti habisnya dana untuk setengah bulan dalam 3 atau 4 hari libur.
Padahal
kalau kita mau sedikit meneliti, harga-harga saat long weekend biasanya lebih
mahal. Bukan harganya naik, tapi harga tadi sama sekali tidak boleh turun. Jadi
istilahnya price tetap tapi valuenya turun. Kalau hari biasa boleh tawar saat
weekend tidak boleh goyang.
Sebenarnya
ini tidak masalah sih… Hanya saja kalau kita sedikit hitung, kelebihan tadi
jika disaving mungkin sudah lumayan. Itulah mengapa seringkali weekend menjadi
hari yang lebih boros dibandingkan hari biasa.
Lalu
bagaimana mengantisipasinya?
Pertama
buat target anggaran, pastikan berapa yang harus habis saat weekend, ambil 10%
lebih sebagai cadangan.
Kedua
rencanakan kegiatan. Kegiatan yang kita lakukan sangat mempengaruhi biaya yang
akan keluar.
Ketiga,
belanja di tempat fixed price, jangan variable. Sebab yang fixed lebih mudah
diantisipasi harganya.
Dan
jangan lupa, tidak ada salahnya untuk membuat catatan dan mengevaluasi tiap
akhir weekend tadi.
Kalau
berlebih, maka setelah weekend lakukan pengetatan biaya. Sebab jangan sampai
long weekend membuat anggaran bulanan jebol. So friends, selamat menikmati long
weekend bersama orang-orang terkasih.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar