Ada banyak strategi yang dilakukan
investor untuk memenangkan pasar. Salah satu yang paling mudah adalah “market
timing strategy”.
Disebut sebagai “market timing”
karena keputusan diambil akibat adanya respon terhadap pasar. Artinya ketika
pasar dipercaya akan naik, maka itu adalah saat yang tepat untuk beli.
Sebaliknya saat pasar dipercaya akan turun maka kita harus segera menjual asset
kita.
Nah market timing bisa terjadi di
pasar investasi apa saja. Bisa di emas, di property, di saham dan sebagainya.
Satu hal yang penting untuk kita ketahui dalam market timing adalah peristiwa
yang memicu perubahan harga tadi.
Sebagai contoh, saat mendekati
lebaran, saham perusahaan konsumsi akan meningkat harganya, karena pasar
percaya konsumsi masyarakat naik. Akibatnya laba perusahaan akan naik dan
jatuh-jatuhnya nilai perusahaan tadi akan naik dan harganya juga akan naik.
Contoh lain, misalnya saat hari
besar umat Hindu di India, biasanya diikuti dengan meningkatnya harga
emas……karena banyak yang menggunakan emas sebagai sarana. (Sebenarnya fenomena
ini juga terjadi di Indonesia).
Bagaimana kita bisa memastikan hal
tadi? Tidak ada yang bisa :) Tapi kita bisa memprediksinya berdasarkan data
historis dan uji statistik untuk memperkuat perkiraan kita.
Salah satu faktor yang saat ini
sedang di tunggu konfirmasi kebenarannya agar market timing terbukti adalah
Pemilu.
Secara historis, setiap menjelang
Pemilu pasar kita akan sideways dan akan bullish setelah Pemilu terjadi. Itu juga
yang terjadi di property, harga cenderung tidak bergerak menjelang Pemilu dan
bergairah kembali saat setelah Pemilu.
Sebenarnya hal tadi wajar saja,
karena pasar dan masyarakat memandang positif adanya pemerintahan baru, dimana
diharapkan adanya aturan dan kebijakan baru yang diharapkan memicu kegiatan
ekonomi di segala bidang.
Ketika itu dipercaya terjadi maka
pasar mengambil kesempatan tadi dengan mengumpulkan asset saat sebelum Pemilu
dan berharap pasar bullish setelah Pemilu terjadi.
Salah satu indikasi terjadinya
akumulasi pengumpulan asset adalah indeks yang bergerak sideways.
Investor mengumpulkan asset secara
perlahan dengan sedikit "memainkan" harga, sehingga mereka bisa
mengakumulasi kepemilikan assetnya.
Oh ya, sebelum lanjut; aturan
disclaimer tetap jalan ya, ini hanya sekedar opini pribadi dan pendapat
pribadi.
Sebelum Pemilu masih ada kesempatan
untuk mengumpulkan khususnya saham. Bila kita percaya bahwa kejadian terdahulu
bisa terjadi lagi dimasa datang, maka tidak menutup kemungkinan pendapat ini
terjadi.
Nah bila Anda semua sependapat, dan
mempercayai data historis, maka saat ini adalah saat yang tepat untuk beli
sebelum Pemilu terjadi.
Tapi kalaupun tidak terjadi, mungkin
karena pasar melihat Pemilu sekarang belum sebagai momentum, tapi Pemilu
Presiden yang menjadi hitungan mereka. Kalau Pemilu itu yang diperhitungkan,
maka saat ini belum terlambat, karena saat ini adalah saat untuk akumulasi.
Silahkan coba strategy market timing
ini, risiko tetap di tangan Anda. Tapi kami hanya bisa kasih 1 pesan, dalam
sebuah risiko ada keberhasilan, tapi tanpa ada risiko, keberhasilan hampir
tidak ada. Mana yang Anda akan pilih?
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar