Sabtu, 29 Agustus 2015

Tergantung Sudut Pandang

Hasil gambar untuk sudut pandangSegala sesuatu tergantung sudut pandang. Saat ada masalah, orang yang berpikir negatif akan mengeluh dan merasa terbebani. Sementara bagi mereka yang berpikir bisnis, akan berkata “Selalu ada peluang disetiap masalah yang dihadapi orang. Dan didalam kata peluang, pasti ada uang.” Bagi orang lain masalah, bagi pebisnis adalah saatnya mendulang rupiah.

Dikisahkan, ada seorang yang tidak bisa menahan kentut. Suatu hari, ketika berkumpul dengan teman-temannya ia kentut. Sontak saja, teman-temannya protes. Maka orang yang kentut ini bertanya, “Menurut kalian kentut itu baik atau buruk?” Serentak mereka menjawab, “Buruk,” Maka yang kentut langsung berkilah, “Keburukan harus dibuang, maka saya buanglah kentut saya.”

Setelah beberapa saat ngobrol kesana kemari dengan berbagai topik, tiba-tiba orang tersebut kentut lagi. Karuan saja teman-temannya protes lagi. Dan yang kentut lagi-lagi bertanya, “Menurut kalian kentut itu baik atau buruk?” Karena saat dijawab buruk yang kentut punya jawaban, maka mereka semua serentak menjawab, “Kentut itu baik.”

Mendengar jawaban itu, orang yang hobinya kentut sambil tersenyum berkata, “Namanya kebaikan harus dibagi-bagi. Jadi, gak salah dong saya bagi-bagi kentut.” Hehehehe… Jangan ditiru ya, ini perspektif yang keliru.
sumber : +Jamil Azzaini 

Melakukan Perencanaan Keuangan Ketika Rupiah Melemah

Hasil gambar untuk rupiah melemahSelama satu bulan terakhir banyak yang memberitakan kondisi kurs Rupiah melemah terhadap dolar Amerika. Bahkan Rupiah melemah hingga 5% dalam dua bulan terakhir (berdasarkan kurs tengah BI). Di saat yang bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan juga turun dari kisaran 4900 ke 4200an. Jangan panik! Anda harus berhati-hati dalam melakukan perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan tentang aset keuangan. Apa saja yang sebaiknya diperhatikan? Simak tips berikut ini.

1. Belajar memahami apa yang terjadi. Sebagian besar masyarakat menyatakan kekhawatiran apakah kita akan mengalami kondisi keuangan seperti tahun 1998 silam. Pahami bahwa ada beberapa fakta yang berbeda antara tahun 2015 dengan tahun 1998.

Berdasarkan data situs BI, tingkat inflasi di Indonesia masih terkendali dibawah 10% sejak awal tahun 2015 hingga Juli 2015. Disaat bersamaan, ekonomi Indonesia pun masih tumbuh hingga hampir 5% hingga paruh tahun 2015. Kondisi ini berbeda dengan tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi minus dan inflasi meningkat tajam hingga diatas 10% setahun.

Fakta berikutnya adalah kurs Rupiah melemah terhadap Dolar Amerika dalam kisaran hingga 12% sejak awal tahun. Kondisi ini jauh berbeda dengan tahun 1998 dimana kurs melemah hingga 10 kali lipat dari kisaran Rp2,000an ke Rp20,000an. Peraturan perbankan, posisi cadangan devisa negara, dan indikator lainnya pun masih sudah lebih baik daripada tahun 1998. Jadi, sebaiknya Anda kembali tidak panik secara berlebihan.

2. Menghitung ulang anggaran rumah tangga. Kondisi perekonomian pasti memiliki dampak terhadap keuangan rumah tangga dalam skala mikro. Sederhananya, potensi kenaikan biaya dan potensi berkurangnya penghasilan akibat kondisi perusahaan yang terkena imbas. Bagi alokasi pengeluaran dengan: 30% pembayaran cicilan, 10% dana cadangan darurat, 50% biaya hidup, dan 10% untuk investasi.

3. Perbesar saldo dana cadangan darurat. Saat ini, tujuan finansial utama Anda sebaiknya adalah menambah porsi dana cadangan dalam bentuk likuid. Untuk keluarga karyawan targetkan minimal 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan untuk Anda yang berwiraswasta atau pekerja lepas, targetkan hingga 12 kali pengeluaran rutin bulanan. Dana cadangan ini sebaiknya ditempatkan di tabungan yang terpisah dengan rekening untuk transaksi harian.

4. Atur ulang portofolio aset investasi. Dengan kondisi IHSG yang turun, hampir pasti saldo aset investasi yang berbasis saham akan mengalami penurunan signifikan. Apakah waktunya cut-loss? Mari kembali ke konsep tujuan finansial. Untuk apa dana investasi ini sebenarnya akan digunakan?

Jika untuk digunakan baru 10 tahun ke depan, maka dana investasi yang sudah turun hingga 10% sebaiknya tidak dicairkan. Untuk dana yang turunnya belum sampai 10% dapat dipindahkan sementara di instrumen yang berbasis pasar uang. Misalnya reksa dana pasar uang atau deposito.

Sedangkan, apabila ada kebutuhan dana yang akan digunakan dalam jangka pendek, maka periksalah saldo dana darurat. Jika Anda sudah tak punya dana likuid lain, maka terpaksa rugi harus terealisasi dengan menjual aset berbasis saham tersebut.

Diversifikasi aset investasi sangat penting dilakukan setiap saat. Sebarlah aset investasi Anda berdasarkan kemudahan untuk dijual kembali. Kemungkinan fluktuasi nilai investasi dalam jangka pendek, serta aset yang tidak dipengaruhi oleh sistem lembaga keuangan. Jadi, usahakan untuk memiliki tabungan atau deposito, reksa dana, logam mulia, dan jika memungkinkan, properti. Komposisinya bergantung pada profil risiko masing-masing sebagai investor.

5. Berinvestasi dengan konsep berkala. Anda bisa membeli / berinvestasi di sebuah produk keuangan yang sama secara rutin setiap bulan dengan jumlah Rupiah yang sama. Sisi positif dari penurunan IHSG adalah Anda berkesempatan untuk membeli instrumen berbasis saham dengan harga diskon. Tetapi, jangan gegabah juga untuk memginvestasikan semua dana yang Anda punya kedalam instrumen berbasis saham.

Mari belajar dari situasi hampir serupa di lantai bursa saat terjadi krisis subprime mortgage di tahun 2008. Faktanya bahwa cara berinvestasi yang memberikan hasil optimal adalah investasi secara berkala dibanding invetasi sekaligus. Optimal itu berbeda dengan maksimal. Tak ada yang bisa memprediksi waktu tepat berinvestasi agar dapat hasil paling maksimal.

6. Hindari spekulasi jangka pendek. Investasi sangat berbeda dengan spekulasi. Banyak orang membeli Dolar Amerika dengan harapan kurs Rupiah terus melemah sehingga dapat keuntungan dalam jangka pendek. Dalam situasi tidak menentu, disarankan Anda hindari praktik spekulasi untuk investor awam. Jika Anda berniat melakukan spekulasi, gunakan dana lebih yang tidak digunakan untuk kebutuhan dan tujuan finansial utama. Mau pakai dana pendidikan anak atau dana pensiun untuk spekulasi? Hindari!

Tak panik karena mengerti adalah sikap yang sebaiknya dimiliki setiap orang dalam mensikapi gejolak ekonomi di Indonesia. Jadikanlah momen ini sebagai titik balik untuk menjadikan perencanaan keuangan sebagai bagian dari kehidupan Anda. Jangan panik saat masa keuangan bergejolak!
sumber : +ZAPFinance TV 

Menghemat Biaya Ulang Tahun Anak

Hasil gambar untuk ulang tahun anakMembuat pesta ulang tahun mungkin menjadi bagian dari rencana keluarga Anda tahun ini. Tidak bisa dipungkiri, sebuah pesta ulang tahun untuk anak dapat memakan dana yang tidak sedikit. Supaya keuangan tidak jadi berantakan, kunci utamanya adalah memahami kemampuan finansial masing-masing. Nah berikut ini adalah tips agar ulang tahun anak jadi lebih hemat.

1. Memahami Anggaran Pesta. Pesta ulang tahun dapat diselenggarakan mulai dari biaya yang sangat ekonomis sampai dengan mahal tak terhingga. Komponen pembentuk anggaran biaya pesta ulang tahun: Jumlah undangan, jenis konsumsi, Goodie bag, pengisi acara & dekorasi. Jika mau berhemat, pilih satu pos saja yang mendapatkan alokasi biaya lebih besar.

2. Siapa saja yang diundang. Meriah atau tidaknya sebuah pesta ulang tahun sangat bergantung kepada siapa undangan kita. Bila para undangan saling mengenal satu sama lain, pesta ulang tahun pasti lebih menyenangkan dan suasana pun lebih hidup. Jadi, tidak perlu mengundang satu isi sekolah atau satu komplek ya friends!

3. Pilih lokasi. Merayakan ulang tahun dengan hemat tentu saja membuatnya di rumah kita atau saudara. Selain itu, usahakan membuatnya di jam-jam tanggung seperti sore jam 4 dan berakhir saat jam 6 sore. Jadi, konsumsi yang disiapkan pun tidak perlu makanan berat untuk makan siang atau makan malam. Minumannya, bisa disiapkan dalam bentuk sirup warna-warni, bukan aneka soda. Anda hanya perlu membeli 3 botol sirup dan voila…aneka minuman pun telah tersedia.

4. Buat tema dan dress code. Usahakan membuat tema pesta yang mudah untuk diikuti oleh para tamu dan dekorasinya pun cukup murah. Contohnya, pesta tema Bola. Anda bisa meminta para tamu untuk berpakaian dengan atribut olah raga. Kemudian, acara permainan pun dapat dibuat dengan aneka bola. Dekorasi? Cukup buat karton-karton besar dengan gambar-gambar Bola. Efisien bukan?

5. Goodie bag yang ekonomis. Salah satu trik membuat Goodie Bag murah dan lucu adalah memasukkan permen dan aneka wafer ke dalam bungkus karton coklat. Kemudian, ajak anak menghiasi bungkus coklat tersebut dengan aneka gambar dan spidol. Hanya dengan Rp.5000 per bungkus, Anda mendapatkan satu jenis aktivitas untuk pesta sekaligus membagikan Goodie Bag yang unik.

Itulah beberapa Tips Finansial untuk membuat ulang tahun anak yang lebih hemat. Semoga bermanfaat ya, friends.
sumber : +ZAPFinance TV