Rabu, 05 Agustus 2015

Donate atau Berbagi



Hasil gambar untuk berbagiHari ini obrolan kita sedikit menyimpang dari perencanaan keuangan. Tapi apa yang kita bicarakan sore ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan yaitu: BERBAGI. 'Berbagi' ini dalam bahasa keuangan sehari-hari di Luar Negeri dikenal dengan 'donate'.

Berbagi atau donate adalah bagian dari prioritas di dalam keuangan, bahkan Anda sebaiknya meletakkannya di prioritas pertama. Urutan prioritas dalam pengeluaran adalah berbagi/donate, cicilan utang, invest dan proteksi, lalu kebutuhan hidup. Prosentasenya 10% dari penghasilan. Jadi kalau gaji 1 juta maka idealnya 10% adalah dana yang digunakan untuk berbagi/donate/sosial agama.

Kenapa kita sebaiknya berbagi? Karena dengan berbagi kita bisa membatasi pengeluaran yang konsumtif. Dengan berbagi kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan dengan berbagi kita mengamalkan salah satu ajaran penting yang kita imani dalam beragama (semua agama mengajarkan saling berbagi).

Jadi, percaya atau tidak, untuk menjadi kaya kita cukup dengan berbagi. Sebab: Orang kaya adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain sehingga bisa berbagi kekayaannya dengan orang lain. Orang kaya memiliki kelebihan dari kekayaannya (bukan masalah jumlah tapi alokasi). Orang kaya bisa membatasi keinginannya dan tahu berapa banyak kebutuhannya sehingga punya dana untuk dibagikan. Jadi walaupun punya banyak harga, besar penghasilannya, tapi belum bisa berbagi maka itu bukan orang kaya.

Dari ilmu sederhana, yaitu alokasi untuk berbagilah maka akan lahir kebiasaan untuk mengalokasikan ke bagian lain. Karena kalau kita bisa mengalokasikan ke orang lain maka kita pasti mudah mengalokasikannya ke diri sendiri. Beberapa orang terkaya di dunia juga menjadikan donate sebagai alokasi penting pada pengeluarannya. Bahkan mereka membuat yayasan khusus untuk mengelola donate itu.

Walau sering diartikan sebagai hal negatif seperti pengelakan pajak dsb, namun apapun alasannya, berbagi sudah menjadikan mereka kaya. Jadi apakah kita harus kaya dulu baru bisa donate? Hadeh...mungkin kalau terus menunggu, pasti kita nggak akan bisa donate.

Ketika donate menunggu uang sisa, maka yakinlah bahwa keinginan donate tidak akan terjadi. Karenannya donate sebaiknya jangan menjadi keinginan tapi jadikan sebagai kebutuhan. Artinya disisihkan BUKAN disisakan: Dari penghasilan langsung potong 10%, jangan tunggu sisa konsumsi.

Donate juga penting untuk ilmu keuangan bagi anak. Banyak anak yang bisa meminta dan bisa mengkonsumsi tapi tidak bisa men-donate. Adalah baik jika dapat mengajarkan juga kebiasaan donate sejak dini kepada anak kita. Sehingga anak tahu bahwa keuangan bukan sekedar penghasilan, konsumsi dan investasi. Ini juga penting untuk mengajarkan bahwa kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh kesuksesan orang lain.

Itulah mengapa kegiatan donate walau tidak langsung memberi hasil tapi bisa dikatakan produktif. Secara mikro mungkin hasilnya tidak ada, tapi secara makro bisa jadi itu membuat kita kaya. Sebagai contoh, kita adalah karyawan bank. Kita berbagi dengan menyumbangkan dana ke salah satu yayasan anak berkebutuhan khusus.

Dana kita digunakan oleh yayasan tadi untuk modal usaha produktif warga yayasan. Lalu yayasan menjual produk tadi ke pasar. Dan produk ini dibeli oleh salah satu perusahaan besar, lalu perusahaan tadi menjual lagi dengan harga lebih tinggi. Perusahaan tadi akan membutuhkan dana, pinjam ke bank Anda, bank untung dan Anda dapat bonus sehingga jadi lebih kaya.

Sederhana dan sangat mungkin terjadi. Kalau donate anda mungkin tidak sesederhana contoh tadi, bisa jadi lebih panjang. Tapi sekali lagi secara makro bisa membuat kita kaya :) Karena bisa membuat kaya, jadi tidak ada salahnya dong untuk mulai berbagi. 

Jangan jadikan sebagai beban tapi coba jadikan sebagai prioritas dalam pengeluaran kita. Bukan masalah jumlah yang kita bisa keluarkan tapi bagaimana ia akan bermanfaat untuk bersama. So, mulailah untuk donate friends, jadilah orang kaya yang bahagia :)
sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar