Rabu, 05 Agustus 2015

BBM dan Personal Finance



Hasil gambar untuk bahan bakar minyakPemerintah sepertinya sudah ambil keputusan untuk menaikkan biaya BBM. Keputusan ini selalu menjadi permasalahan di masyarakat. Harus diakui BBM memang merupakan faktor penting dalam perekonomian. Dalam keuangan keluarga kenaikan biaya BBM ini juga pasti akan mempengaruhi cashflow keuangan pribadi.

Secara langsung, dengan kenaikan BBM artinya akan naik juga biaya transportasi. Padahal untuk sebagian pribadi dan keluarga, transportasi adalah salah satu pengeluaran besar mereka. Bahkan pada beberapa keluarga, untuk biaya transportasi ada yang menghabiskan hingga 40% dari penghasilan rutin bulanan.

Bayangkan bila ini yang terjadi, dengan kenaikan BBM dan penghasilan tidak naik. Maka sangat mungkin untuk biaya transport naik jadi 50% penghasilan. Padahal efek kenaikan BBM yang paling memberatkan sebenarnya bukan kenaikan BBM tapi kenaikan harga ikutannya. Bahan makanan juga akan naik harganya karena biaya transportasi dan distribusi naik. Jadi sangat mungkin terjadi keuangan keluarga akan goyah hanya karena harga BBM yang naik.

Tapi bagaimanapun keputusan untuk naik sudah diambil. Maka yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki pola pengeluaran keuangan kita dan mengatur lagi portofolio investasi kita. Mengatur kembali pengeluaran adalah langkah awal yang sebaiknya dilakukan. Sebab sering terjadi biaya transport yang tinggi bukan hanya karena harganya naik, tapi bisa jadi pola transport kita salah.

Berangkat atau pulang dari tempat kerja di saat jam padat sehingga terkena macet? Percaya atau tidak, macet parah bisa membuat kita mengkonsumsi BBM lebih banyak hingga 15% dibandingkan kalau lalin lancar. 

Menggunakan kendaraan umum di saat dan waktu yang tidak tepat juga bisa menjadi masalah. Kita sering bepergian tanpa membuat rencana sehingga sering terjadi kita menghabiskan dana lebih besar untuk transport karena terburu waktu. Harusnya bisa menggunakan kendaraan umum, eh jadi terpaksa pakai kendaraan khusus yang lebih mahal.

Bagaimana nasib investasi bila BBM naik? Apa strateginya? Karena transportasi sudah menjadi kebutuhan wajib yang harus keluar, dan bila pengeluaran ini harus mengorbankan investasi, maka lakukan saja. Tapi bukan berarti tidak investasi sama sekali. Usahakan tetap berinvestasi walaupun mungkin nilainya jadi lebih rendah dari biasanya.

Maka strategi yang harus kita lakukan dengan investasi kita adalah merubah target. Pilih produk dengan target lebih tinggi, sehingga walau setoran lebih kecil, hasil tidak berubah.

Evaluasi lagi tujuan keuangan kita. Kalau dulu tujuan kita semua yang termahal, mungkin saatnya lakukan prioritas tujuan mana yang harus kita utamakan. Misalkan...dari semua biaya pendidikan anak. Bila sebelumnya, semua jenjang pendidikan berharga mahal, maka sekarang prioritaskan ke universitas. Oh iya, dari semua investasi tadi, yang bisa diturunkan adalah investasi jangka panjang, jangan jangka pendek.

Walaupun biaya hidup naik, usahakan untuk tidak menutup kekurangan biaya tadi dengan utang. Apalagi bila itu utang konsumtif. Perkuat dana cadangan, khususnya bila kita punya utang. Kenaikan harga, inflasi naik, akan mengakibatkan bunga juga bersiap akan naik.

Bagaimana asuransi? Memang cuti premi diperbolehkan, tapi sebaiknya pilihan ini tidak diambil karena akan menghilangkan proteksi kita. Saat risiko tinggi, proteksi hilang, maka Anda menjadi orang paling berisiko. Karena harus diakui kenaikan biaya bisa membuat risiko makin tinggi.

Orang akan mengalihkan keuangan mereka ke kebutuhan pokok dan mengurangi maintenance. Padahal bila maintenance bagus, asset akan tetap prima, begitu juga sebaliknya. Contoh, karena biaya onderdil naik, maka orang cenderung memperpanjang waktu servicenya.

Lalu, perlu nggak tambah asuransi kesehatan, kan biaya rumah sakit mungkin jadi naik juga? Mungkin tidak usah dulu. Tapi alokasi saja sebagian dana untuk pola hidup sehat :) Jadi, kesimpulannya, kalau memang harus naik, tidak perlu panik tapi mari berstrategi untuk menghadapinya :)
sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar