Namun ada tata krama menginap yang tidak boleh dilanggar. Misalnya, bila Anda laki-laki janganlah menginap di rumah keluarga yang suaminya sedang tidak ada di rumah. Atau, Anda menginap terlalu lama di rumah saudara Anda. Kisah berikut bisa menjadi pelajaran.
Ada orang asal jawa yang senang “basa-basi” menawarkan kepada saudaranya untuk menginap di rumahnya. Liburan awal tahun 2015, ia pulang kampung dan berhasil mengajak saudaranya untuk ikut ke Jakarta. Betapa bahagia dan bangganya ia bisa memamerkan rumahnya yang megah dan besar kepada saudaranya dari kampung.
Hari pertama hingga hari ketiga, ia masih merasa happy dan enjoy atas keberadaan saudaranya. Mulai hari keempat ia sudah resah karena ternyata kebiasaan saudaranya banyak yang tidak cocok dengan dirinya. Tetapi ia tidak berani meminta atau mengusir saudaranya untuk pulang kampung. Sangat pantang bagi orang jawa melakukannya dengan terus terang.
Setelah beberapa pekan, ia merasa sudah tidak tahan, akhirnya ia bertekad bulat ingin mengusir saudaranya dengan cara yang sangat lembut dan halus. Ia memberanikan diri bertanya, “Tidak kangen sama yang di kampung mbakyu?” Dengan pertanyaan itu dia berharap saudaranya segera pulang ke kampung.
Deg-degan lelaki jawa yang sudah lama tinggal di Jakarta ini menunggu jawaban, dan tidak berapa lama kemudian saudaranya menjawab, “Saya sudah kangen banget, kang mas. Makanya tadi pagi saya sudah telepon saudara-saudara yang di kampung.”
Mendengar jawaban tersebut “mak nyes” perasaan lelaki itu. Ia bergumam di dalam hati, “Alhamdulillah, akhirnya sebentar lagi saudara saya pulang ke kampung.” Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya lagi, “Ngobrol apa tadi di telepon?” Dengan cepat saudaranya itu menjawab, “Karena saya kangen dengan mereka, maka tadi lewat telepon saya mengundang semua saudara untuk menginap di rumah ini mulai besok.”
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar