Apa itu
uang plastik? Mainan anak-anak? Bukan. "Uang plastik" sering
digunakan sebagai sebutan lain untuk Kartu Kredit. Diterbitkan pertama kali
bukan karena butuh uang tapi karena butuh pengganti uang.
Seorang
pengusaha tanpa sengaja lupa membawa dompet saat harus melakukan entertain
kepada kliennya. Kesalahan kecil ini menimbulkan ide besar supaya orang tidak
mengalami kesalahan yang sama dengan dirinya. Ia bekerja sama dengan beberapa
restoran untuk mengeluarkan kartu yang bisa digunakan sebagai sarana pembayaran
& restoran tadi menagihnya ke bank. Itulah kenapa kartu pertama dinamakan
'Dinners Club' karena digunakan di beberapa restoran.
Dimulai
dengan kartu kertas akhirnya menjadi plastik agar tahan lama. Jadi kalau kita
mau jujur, sebenarnya kartu plastik ini dibuat bukan sebagai tambahan dana tapi
sebagai pengganti alat bayar. Artinya, kita harus punya uang untuk membayar
sebelum menggunakan kartunya. Atau yakin akan ada uang masuk untuk membayarnya
kelak saat tagihan datang.
Dibalik
semua kontroversi keburukannya, sebenarnya kartu plastik juga banyak memiliki
kelebihan. Dengan kartu kredit kita punya waktu bayar tunda, dengan syarat tiap
tagihan harus bayar tunai. Untungnya apa? Bunga tabungan di bank :) Kan, bunga
tabungan kita dihitung harian. Jadi lumayan lah, sudah dapat barang dapat bunga
lagi.
Kita juga
bisa dapat tambahan diskon. Kenapa ini sering ditawarkan? Karena sering terjadi
penerbit kartu dan toko bekerja sama untuk mengejar volume baik penjualan
maupun penggunaan. Itulah kenapa sering terjadi keanehan; bayar tunai tidak
diskon, bayar pakai kartu malah diskon :D Bunga nol%. Beberapa kartu menawarkan
fasilitas ini.Bila dikelola dengan baik ini kesempatan dapat barang yang
nilainya sama dengan harganya.
Ada banyak
jenis kartu kredit, bahkan sekarang perusahaan bukan keuangan juga banyak
menerbitkannya sebagai co-branding. Sejak 2013 bunga maksimal kartu kredit
adalah 2,95%, baik pembelanjaan maupun tarik tunai.
Ingat bahwa ada perbedaan biaya untuk belanja
dengan gestun atau gesek tunai. Kalau belanja, kita hanya dikenakan bunga
pembelanjaan. Kalau gestun, selain bunga kita juga dikenakan biaya administrasi
mulai 2%-3% dari dana yang kita tarik. Jadi kalau ada yang mengatakan salah
satu keuntungan kartu kredit adalah gestun; bisa sih asalkan tidak ada biaya
adminnya.
Satu lagi
yang harus kita ketahui, BI mulai menekan penggunaan kartu dimana tiap orang
dibatasi hanya boleh punya 2 kartu kredit. Satu kartu untuk tagihan rutin
bulanan sehingga tidak lupa bayar, dan satu kartu lainnya untuk belanja. Kartu
untuk tagihan harus bayar tunai tiap tagihan, sedang kartu berlanja masih boleh
tunda tapi wajib bayar 30% dari tagihan.
Sebagai
gambaran, kalau kita utang 1 juta dan hanya bayar 10% dari tagihan; butuh waktu
30 bulan untuk selesai bila bunganya 3.25%. Kalau sekarang bunga 2.95% pastinya
lebih pendek ya. Tapi tetap tidak sarankan untuk membayar hanya 10%.
Sebenarnya
kartu kredit akan menjadi masalah ketika kita tidak bisa menggunakannya dengan
bijak. Sama dengan yang lain, kartu kredit hanya merupakan alat. Kalau bisa
digunakan dengan baik dan memanfaatkan alat tadi dengan bijak, maka ia akan
membantu. Beberapa kesalahan dalam penggunaannya:
-Membayar
selalu hanya 10% dari tagihan.
-Tidak
memiliki rencana pembayaran.
-Meremehkan
bunga yang hanya 2.95% padahal itu hampir 30% per tahun.
-Pemakaian
yang tidak terkendali, karena memiliki banyak kartu.
O ya, dan
bila kita selalu ditawari kartu baru by phone, sebenarnya itu adalah tanda
bahwa kita mulai bermasalah dengan kartu. Banyak sales yang berbagi nasabah dengan
menginformasikan nasabah mereka yang akan bermasalah, agar diprospek oleh
lembaga lain. Kalau kita terlanjur kena masalah kartu kredit, beberapa hal
harus segera dilakukan yaitu:
- berhenti menggunakannya :D harus
itu.
- prioritaskan pembayarannya. ini
pun wajib :)
- mulai
jajaki negosiasi.
Bila
didatangi debt collector dan tidak bisa membayar, jangan mencoba untuk bayar
berapapun; Minta waktu negosiasi. Bila kita bayar, berarti masih diakui bisa
bayar. Satu lagi yang penting, jangan pernah percaya bahwa penerbit bisa
menyita asset bila kita tidak bisa bayar. Karena kita tidak memberikan agunan
untuk kartu kredit :)
Semoga kita tidak diperbudak ya.
Tiap bulan kerja, dapat gaji dan sebagian besarnya habis untuk membayar kartu.
Semoga dapat menambah wawasan teman-teman. Ingat, jangan mau diperbudak kartu
kredit ya.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar