Investasi
itu penting! Namun ternyata banyak yang tidak bisa invest karena penghasilan
per bulan cuma numpang lewat. Percuma dong bicara banyak tentang investasi tapi
ga bisa praktek karena ga ada dana. Solusinya?
Semua hal
besar dimulai dari langkah kecil, begitu juga investasi “sedikit-sedikit
lama-lama menjadi bukit”.
Finansial
pribadi kita seperti perusahaan, harus ada laba setiap bulan. Ini artinya
penghasilan – pengeluaran = kelebihan dana! Sebelum mulai investasi cek dulu, kalo
gak ada kelebihan dana setiap bulan berarti financial Anda tidak sehat. Yuk belajar
alokasikan dana!
Pengeluaran
terbagi menjadi beberapa bagian : Needs, Wants, Debts, Savings, &
Investment.
Needs adalah
hal-hal penting yang harus kita penuhi sehari-hari. Kalau needs tidak
terpenuhi, akan mengganggu kehidupan Anda. Needs menyangkut kebutuhan pokok
seperti makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan pulsa hp :p
Nah di
luar needs, maka pengeluaran tersebut boleh dibilang tidak terlalu urgent. Nah,
setelah kebutuhan pokok terpenuhi, jika kita punya hutang, baru alokasikan
untuk segera melunasi hutang (DEBTS).
Nah ada
dua jenis kategori hutang, yaitu hutang baik (Goods Debts) & hutang buruk
(Bad Debts).
Hutang kok
baik? Maksudnya? Hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk keperluan usaha
atau untuk investasi. Contoh dari hutang baik adalah : kredit truk untuk
operasional usaha.
Hutang
Buruk (Bad Debts) yaitu hutang yang digunakan untuk sesuatu yang bersifat
konsumtif. Hutang buruk / bad debts adalah hutang yang sekedar digunakan untuk
memenuhi keinginan pribadi kita. Contoh hutang buruk : kredit untuk gadget, untuk
berlibur, untuk fashion & kecantikan, dari ujung rambut sampai dengan ujung
kaki.
Pada
prinsipnya hutang baik & hutang buruk dibedakan bukan dari apa barangnya
tapi berdasar kegunaannya. Kita tidak boleh berpikir negatif tentang hutang karena
hutang baik bagai dongkrak untuk kemajuan finansial/bisnis.
Terlepas
dari itu semua kita harus membatasi diri kita sendiri, harus disiplin agar
tidak tejebak dalam hutang buruk.
Alokasi
dana selanjutnya yaitu WANTS. Wants diartikan sebagai dana yang dialokasikn
untuk memenuhi keinginan kita bukan kebutuhan, sifatnya tidak mendesak. Apa
saja yang termasuk Wants? Rekreasi, makan di cafe elite, rumah mewah, mobil
mewah, hewan peliharaan ras, baju bermerek, dll.
Setelah
penghasilan kita dikurangi untuk NEEDS, DEBTS, dan WANTS, jika ada sisa bisa
dialokasikan untuk SAVINGS!
Jika Anda
termasuk orang yang susah untuk melakukan savings, bisa juga SAVINGS dialokasikan
dulu di awal. Savings diartikan sebagai dana yang dialokasikan untuk
berjaga-jaga saat kita membutuhkan / dana darurat & sifatnya likuid. Apa
aja sih yang termasuk Savings itu? Asuransi, dana pensiun, asuransi rumah, tabungan.
Nah, kalo
sudah ada saving, baru kita alokasikan untuk INVESTASI. Namun perlu diingat ya,
uang untuk investasi itu uang yang bebas & tidak hutang. Macam-macam bentuk
investasi antara lain deposito, properti, emas, reksadana, obligasi, saham.
Itu tadi
bagian dari manjemen keuangan. Lalu, gimana cara kita membagi gaji kita agar
tidak lari kemana-mana? Harus dibedakan dulu untuk orang yang punya hutang
& orang yang tidak punya hutang.
Kalau Anda
punya hutang, alokasinya menjadi : Needs 50%, Debts 30%, Wants 10%, Saving 10%.
Contoh nih : jika pendapatan Rp 10.000.000, untuk Needs Rp 5.000.000, Debts Rp
3.000.000,Wants Rp 1.000.000 Saving Rp 1.000.000.
Kalo Anda
tidak punya hutang, alokasinya menjadi : Needs 50%, Wants 15% , Saving 15% ,
Investasi 20%. Contoh: pendapatan Rp 5.000.000, jadi Needs Rp 2.500.000, Wants
Rp 750.000, Saving Rp 750.000, Investasi Rp 1.000.000.
Nah gimana
dengan aset alokasimu ? Yuk coba dihitung. Ga cuma dihitung lho, tapi juga
harus bisa ACTION!!
Mari
wujudkan Indonesia maju dengan manajemen keuangan yang sehat !!!
Sumber : EllenMay
@pakarsaham