Minggu, 17 Januari 2016

Cara Memahami Pasar Saham ala Warren Buffet



Sir John Templeton mengatakan, berinvestasilah ketika pesimisme berada pada titik puncak. Namun tidak ada yang tahu pasti kapan pesimisme di titik puncak.

Warren Buffet mengatakan, be greedy when others are fearful & be fearful when others greedy. Namun kenyataannya, hampir semua orang juga takut ketika market FEAR, dan serakah ketika market sedang menanjak/GREED.

Dengan kata lain hampir semua orang masuk dalam golongan "the other". Mengapa demikian ?

Hal itu terjadi karena banyak orang selalu mengikuti apa kata orang lain & berita-berita yang seliweran. Lalu bagaimana supaya bisa tampil beda?

Supaya bisa melakukan wejangan Om WB, seorang investor harus paham tentang bagaimana cara kerja market. Seorang investor harus tau bahwa dalam jangka panjang market berpotensi naik, dan dalam jangka pendek market berfluktuasi.

Investasi selama 5-10 tahun mungkin kurang menarik, karena Anda harus ekstra sabar dalam memetik hasilnya. Namun justru ketika Anda bersabar dan tidak sebentar-sebentar mencabut “tanaman investasi” Anda, pohon uang Anda akan bertumbuh kokoh.

Hasil gambar untuk pasar sahamMengapa 90% pelaku pasar mengalami kerugian dan kapok dengan saham ? Karena sebagian besar dari mereka berspekulasi. Spekulasi biasanya muncul dengan tindakan para trader jangka pendek yang memiliki motivasi ingin cepat-cepat kaya.

Banyak trader bukan berbisnis saham, namun berjudi. Bisa saja karena ia memang tidak mengerti akan strateginya. Namun kadangkala, seorang yang sudah mahir analisis teknikal pun bisa rugi besar. Mengapa? Kesalahan pada trading saham jangka pendek biasanya bukan pada analisa, namun pada emosi yang mengendalikan trader.

Pernah Anda beli saham,rugi sedikit tidak apa2,ketika rugi membengkak baru panic dan cut loss dalam?

Pernahkah Anda mempunyai target profit tertentu dalam rentang waktu tertentu, dan Anda menjual saham Anda ketika baru profit sedikit?

Intinya, Anda sudah punya banyak trading plan bagus, tapi kok aneh ya, masih tidak bisa melaksanakannya?

Anda tidak sendiri kok, semua trader mengalami hal tersebut pada awal mulanya. Trader sangat lekat dengan permasalahan emosi/psikologis, butuh latihan dan terus belajar untuk meminimalkannya.

Nah inilah yang menyebabkan jadi trader jangka pendek itu harus lebih banyak belajar dan latihan. Jika tidak hati-hati,bukannya berbisnis saham, namun malah berjudi saham. Bukannya net profit, malah net loss. Cape kan?

Lalu bagaimana solusinya untuk pemula? Kira-kira gimana ya? Apa pendapatmu?

Ya. Pasar dalam jangka pendek berfluktuasi/turun naik, namun dalam jangka panjang cenderung naik. Karena faktor psikologis, maka trading jangka pendek menjadi lebih beresiko buat pemula. Jadi mulai dari investasi dulu. Mulailah dengan investasi jangka panjang. Memang hasilnya tidak cepat terlihat. Harus sabar.

Orang investasi itu ibarat orang menabur benih, harus sabar, harus disiram, dan harus tau benar kondisi tanah tempat ia menabur benih. Demikian juga investasi, harus tau benar saham apa yang harus dipilih untuk investasi jangka panjang 5 tahun misalnya.

Kalau Anda seorang pemula, pilih saham-saham yang defensif dan dibutuhkan banyak orang untuk investasi,seperti KLBF atau KalbeFarma, JSMR atau JasaMarga pengelola jalan tol, UNVR atau Unilever yang produknya dipakai seluruh masyarakat, dan perbankan BUMN seperti BMRI. Hmm.. ini bukan promo/rekomendasi ya :) namun sekedar opini untuk membantu para newbie mengambil keputusan investasi.

Lalu kapan harus membeli? Kalau Anda sudah terlatih dengan analisis teknikal, Anda bisa beli ketika market sedang di support kuat. Atau kalau Anda mengerti fundamental, beli ketika valuasi sedang terdiskon habis-habisan.

Bagaimana jika FA atau TA ngga ngerti ?Ada 1 metode yang bagus banget digunakan untuk pemula. Mudah pula. Mau tau?

Strateginya sederhana, namun butuh konsistensi. Tiap bulan, beli saham yang Anda pilih itu secara konsisten. Beli dalam jumlah yang tetap. Bisa Anda gunakan strategi ESP, beli dengan lot (jumlah lembar saham ) yang tetap. Bisa juga dengan strategi DCA, beli dengan jumlah nominal yang tetap / sama tiap bulannya. Maksudnya gimana ya?

Dengan strategi ESP, jika Anda komit beli saham ASII per bulan 1 lot (500 lembar saham), artinya Anda harus konsisten tiap bulan beli 1 lot. Nah kalau strategi DCA, misal Anda komit invest sejumlah 5 juta per bulan, maka Anda harus tiap bulan beli saham dengan value 5 juta. Strategi beli tiap bulan akan terasa hasilnya setelah dilakukan 3-5 tahun. Efeknya seperti bola salju.

Seperti menanam sebuah pohon, dari benih jadi pohon mangga yang kuat berakar, demikian juga Anda harus memelihara investasi Anda. Akan tiba saatnya, Anda dan anak-anak Anda menikmati manisnya buah-buah investasi Anda.

Semakin muda memulai investasi, hasilnya semakin luar biasa ketika tiba saat panen.

Sumber : EllenMay @pakarsaham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar