Halo
friends, hari ini akan berbagai beberapa tips untuk trading saham berkaitan dengan
psikologi trading praktis. Buat temen-temen yang sudah praktek trading, pasti
tau dong ya market bulan ini seperti apa. Bagaimana portofoliomu?
Bulan Mei
2012 kemarin, adalah bulan yang cukup prihatin bagi banyak rekan trader saham
karena harga saham yang merosot cukup tajam. Masih lekat betul dalam ingatan pada
awal Mei 2012, IHSG masih melaju hingga menuju titik tertinggi 4234. Ayo
flashback…
Waktu itu ingat
betul, tidak ada seorang pun yang percaya bahwa harga saham / market berpotensi
turun dalam. Mengapa? Karena waktu itu terjadi suatu euphoria / rasa percaya
diri yang sangat luar biasa dari para traders.
Indeks
pada waktu itu secara teknikal sudah menyentuh level tertinggi sepanjang masa
dan harus sudah waspada. Mengapa demikian? Sederhana saja, area tertinggi
sepanjang masa / all time high adalah atap / ressisten yang cukup kuat.
Ibarat
bola yang sentuh atap maka potensi mantul ke bawah, demikian pula harga saham yang
sentuh angka resisten, berpotensi turun. Ya, memang ada kemungkinan terjadi
break out / jebol atap resisten, namun ketika dekat resisten sebaiknya waspada.
Oke, kembali
ke psikologi market. Setelah itu, teman-temen trader tau apa yang terjadi sepanjang
bulan Mei pada market? Ya benar sekali, IHSG menukik tajam dari level tertinggi
4234 hingga level terendah 3635, melemah 14% sepanjang bulan Mei!
Pelemahan
sedalam 14% dalam bulan Mei, menghapus kenaikan IHSG dari bulan Nov 2011-awal
Mei 2012. Butuh sekitar 6 bulan dari November 2011-awal Mei 2012 untuk naik
dari level 3635-4234 atau naik 16% ..
Namun
hanya butuh sebulan untuk menghapus kenaikan selama 6 bulan tersebut, yaitu di
bulan Mei 2012 kemarin. Hal itu merupakan kabar buruk bagi trader yang tidak
siap dan terjebak dalam euphoria bulan April 2012.
Banyak
trader yang pada waktu itu curhat karena porto nya rugi dalam, ”apakah harus
cut loss saat itu dengan kerugian belasan persen?” Buat new bie : cut loss itu
artinya menjual saham dalam posisi rugi untuk menghentikan / membatasi kerugian.
Pada waktu
itu tidak disarankan untuk cut loss saat harga menyentuh bottom, namun tunggu
terjadi teknikal rebound. Teknikal rebound yang dimaksud bs berupa Dead
Can Bounce atau bisa
juga pola pembalikan arah.
Masih
ingat ketika itu banyak trader yang putus asa, sedih, dan tertekan karena
portofolionya rugi besar. Nah, karena saat ini, banyak saham-saham yang sudah
menguat cukup tinggi.. apa ya yang seharusnya dilakukan oleh para nyangkuters?
Yak, benar
sekali, sebaiknya mulai kurangi posisi saham nyangkut Anda, karena Anda diberi
kesempatan kedua!
Setelah
Anda mengurangi posisi saham-saham nyangkut dengan harga yang lebih baik,
silakan mulai berpikir untuk memilih saham-saham yang lebih bagus. Bagus bisa
secara teknikal / fundamental. Dekat lebaran, saham-saham konsumsi layak
dilirik, seperti ; Mayora, Indofood, CPIN, dll.
Kembali
lagi ke pembahasan psikologis market. Ketika harga naik, maka rasa percaya diri
si trader mulai tumbuh. Ketika itu, ia merasa bahwa ia bisa menjual sahamnya
lebih mahal, baik nyangkut/tidak. Apa yang terjadi ya kemudian?
Ya! Banyak
orang yang tadinya putus asa, kini menjadi mulai pede,dan tidak mau menjual
saham nyangkutnya yang notabene mulai balik modal. Trader saham/forex, dll seringkali
dipermainkan oleh emosi & mengambil keputusan berdasar emosi.Waspada!
Supaya
tidak mudah terpengaruh oleh emosi, ada beberapa tips : yang pertama buatlah
trading plan Anda sendiri! Buat trading plan sendiri, bukan trading plan orang
lain. Tutup mata deh kalo ada yang pamer profit (tapi ga pernah cerita ruginya
:p)
Nah supaya
bisa buat trading plan sendiri, harus bisa analisa sendiri. Paling tidak bisa
analisa grafik sendiri. Analisa grafik / teknikal, dan fundamental itu mudah, asalkan
ada kemauan untuk belajar.
Nah dengan
bisa menganalisa sendiri, Anda tidak akan galau lagi dengan apa kata
orang/trading plan orang. Kalaupun harus cut loss, Anda akan cut loss dengan
lebih tenang, tidak galau karena Anda tau mengapa harus melakukannya.
Sekali
lagi, market tidak selamanya naik. Jadi, be cautious ketika naik, manfaatkan untuk
profit taking, jangan greedy. Selagi market naik, siapkan untuk berjualan dan
menyiapkan dana kembali untuk persiapan jika terjadi koreksi.
Begitu
juga, market tidak selamanya turun. Ketika turun, manfaatkan untuk beli
saham-saham terdiskon/buy on weakness, jangan panic. Kalau kita sudah
mempersiapkan dari awal, kita akan lebih tenang dan trading lebih berkualitas.
Maka, slogan
“Be greedy when others are fearful, & be fearful when others greedy” tidak
hanya slogan. Learn,practice, and pray, miracle happen. Supaya miracle happen,
harus mau action!
Sumber :
EllenMay @pakarsaham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar