Senin, 11 Januari 2016

Pasar Saham & Berbagai Rumor Yang Beredar



Hasil gambar untuk rumor di pasar sahamPasar adalah sebuah tempat yang menyediakan sarana yang mempertemukan pembeli dan penjual. Demikian juga dengan pasar saham. Pasar/bursa saham adalah tempat yang menyediakan sarana untuk para investor yang berniat untuk membeli / menjual saham.

Pasar menjadi kompleks karena pelaku pasar terdiri dari banyak pihak dan jumlah yang diperdagangkan juga cukup banyak. Pelaku pasar terdiri dari individu, lembaga, asing, domestik, dari modal kelas teri hingga kelas kakap. Pelaku pasar tidak hanya investor yang berniat membeli saham, namun juga perusahaan / emiten yang menerbitkan saham tersebut. 

Sebagai seorang investor / pedagang, emiten / perusahaan, & setiap pihak ingin untung besar dan cepat. Karena itulah kemudian muncul berbagai upaya untuk menghasilkan keuntungan sebesar mungkin & secepat mungkin. Karena itulah, seringkali untuk menghasilkan keuntungan tersebut dihembuskan rumor untuk membentuk persepsi pasar. 

Naik turunnya harga sangat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran, yang sangat dipengaruhi oleh persepsi dari investor. Minat beli & minat jual investor di bursa sangat dipengaruhi oleh persepsi / pendapat investor terhadap suatu emiten dan pasar. 

Jika persepsi yang terbentuk terhadap suatu emiten / saham / situasi pasar positif, maka investor akan cenderung membeli. Sebaliknya, jika persepsi yang muncul terhadap situasi pasar global / saham / emiten negatif, maka investor cenderung menjual. 

Nah,sudut pandang dari investor sangat dipengaruhi oleh informasi yang beredar di pasar. Contohnya?
Contohnya, ketika di Amerika / Eropa muncul berita negatif, maka pasar modal Amerika cenderung melemah. Yang lebih menarik, meskipun berita tersebut muncul di negara barat, Negara-negara di Asia termasuk Indonesia juga terpengaruh. 

Sebagai contoh, ketika muncul berita bahwa data pengangguran di Amerika memburuk dan indeks Amrik turun tajam pada hari berikutnya, di Indonesia saham-saham juga ikut merosot tajam karena investor cenderung terpengaruh persepsi ”tetangga”. 

Contoh lain, tiba-tiba beredar rumor / informasi bahwa PT.X yang sahamnya diperdagangkan di BEI akan melakukan ekspansi. Atau beredar rumor bahwa PT.Y memenangkan tender, atau mungkin diakuisisi oleh sebuah institusi. Kira-kira apa yang terjadi? 

Biasanya ketika muncul rumor-rumor seperti itu, investor akan merespon dengan aksi beli / jual.
Jika rumor yang beredar positif, misalnya kredibilitas perusahaan yang mengakuisisi tersebut bagus, investor cenderung beli. Dalam kondisi seperti itu, biasanya hampir pasti harga saham PT.X akan melonjak tinggi dalam waktu yang cepat. Investor yang membeli saham PT.X bisa memperoleh keuntungan sangat cepat dalam sehari / 2 hari. 

Apakah informasi yang muncul benar? Belum tentu! Informasi / rumor itu seringkali muncul dari sumber-sumber yang tidak jelas. Rumor bermunculan seperti oase di padang gurun sehingga investor mudah percaya tanpa cek ricek. 

Kadang rumor sengaja ditiupkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan sesaat. Itulah yang disebut rumor pasar. Kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan. 

Tujuan dari rumor adalah untuk membentuk persepsi pasar terhadap suatu emiten sehingga pasar membeli / menjual sahamnya. Karena hal seperti itu terjadi berulang-ulang, maka pengaruh rumor terhadap harga saham harus dipahami. 

Bagaimana menyikapi rumor-rumor yang beredar dan informasi yang sebenarnya ? Mau tau ? Simak ya ..
Informasi yang beredar di pasar dibedakan menjadi 2, yaitu info resmi dari perusahaan (emiten) & info tidak resmi. Nah info tidak resmi ini sumber beritanya tidak berasal dari perusahaan, dibedakan menjadi 2 lagi. 

Info tidak resmi bisa berupa hasil riset yang dilakukan kalangan analis, & yang kedua adalah info yang tidak jelas asal-usulnya. Info yang tidak jelas asal-usulnya disebut dengan rumor. Ini adalah ciri-ciri pertama dari rumor. Saham-saham yang diterpa rumor biasanya langsung bereaksi di pasar. 

Karena pengaruh rumor terhadap harga saham sering terjadi, kemudian lahir istilah buy on the rumors, sell on the news. Nah apa yang mereka percaya dalam rumor tersebut kadang terjadi, dan kadang tidak terjadi. 

Jika rumor yang beredar sifatnya negatif, maka biasanya tekanan jual terhadap saham tersebut meningkat sehingga harga saham turun. Jika rumor yang beredar positif biasanya langsung diikuti oleh naiknya permintaan sehingga harga saham akan naik. Dan jika rumor benar-benar terjadi (menjadi berita resmi / news), trader mulai profit taking. Inilah yang disebut buy on rumor, sell on news.

Trader yang menggunakan patokan analisis teknikal tidak mudah diombang-ambingkan oleh rumor. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena grafik tidak bisa bohong dan analisis teknikal mencerminkan psikologi / perilaku market. 

Informasi yang beredar bisa bermanfaat, asalkan kita mencernanya dengan sebaik mungkin.

Sumber : EllenMay @pakarsaham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar