Minggu, 17 Januari 2016

Beberapa Hal Yang Perlu Di Ketahui Sebelum Investasi Saham



Hasil gambar untuk investasi saham
Seringkali perencana keuangan menyebut tentang portofolio. Sebenarnya apa ya portofolio itu ? Yang tau angkat suara ya !

Portofolio merupakan kumpulan aset investasi yang kita miliki/dimiliki perusahaan, misalnya properti, deposito, saham, emas, obligasi, dll. Portofolio saham artinya, kumpulan asset investasi yang berupa saham. Baik yang dimiliki oleh perorangan/perusahaan.

Lalu,apa yang disebut dengan manajemen portfolio ya? Silakan angkat suara kalo kamu tau. Manajemen portofolio merupakan cara mengelola kumpulan aset/investasi tersebut untuk mencapai tujuan investasi.
Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko, termasuk dalam investasi saham. Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya kita cek dulu profil investasi masing-masing. 

Profil orang yang 1 bisa berbeda dengan orang lain. Hal ini bisa berpengaruh lho pada pemilihan jenis saham. Seperti yang sudah pernah dijelaskan bahwa sebelum investasi harus memperhatikan COR. Ada yang masih ingat? 

COR adalah Capital, Objective, dan Risk. Masing-masing orang berbeda CORnya. 

Capital yang kecil sebaiknya digunakan untuk investasi karena kurang likuid untuk trading, selain itu pemilihan saham juga terbatas. Dengan capital kecil juga perlu perhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar. Jadi capital kecil (5-20 juta) cocok untuk investasi jangka panjang. 

Nah Objective adalah tujuan. Apa tujuan kamu membeli saham ? Kalau tujuannya untuk tabungan anak / dana pensiun, investasi tahunan dengan metode EPS cocok banget untuk anda.

Nah yang ketiga adalah Risk Profile / profil resiko. Artinya apa ya ? 

Teman-teman tentu sudah tahu ya kalau saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai ilmu yang benar. Pasar saham bisa bergejolak dan naik turun dengan cepat, apalagi pasar forex & komoditas. 

Dalam hal ini tentu saja anda perlu mengetahui profil resiko sebagai investor, yakni seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Perhatikan ya, yang investasi / trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko!

Ada beberapa macam investor berdasarkan risk profile nya. Antara lain Investor Konservatif. Kira-kira seperti apa ya karakternya?

Sesuai namanya, Investor Konservatif cenderung menghindari resiko / cari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan, dan mereka hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham.
Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi, dan mereka cenderung cari aman. 

Yang kedua, ada Investor Moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi terhadap resiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat kemampuan menanggung resiko sedang, imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10% - 20% per tahun). Biasanya investor moderat ini juga identik dengan position traders yang melakukan beli dan jual dalam jangka 1-3 bulan.

Investor agresif : investor dengan tingkat toleransi resiko yang tinggi, investor jenis ini biasanya mengharapkan imbal hasil investasi yang tinggi. Investor agresif cenderung aktif dan suka melakukan spekulasi beli dan jual saham, cenderung berani. Investor agresif jika tidak dibarengi dengan ilmu dan disiplin yang benar akan mudah menjadi pejudi saham. 

Sebaiknya anda jujur & realistis dengan profil resiko dan tujuan investasi yaitu siap membatasi resiko yang sesuai dengan potensi hasil yang ada. Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal didalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Invstasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki resiko yang tinggi pula.

Resiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan dari pelaku pasar / investor. Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang seorang trader / investor, resiko akan mengecil. Semakin kecil timeframe investasi, semakin besar lho resikonya. Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari investasi panjang dulu.

Sumber : EllenMay @pakarsaham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar