Seringkali
perencana keuangan menyebut tentang portofolio. Sebenarnya apa ya portofolio
itu ? Yang tau angkat suara ya !
Portofolio
merupakan kumpulan aset investasi yang kita miliki/dimiliki perusahaan,
misalnya properti, deposito, saham, emas, obligasi, dll. Portofolio saham
artinya, kumpulan asset investasi yang berupa saham. Baik yang dimiliki oleh
perorangan/perusahaan.
Lalu,apa yang
disebut dengan manajemen portfolio ya? Silakan angkat suara kalo kamu tau. Manajemen
portofolio merupakan cara mengelola kumpulan aset/investasi tersebut untuk
mencapai tujuan investasi.
Salah satu
cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko, termasuk dalam
investasi saham. Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya kita cek
dulu profil investasi masing-masing.
Profil
orang yang 1 bisa berbeda dengan orang lain. Hal ini bisa berpengaruh lho pada
pemilihan jenis saham. Seperti yang sudah pernah dijelaskan bahwa sebelum
investasi harus memperhatikan COR. Ada yang masih ingat?
COR adalah
Capital, Objective, dan Risk. Masing-masing orang berbeda CORnya.
Capital yang
kecil sebaiknya digunakan untuk investasi karena kurang likuid untuk trading, selain
itu pemilihan saham juga terbatas. Dengan capital kecil juga perlu perhitungkan
biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar. Jadi capital kecil (5-20 juta)
cocok untuk investasi jangka panjang.
Nah
Objective adalah tujuan. Apa tujuan kamu membeli saham ? Kalau tujuannya untuk
tabungan anak / dana pensiun, investasi tahunan dengan metode EPS cocok banget
untuk anda.
Nah yang
ketiga adalah Risk Profile / profil resiko. Artinya apa ya ?
Teman-teman
tentu sudah tahu ya kalau saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi
jika tidak disertai ilmu yang benar. Pasar saham bisa bergejolak dan naik turun
dengan cepat, apalagi pasar forex & komoditas.
Dalam hal
ini tentu saja anda perlu mengetahui profil resiko sebagai investor, yakni
seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Perhatikan ya, yang
investasi / trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang
yang disiplin membatasi resiko!
Ada
beberapa macam investor berdasarkan risk profile nya. Antara lain Investor
Konservatif. Kira-kira seperti apa ya karakternya?
Sesuai
namanya, Investor Konservatif cenderung menghindari resiko / cari sesuatu yang
aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan, dan mereka hanya ingin
mendapatkan penghasilan tambahan dari saham.
Investor
konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam
jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi,
dan mereka cenderung cari aman.
Yang
kedua, ada Investor Moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi
terhadap resiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat
kemampuan menanggung resiko sedang, imbal hasil lebih besar dari deposito
misalnya (10% - 20% per tahun). Biasanya investor moderat ini juga identik
dengan position traders yang melakukan beli dan jual dalam jangka 1-3 bulan.
Investor
agresif : investor dengan tingkat toleransi resiko yang tinggi, investor jenis
ini biasanya mengharapkan imbal hasil investasi yang tinggi. Investor agresif
cenderung aktif dan suka melakukan spekulasi beli dan jual saham, cenderung
berani. Investor agresif jika tidak dibarengi dengan ilmu dan disiplin yang
benar akan mudah menjadi pejudi saham.
Sebaiknya
anda jujur & realistis dengan profil resiko dan tujuan investasi yaitu siap
membatasi resiko yang sesuai dengan potensi hasil yang ada. Yang sering terjadi
adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi
resiko. Padahal didalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Invstasi
yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki resiko yang tinggi pula.
Resiko itu
sejalan dengan tingkat pengetahuan dari pelaku pasar / investor. Semakin
teredukasi dan semakin tinggi jam terbang seorang trader / investor, resiko
akan mengecil. Semakin kecil timeframe investasi, semakin besar lho resikonya.
Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari investasi panjang dulu.
Sumber :
EllenMay @pakarsaham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar