Sir John
Templeton mengatakan, berinvestasilah ketika pesimisme berada pada titik
puncak. Namun tidak ada yang tahu pasti kapan pesimisme di titik puncak.
Warren
Buffet mengatakan, be greedy when others are fearful & be fearful when
others greedy. Namun kenyataannya, hampir semua orang juga takut ketika market
FEAR, dan serakah ketika harga naik/GREED.
Dengan
kata lain hampir semua orang masuk dalam golongan "the other". Mengapa
demikian ?
Hal itu
terjadi karena banyak orang selalu mengikuti apa kata orang lain &
berita-berita. Lalu bagaimana supaya bisa tampil beda?
Supaya
bisa melakukan wejangan Om Warren Buffet, investor harus paham tentang
bagaimana cara kerja market. Seorang investor harus tau bahwa dalam jangka
panjang market berpotensi naik, & dalam jangka pendek market berfluktuasi.
Investasi
selama 5-10 tahun mungkin kurang menarik, karena Anda harus ekstra sabar dalam
memetik hasilnya. Namun justru ketika Anda bersabar & tidak sebentar-bentar
mencabut “tanaman investasi” Anda, pohon uang Anda akan tumbuh kokoh.
Mengapa
90% pelaku pasar mengalami kerugian dan kapok dengan saham? Karena sebagian
besar dari mereka berspekulasi. Spekulasi biasanya muncul dengan tindakan para
trader jangka pendek yang memiliki motivasi ingin cepat-cepat kaya.
Banyak
trader bukan berbisnis saham, namun berjudi. Bisa saja karena ia memang tidak
mengerti akan strateginya. Namun kadangkala, seorang yang sudah mahir analisis
teknikal pun bisa rugi besar. Mengapa?
Kesalahan
pada trading saham jangka pendek biasanya bukan pada analisa, namun pada emosi
yang mengendalikan trader. Pernah Anda beli saham,rugi sedikit tidak apa-apa, ketika
rugi membengkak baru panik dan cut loss dalam?
Pernahkah
Anda mempunyai target profit dalam rentang waktu tertentu, dan Anda menjual
saham Anda ketika profit masih tipis?
Intinya, Anda
sudah punya banyak trading plan bagus, tapi kok aneh ya, masih tidak bisa
melaksanakannya?
Anda tidak
sendiri kok, semua trader mengalami hal tersebut pada awal mulanya. Trader
sangat lekat dengan permasalahan emosi/psikologis, butuh latihan & terus
belajar untuk meminimalkannya.
Nah inilah
yang menyebabkan jadi trader jangka pendek itu harus lebih banyak belajar dan
latihan. Jika tidak hati-hati, bukannya berbisnis saham, namun malah berjudi
saham. Bukannya net profit, malah net loss. Cape kan?
Lalu
bagaimana solusinya untuk pemula? Kira-kira gimana ya? Apa pendapatmu?
Ya. Pasar
dalam jangka pendek berfluktuasi/turun naik, namun dalam jangka panjang
cenderung naik. Karena faktor psikologis, maka trading jangka pendek menjadi
lebih beresiko buat pemula. Jadi mulai dari investasi dulu. Mulailah dengan
investasi jangka panjang. Memang hasilnya tidak cepat terlihat. Harus sabar.
Orang
investasi ibarat orang menabur benih, harus sabar, disiram & harus tau
benar kondisi tanah tempat ia menabur benih. Demikian juga investasi, harus tau
benar saham apa yang harus dipilih untuk investasi jangka panjang 5 tahun
misalnya.
Kalau Anda
seorang pemula, pilih saham-saham yang defensif & dibutuhkan banyak orang untuk
investasi ; seperti KLBF atau KalbeFarma, JSMR / JasaMarga pengelola jalan tol,
UNVR atau Unilever yang produknya dipakai seluruh masyarakat, dan perbankan
BUMN seperti BMRI.
Hmm.. ini
bukan promo/rekomendasi ya :) Namun sekedar opini untuk membantu para newbie
mengambil keputusan investasi. Lalu kapan harus membeli? Kalau Anda sudah
terlatih dengan analisis teknikal, Anda bisa beli ketika market sedang di
support kuat.
Sumber :
EllenMay @pakarsaham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar