Selasa, 05 Januari 2016

Trading dan Investasi Saham



Hasil gambar untuk trading dan investasi sahamSir John Templeton mengatakan, berinvestasilah ketika pesimisme berada pada titik puncak. Namun tidak ada yang tahu pasti kapan pesimisme di titik puncak.

Warren Buffet mengatakan, be greedy when others are fearful & be fearful when others greedy. Namun kenyataannya, hampir semua orang juga takut ketika market FEAR, dan serakah ketika harga naik/GREED.
Dengan kata lain hampir semua orang masuk dalam golongan "the other". Mengapa demikian ? 

Hal itu terjadi karena banyak orang selalu mengikuti apa kata orang lain & berita-berita. Lalu bagaimana supaya bisa tampil beda? 

Supaya bisa melakukan wejangan Om Warren Buffet, investor harus paham tentang bagaimana cara kerja market. Seorang investor harus tau bahwa dalam jangka panjang market berpotensi naik, & dalam jangka pendek market berfluktuasi. 

Investasi selama 5-10 tahun mungkin kurang menarik, karena Anda harus ekstra sabar dalam memetik hasilnya. Namun justru ketika Anda bersabar & tidak sebentar-bentar mencabut “tanaman investasi” Anda, pohon uang Anda akan tumbuh kokoh. 

Mengapa 90% pelaku pasar mengalami kerugian dan kapok dengan saham? Karena sebagian besar dari mereka berspekulasi. Spekulasi biasanya muncul dengan tindakan para trader jangka pendek yang memiliki motivasi ingin cepat-cepat kaya. 

Banyak trader bukan berbisnis saham, namun berjudi. Bisa saja karena ia memang tidak mengerti akan strateginya. Namun kadangkala, seorang yang sudah mahir analisis teknikal pun bisa rugi besar. Mengapa? 

Kesalahan pada trading saham jangka pendek biasanya bukan pada analisa, namun pada emosi yang mengendalikan trader. Pernah Anda beli saham,rugi sedikit tidak apa-apa, ketika rugi membengkak baru panik dan cut loss dalam? 

Pernahkah Anda mempunyai target profit dalam rentang waktu tertentu, dan Anda menjual saham Anda ketika profit masih tipis? 

Intinya, Anda sudah punya banyak trading plan bagus, tapi kok aneh ya, masih tidak bisa melaksanakannya? 

Anda tidak sendiri kok, semua trader mengalami hal tersebut pada awal mulanya. Trader sangat lekat dengan permasalahan emosi/psikologis, butuh latihan & terus belajar untuk meminimalkannya.

Nah inilah yang menyebabkan jadi trader jangka pendek itu harus lebih banyak belajar dan latihan. Jika tidak hati-hati, bukannya berbisnis saham, namun malah berjudi saham. Bukannya net profit, malah net loss. Cape kan? 

Lalu bagaimana solusinya untuk pemula? Kira-kira gimana ya? Apa pendapatmu? 

Ya. Pasar dalam jangka pendek berfluktuasi/turun naik, namun dalam jangka panjang cenderung naik. Karena faktor psikologis, maka trading jangka pendek menjadi lebih beresiko buat pemula. Jadi mulai dari investasi dulu. Mulailah dengan investasi jangka panjang. Memang hasilnya tidak cepat terlihat. Harus sabar. 

Orang investasi ibarat orang menabur benih, harus sabar, disiram & harus tau benar kondisi tanah tempat ia menabur benih. Demikian juga investasi, harus tau benar saham apa yang harus dipilih untuk investasi jangka panjang 5 tahun misalnya. 

Kalau Anda seorang pemula, pilih saham-saham yang defensif & dibutuhkan banyak orang untuk investasi ; seperti KLBF atau KalbeFarma, JSMR / JasaMarga pengelola jalan tol, UNVR atau Unilever yang produknya dipakai seluruh masyarakat, dan perbankan BUMN seperti BMRI. 

Hmm.. ini bukan promo/rekomendasi ya :) Namun sekedar opini untuk membantu para newbie mengambil keputusan investasi. Lalu kapan harus membeli? Kalau Anda sudah terlatih dengan analisis teknikal, Anda bisa beli ketika market sedang di support kuat.

Sumber : EllenMay @pakarsaham

Tidak ada komentar:

Posting Komentar