Jangan pernah menunda-nunda untuk menikah. Menikah itu anugerah.
Buatlah kriteria yang sederhana untuk calon pasangan Anda. Syarat dan
kriteria yang terlalu rumit hanya akan membuat Anda sulit menentukan
hari dan tanggal pernikahan.
Begitu pula bagi Anda yang sudah punya anak. Berilah mereka kebebasan
untuk memilih calon pasangan hidupnya. Terlalu ketat menentapkan
standar bisa berabe urusannya, sebagaimana terjadi pada kisah berikut.
Ada seorang pemuda yang sudah sangat “kebelet” menikah. Namun, sang
ibu selalu menolak setiap calon yang diajukan dengan berbagai alasan:
terlalu gemuk, terlalu pendek, terlalu pendiam, rambutnya direbonding,
berasal dari perguruan tinggi tak ternama dan sebagainya.
Merasa kebingungan, pemuda ini meminta nasihat seorang konsultan
pernikahan. Darinya ia mendapat jawaban singkat saja, “Carilah perempuan
yang mirip ibumu!”
Berbekal nasihat tersebut pemuda yang memang sudah merindukan
pasangan inipun mencarinya dengan berbagai cara. Setelah 3 bulan ia
berjibaku mencari jodoh akhirnya ia menemukan seorang wanita yang mirip
ibunya.
Ya, dari berbagai hal, si calon ini memiliki banyak sekali kemiripan
dengan ibunya. Mulai dari tinggi badan, berat badan, potongan rambut,
bahkan ukuran sepatu dan busananya. Demikian pula perilakunya, cara
bicaranya, intonasi dan kecepatan bicaranya, caranya tersenyum,
memandang orang lain, semuanya persis ibunya.
“Yes! Inilah calon istriku dan pasti ibuku setuju,” seru pemuda itu yakin.
Ketika saatnya tiba, dengan mantap pemuda ini memperkenalkan calon
istrinya kepada kedua orangtuanya. Ia ingin minta restu dan persetujuan
dari ayah dan ibunya.
Ibunya tampak senang. Namun, sang ayah kelihatannya punya pendapat berbeda.
“Nak, ayah sudah berpengalaman hidup dengan perempuan seperti itu.
Kau akan menderita dan menyesal, nak,” ucapnya setengah berbisik, sambil
mengusap air mata yang menggenang di pipinya.
sumber: @JamilAzzaini
Sabtu, 25 Juli 2015
Tidak Jadi Selingkuh
Banyak kejadian sederhana yang menyelamatkan orang. Ada seorang laki-laki yang pernah
diajak mandi di pantai bersama teman sebayanya saat SMA. Tetapi lelaki itu
tertidur sehingga ditinggal oleh mereka. Esoknya dia dapat cerita bahwa
mereka mandi berama di pantai. Konon, yang ceweknya “no bra” dan tentu
terlihat menggoda saat busananya basah dengan air laut. Alhamdulillah lelaki tersebut selamat tidak jadi ikut.
Seorang sahabat pernah punya niat hendak menyediakan “wanita” buat mitra bisnisnya dari Jepang. Saat dia ragu, tiba-tiba telepon dari ibunya berdering. Dari balik telepon sang ibu berkata, “Kamu punya adik perempuan, jaga dia. Caranya, jangan pernah kamu menyediakan perempuan untuk kelancaran bisnismu. Tentu kamu tidak mau adik kamu diperlakukan seperti itu.”
Akhirnya, sahabat tersebut menolak menyediakan gadis yang diminta sang mitra kerja. Ajaibnya, justru penolakan itu yang membuat sang mitra sangat percaya dengan integritas sahabat tersebut. Kerjasama bisnis pun akhirnya terjalin hingga sekarang. Kejadian sederhana menyelamatkan sahabat itu.
Dikisahkan, seorang yang sangat setia dengan istrinya tugas ke luar kota. Sepanjang perjalanan temannya “memanas-manasi” untuk selingkuh. Sang teman berkata, “Sekali-kali makan daging sate di luar. Jangan cuma daging istrimu.” Karena povokasinya begitu intensif akhirnya lelaki ini terpengaruh.
Tidak lama setelah tiba di kamar hotel, dari balik telepon temannya berkata, “Sebentar lagi akan datang daging yang sangat cantik. Saya kirimkan yang terrbaik buat kamu. Tetapi ada rupa tentu ada harga. Dia agak mahal.” Setelah menutup telepon, lelaki ini membuka dompetnya. Ternyata hanya ada seratus ribu rupiah.
Di tengah kebingungannya, pintu kamar hotel diketuk. Begitu ia melihat wanita yang datang, ia begitu terpesona. Ia membatin dalam hati, “Pasti dagingnya enak dan mahal banget, nih.” Ia segera mempersilakan wanita itu masuk kamar dan memintanya ke toilet untuk buang air kecil.
Usai keluar dari toilet, lelaki itu langsung memberinya uang seratus ribu rupiah dan meminta wanita itu keluar kamar hotel. Tentu wanita itu terkejut dan langsung bertanya, “Kenapa saya harus pulang? Kita khan belum melakukan sesuatu. Masak saya cuma disuruh pipis doang.” Lelaki itu menjawab, “Daging kamu sangat mahal, saya cukup ambil kuahnya saja.” Lelaki itu pun terhindar dari selingkuh…
sumber: +Jamil Azzaini
Seorang sahabat pernah punya niat hendak menyediakan “wanita” buat mitra bisnisnya dari Jepang. Saat dia ragu, tiba-tiba telepon dari ibunya berdering. Dari balik telepon sang ibu berkata, “Kamu punya adik perempuan, jaga dia. Caranya, jangan pernah kamu menyediakan perempuan untuk kelancaran bisnismu. Tentu kamu tidak mau adik kamu diperlakukan seperti itu.”
Akhirnya, sahabat tersebut menolak menyediakan gadis yang diminta sang mitra kerja. Ajaibnya, justru penolakan itu yang membuat sang mitra sangat percaya dengan integritas sahabat tersebut. Kerjasama bisnis pun akhirnya terjalin hingga sekarang. Kejadian sederhana menyelamatkan sahabat itu.
Dikisahkan, seorang yang sangat setia dengan istrinya tugas ke luar kota. Sepanjang perjalanan temannya “memanas-manasi” untuk selingkuh. Sang teman berkata, “Sekali-kali makan daging sate di luar. Jangan cuma daging istrimu.” Karena povokasinya begitu intensif akhirnya lelaki ini terpengaruh.
Tidak lama setelah tiba di kamar hotel, dari balik telepon temannya berkata, “Sebentar lagi akan datang daging yang sangat cantik. Saya kirimkan yang terrbaik buat kamu. Tetapi ada rupa tentu ada harga. Dia agak mahal.” Setelah menutup telepon, lelaki ini membuka dompetnya. Ternyata hanya ada seratus ribu rupiah.
Di tengah kebingungannya, pintu kamar hotel diketuk. Begitu ia melihat wanita yang datang, ia begitu terpesona. Ia membatin dalam hati, “Pasti dagingnya enak dan mahal banget, nih.” Ia segera mempersilakan wanita itu masuk kamar dan memintanya ke toilet untuk buang air kecil.
Usai keluar dari toilet, lelaki itu langsung memberinya uang seratus ribu rupiah dan meminta wanita itu keluar kamar hotel. Tentu wanita itu terkejut dan langsung bertanya, “Kenapa saya harus pulang? Kita khan belum melakukan sesuatu. Masak saya cuma disuruh pipis doang.” Lelaki itu menjawab, “Daging kamu sangat mahal, saya cukup ambil kuahnya saja.” Lelaki itu pun terhindar dari selingkuh…
sumber: +Jamil Azzaini
Istri Yang Luar Biasa
Seorang Ayah bercerita pada anak perempuannya. Suatu hari seorang
wanita tua diwawancarai oleh seorang presenter dalam sebuah acara
tentang rahasia kebahagiaannya yang tak pernah putus.
Apakah hal itu karena ia pintar memasak? Atau karena ia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak, ataukah karena apa?
Wanita itu menjawab:
“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka.
Jangan Anda katakan karena harta!
Sebab betapa banyak istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami meninggalkannya.
Jangan pula Anda katakan karena anak-anak!
Bukankah banyak istri yang mampu melahirkan banyak anak hingga sepuluh namun sang suami tak mencintainya, bahkan mungkin menceraikannya.
Dan betapa banyak istri yang pintar memasak!
Di antara mereka ada yang mampu memasak hingga seharian tapi meskipun begitu ia sering mengeluhkan tentang perilaku buruk sang suami”
Maka sang peresenter pun terheran, segera ia berucap:
“Lantas apakah rahasia nya..?”
Wanita itu menjawab:
“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Tapi janganlah Anda diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu”
“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas presenter.
Wanita itu segera menjawab:
“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima segala yang diucapkannya hingga ia tenang. Setelah ia tenang, aku katakan padanya; ‘Apakah sudah selesai?’ Selanjutnya aku keluar….
Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya. Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku”
“Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.
Wanita itu menasehati :
“Anda jangan lakukan itu, sebab itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda. Saat Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda, maka menghindar darinya akan membuatnya kembali marah. Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari sebelumnya”
“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter terus mengejar.
Wanita itu menjawab:
“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kukatakan padanya, Silakan diminum.Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian, maka aku berkata-kata padanya seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya”
“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan muka takjub.
Wanita itu berkata:
“Tidak… Dan saat itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut”
“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.
Wanita itu menjawab:
“Ya. Pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku bukan orang bodoh.
Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah lalu tidak mempercayainya saat ia tenang..?”
“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.
“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya hubungan kami. Dan sejatinya antara suami istri sudah tak ada lagi yang namanya harga diri. Harga diri apa lagi..?!! Padahal di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan semua pakaian
sumber: +Jamil Azzaini
Apakah hal itu karena ia pintar memasak? Atau karena ia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak, ataukah karena apa?
Wanita itu menjawab:
“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka.
Jangan Anda katakan karena harta!
Sebab betapa banyak istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami meninggalkannya.
Jangan pula Anda katakan karena anak-anak!
Bukankah banyak istri yang mampu melahirkan banyak anak hingga sepuluh namun sang suami tak mencintainya, bahkan mungkin menceraikannya.
Dan betapa banyak istri yang pintar memasak!
Di antara mereka ada yang mampu memasak hingga seharian tapi meskipun begitu ia sering mengeluhkan tentang perilaku buruk sang suami”
Maka sang peresenter pun terheran, segera ia berucap:
“Lantas apakah rahasia nya..?”
Wanita itu menjawab:
“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Tapi janganlah Anda diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu”
“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas presenter.
Wanita itu segera menjawab:
“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima segala yang diucapkannya hingga ia tenang. Setelah ia tenang, aku katakan padanya; ‘Apakah sudah selesai?’ Selanjutnya aku keluar….
Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya. Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku”
“Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.
Wanita itu menasehati :
“Anda jangan lakukan itu, sebab itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda. Saat Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda, maka menghindar darinya akan membuatnya kembali marah. Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari sebelumnya”
“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter terus mengejar.
Wanita itu menjawab:
“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kukatakan padanya, Silakan diminum.Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian, maka aku berkata-kata padanya seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya”
“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan muka takjub.
Wanita itu berkata:
“Tidak… Dan saat itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut”
“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.
Wanita itu menjawab:
“Ya. Pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku bukan orang bodoh.
Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah lalu tidak mempercayainya saat ia tenang..?”
“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.
“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya hubungan kami. Dan sejatinya antara suami istri sudah tak ada lagi yang namanya harga diri. Harga diri apa lagi..?!! Padahal di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan semua pakaian
sumber: +Jamil Azzaini
Persiapan Keuangan Untuk Kelahiran Anak
Menantikan kelahiran buah hati tercinta memang sangat menyenangkan. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam hal keuangan? Inilah 5 hal yang harus Anda persiapkan.
1. Menuju persalinan. Siapkan biaya melahirkan dengan anggaran operasi Caesar, terutama untuk porsi yang tidak mendapat penggantian dari kantor. Utamakan pos untuk beli vitamin, dibandingkan mencetak hasil USG setiap kunjungan dokter, apalagi jika janin tidak bermasalah.
2. Beli baru vs barang 2nd. Jika ini kehamilan anak pertama, tidak ada salahnya berinvestasi untuk stroller, dan alat perlengkapan menyusui. Pilih yang berkualitas, agar dapat dipergunakan untuk adiknya kelak.
3. Ubah alokasi Spending Plan bulanan. Dengan adanya tambahan anggota keluarga, hitung ulang rencana pengeluaran bulanan. Biaya yang bertambah adalah belanja bulanan untuk popok & kosmetik bayi, gaji suster, mainan, serta pakaian anak.
4. Berhitung dana pendidikan. Jangan tunda lagi untuk menghitung kebutuhan dana pendidikan si kecil. Diskusi dengan pasangan jenis sekolah yang diinginkan, hitung kebutuhan dana dengan kalkulator keuangan. Atau Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan.
5. Pertimbangkan ASI Eksklusif 6 bulan. Carilah semangat dan dukungan untuk memberikan ASI Eksklusif dan MPASI di 18 bulan pertama kelahirannya. Anda bisa berhemat hingga puluhan juta rupiah secara langsung, dan anak pun akan lebih sehat.
Bisa dilaksanakan kan? Yuk siapkan biaya-biaya ini!
sumber : @PritaGhozie
1. Menuju persalinan. Siapkan biaya melahirkan dengan anggaran operasi Caesar, terutama untuk porsi yang tidak mendapat penggantian dari kantor. Utamakan pos untuk beli vitamin, dibandingkan mencetak hasil USG setiap kunjungan dokter, apalagi jika janin tidak bermasalah.
2. Beli baru vs barang 2nd. Jika ini kehamilan anak pertama, tidak ada salahnya berinvestasi untuk stroller, dan alat perlengkapan menyusui. Pilih yang berkualitas, agar dapat dipergunakan untuk adiknya kelak.
3. Ubah alokasi Spending Plan bulanan. Dengan adanya tambahan anggota keluarga, hitung ulang rencana pengeluaran bulanan. Biaya yang bertambah adalah belanja bulanan untuk popok & kosmetik bayi, gaji suster, mainan, serta pakaian anak.
4. Berhitung dana pendidikan. Jangan tunda lagi untuk menghitung kebutuhan dana pendidikan si kecil. Diskusi dengan pasangan jenis sekolah yang diinginkan, hitung kebutuhan dana dengan kalkulator keuangan. Atau Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan.
5. Pertimbangkan ASI Eksklusif 6 bulan. Carilah semangat dan dukungan untuk memberikan ASI Eksklusif dan MPASI di 18 bulan pertama kelahirannya. Anda bisa berhemat hingga puluhan juta rupiah secara langsung, dan anak pun akan lebih sehat.
Bisa dilaksanakan kan? Yuk siapkan biaya-biaya ini!
sumber : @PritaGhozie
Panduan Mengelola Keuangan Keluarga
Keberhasilan pengelolaan keuangan keluarga ditentukan oleh Anda berdua. Apa panduannya? Lakukan 3 hal berikut agar pengelolaan keuangan keluarga menjadi lebih baik.
1. Komunikasi. Luangkan waktu untuk berbincang soal finansial dengan pasangan saat bersantai dan catat hasilnya. Misalnya, di akhir pekan.
2. Sepakat siapa manajer keuangan. Buatlah kesepakatan di antara Anda dan pasangan yang menjadi manajer keuangan dalam rumah tangga. Yang disepakati menjadi manajer wajib membuat catatan pertanggung jawaban setiap akhir bulan.
3. Miliki rekening terpisah. Meski hidup sebagai pasangan, privasi masih dibutuhkan oleh masing-masing pihak. Buatlah dua rekening “belanja” terpisah atas nama masing-masing. Selama Anda tidak keluar jalur, pasangan tak perlu tahu uang Anda yang digunakan untuk belanja sepatu atau bersantai di spa.
Selain 3 hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Anda juga jangan melakukan 2 hal berikut.
1. Berbohong soal uang. Jangan pernah menyembunyikan hutang yang Anda buat, karena akan berdampak pada keluarga. Jujurlah kepada pasangan bila Anda memiliki masalah hutang dan tak perlu segan meminta bantuan untuk mencari solusinya.
2. Tidak adil dalam pos bantuan saudara. Memberikan pinjaman kepada saudara tanpa sepengetahuan dan persetujuan pasangan adalah big no!
Sesederhana itulah mengelola keuangan keluarga.
sumber: @PritaGhozie
1. Komunikasi. Luangkan waktu untuk berbincang soal finansial dengan pasangan saat bersantai dan catat hasilnya. Misalnya, di akhir pekan.
2. Sepakat siapa manajer keuangan. Buatlah kesepakatan di antara Anda dan pasangan yang menjadi manajer keuangan dalam rumah tangga. Yang disepakati menjadi manajer wajib membuat catatan pertanggung jawaban setiap akhir bulan.
3. Miliki rekening terpisah. Meski hidup sebagai pasangan, privasi masih dibutuhkan oleh masing-masing pihak. Buatlah dua rekening “belanja” terpisah atas nama masing-masing. Selama Anda tidak keluar jalur, pasangan tak perlu tahu uang Anda yang digunakan untuk belanja sepatu atau bersantai di spa.
Selain 3 hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Anda juga jangan melakukan 2 hal berikut.
1. Berbohong soal uang. Jangan pernah menyembunyikan hutang yang Anda buat, karena akan berdampak pada keluarga. Jujurlah kepada pasangan bila Anda memiliki masalah hutang dan tak perlu segan meminta bantuan untuk mencari solusinya.
2. Tidak adil dalam pos bantuan saudara. Memberikan pinjaman kepada saudara tanpa sepengetahuan dan persetujuan pasangan adalah big no!
Sesederhana itulah mengelola keuangan keluarga.
sumber: @PritaGhozie
Langganan:
Postingan (Atom)