Kami yakin Anda pernah menerima ajakan dari orang lain atau datang dari teman yang menjanjikan kerjasama bisnis. Dan ada beberapa yang menawarkan bisnis dengan keuntungan berlipat, tawaran tersebut sangat sayang untuk di lewatkan. Syaratnya Anda harus menyetorkan sejumlah dana ke rekening tertentu. Kami juga ingin mencoba peruntungan semacam itu.
Namun, tentu ada pertimbangan lain yang patut menjadi bahan perhitungan sebelum memutuskan ikut dalam investasi tersebut. Kami ingin mengingatkan Anda agar tak terjerumus pada skema tipuan investasi dan cara menghindari dari godaan tersebut.
Investasi merupakan aktivitas keuangan, dimana Investor menempatkan sejumlah dana ke sebuah instrumen keuangan. Tentu saja saat menjadi investor, Anda berhak mendapatkan imbal hasil tertentu. Semakin tinggi potensi imbal hasil yang akan diperoleh, semakin tinggi pula resikonya. Lalu bagaimana menentukan apakah investasi yang diikuti benar-benar investasi atau tipuan?
Dilihat dari luar, penipuan berkedok investasi tampak seperti investasi biasa. Umumnya, investasi ini disajikan dengan gaya yang professional, serius, & memiliki kantor fisik yang tak kalah prestis dengan bank. Ciri khas dari investasi bodong adalah selalu menawarkan tingkat imbal hasil yang jauh lebih tinggi dari investasi sejenis.
Beberapa diantaranya bahkan berani menjanjikan tingkat imbal hasil 2% per bulan untuk investasi dalam Dolar Amerika. Padahal, investasi sejenis di pasar hanya ditawarkan dengan tingkat imbal hasil 3% per tahun. Selain itu, kesuksesan berinvestasi dijanjikan mudah diperoleh dan risiko hampir tidak ada.
“Sudah setahun saya ikut, bunga yang dijanjikan juga terus dibayar,” begitu kata seorang teman yang ikut investasi bodong. Namun akhirnya menjadi korban investasi bodong tersebut. Kami tegaskan di sini, kesejahteraan keuangan membutuhkan kerja keras, good money habit, dan perencanaan investasi yang matang.
Jangan takut pada pasang surut hasil investasi. Bahkan, Warren Buffet saja pernah mengalaminya. Penipuan berkedok investasi, umumnya ada dua skema yang biasa ditawarkan: skema piramida dan skema ponzi.
1. Skema Piramida. Secara sederhana, skema piramida menjanjikan Anda memperoleh uang berlebih. Pertama, Anda diwajibkan menyetor dana kepada orang yang merekrut Anda. Kedua, Anda pun punya kewajiban merekrut anggota baru yang pada akhirnya juga menyetorkan uang kepada Anda dan seterusnya.
Skema ini akan membentuk lapisan demi lapisan menjadi sebuah piramida. Namun, pada akhirnya, piramida ini akan hancur, setelah itu para anggota baru sadar terkena tipuan investasi semacam ini. Sekilas mirip bisnis multi-level marketing. Benar, karena bedanya tipis sekali.
MLM memiliki produk yang jelas dengan harga yang wajar, sementara skema piramida biasanya harga produk mahal. Selain itu daftar keanggotaan MLM terjangkau, berbeda dengan skema piramida. Biaya registrasinya sangat tinggi.
Untuk skema yang kedua yaitu skema Ponzi, dibahas esok hari ya! Ingat hati-hati memilih tempat untuk berinvestasi!
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar