Sabtu, 04 Juli 2015

Bijak Mengelola THR

Hasil gambar untuk bijak mengelola thrTak terasa bulan suci Ramadhan memasuki bagian pertengahan dan tanpa disadari akan mencapai akhirnya. Sukacita yang dirasakan keluarga di Indonesia terkadang diikuti dengan pengeluaran yang tak terkendali.

Saat gaji sebulan sudah mulai menipis, datanglah Tunjangan Hari Raya yang diharapkan dapat membuat keuangan kembali sehat. Namun, mengapa setiap tahunnya banyak keuangan  rumah tangga berakhir dengan utang selepas lebaran? Seperti apa sebenarnya bijak dalam mengelola dana THR?

Tunjangan Hari Raya alias THR adalah penghasilan tahunan yang diterima oleh setiap karyawan. Jumlahnya bervariasi ada yang satu kali hingga dua kali dari gaji sebulan. Untuk Anda yang pekerja lepas, penghasilan THR pun harus dicari dari berbagai peluang proyek. Sebelum dana THR masuk ke rekening, cobalah lakukan 5 hal berikut ini.

1. Alokasi untuk zakat. Bagi umat Muslim, ada kewajiban menunaikan zakat fitrah dan dana THR harus dapat dialokasikan untuk pengeluaran ini. Selain itu, Anda pun dapat menambah sedekah, bantuan sosial, atau pun membayar zakat harta yang selama ini tertunda.

2. Kebutuhan lebaran. THR utamanya memang diperuntukkan untuk urusan lebaran. Contohnya untuk angpao untuk saudara dan kemenakan, hidangan lebaran, serta belanja baju dan aksesoris. Sebuah riset menampilkan fakta bahwa di Indonesia sejak tahun 2009 alokasi untuk belanja elektronik dari dana THR meningkat.

Pengendalian diri untuk kebutuhan lebaran sangat penting. Prioritaskan dana THR untuk hak ke pekerja dan hidangan lebaran. Idealnya, penggunaan THR maksimal 50% untuk pos alokasi kedua hal tadi. Sisanya bisa di gunakan untuk hal lain seperti aksesoris dan belanja baju.

3. Keperluan mudik lebaran. Bagi Anda yang mudik, pengeluaran untuk biaya transportasi, biaya akomodasi, serta hadiah harus dihitung dengan cermat. Nah, disinilah Anda dan keluarga harus menentukan prioritas. Memilih mudik atau liburan.

Jika Anda memilih liburan/mudik saat lebaran, maka alokasi untuk kebutuhan lebaran harus di perkecil. Secara umum, idealnya penggunaan THR hanya maksimal 30% untuk urusan mudik / liburan lebaran.

4. Membayar utang. Jika Anda terlanjur menggesek kartu kredit /mengambil pinjaman untuk urusan lebaran, maka dana THR \ sudah selesai dialokasikan. Tugas Anda hanyalah membayarkan seluruh utang yang jatuh tempo tersebut dengan dana THR. Jika masih ada sisa, Anda bisa manfaatkan dana THR untuk mengurangi jumlah pokok utang Anda yang lain, seperti cicilan rumah.

5. Investasi. Sebenarnya, penghasilan dari THR sangat baik untuk modal awal berinvestasi. Jika Anda masih kurang dalam alokasi untuk dana darurat, dana THR juga sangat cocok untuk dialokasikan. Usahakan untuk dapat mengalokasikan sekitar 10% dana THR untuk berinvestasi.

Hal penting yang kerap terlupakan adalah alokasi dana THR untuk keperluan Idul Adha seperti dana untuk hewan kurban. Dalam dua bulan mendatang, kebutuhan ini akan timbul sedangkan Anda tidak lagi mendapatkan tunjangan. Oleh karena itu, usahakan untuk menyisihkan dana THR sekitar 10% untuk digunakan di periode Idul Adha.

Kami selalu percaya bahwa Tuhan YME akan selalu memberikan rezeki yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan setiap keluarga. Tapi, kita memiliki tugas untuk menyusun prioritas pengeluaran dan melakukan pengelolaan atas penghasilan.

Uang sedikit pasti cukup untuk biaya hidup. Tapi, uang sebanyak apa pun pasti tidak akan cukup jika untuk memuaskan gaya hidup. Mari kita bersihkan dan sehatkan keuangan di momen yang suci dan penuh suka cita ini. Live a Beautiful Life!
sumber: @PritaGhozie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar