Sabtu, 04 Juli 2015

Apa Itu Inflasi?

Hasil gambar untuk mengatasi inflasiPernah iseng memperhatikan harga barang atau jasa yang sehari-hari Anda konsumsi atau Anda gunakan? Mungkin Anda tak merasa kenaikan harga karena kenaikannya kecil atau pernah Anda kaget karena kenaikan yang lumayan besar.

Kenaikan harga barang atau jasa tersebut adalah sebuah fenomena ekonomi yang di sebut inflasi. Inflasi sebenarnya dibagi menjadi dua jenis, inflasi umum dan inflasi khusus.

Inflasi umum adalah inflasi yang di hitung secara nasional. Pemerintah melalui BPS biasanya mengumumkan tingkat inflasi di Indonesia secara berkala. Inflasi ini dihitung berdasarkan pengamatan di seluruh daerah dan ratusan item barang dan jasa. Rata-rata tingkat inflasi di Indonesia berkisar 7-8% per tahun.

Inflasi khusus adalah inflasi yang mengambarkan kenaikan harga barang atau jasa pada satu barang atau jasa yang diamati. Contohnya adalah inflasi pendidikan di Jakarta yang besarnya sekitar 15% pertahun dan Inflasi harga property.

Tentunya inflasi memberikan dampak yang signifikan bagi Anda. Misalnya berkurangnya daya beli Anda yang menyebabkan bisa berkurangnya kualitas hidup Anda. Lalu bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari inflasi?

Kurangilah uang cash yang Anda pegang. Uang cash yang Anda pegang secara nominal tidak akan berubah, namun secara nilai rill uang itu akan tergerus oleh inflasi. Saat ini uang 10 ribu dapat membeli beras seberat 1 kg, namun tahun depan uang 10 ribu mungkin tak bisa membeli 1 kg beras. Oleh sebab itu, dalam jangka panjang uang yang Anda pegang baiknya di konversi ke bentuk instrument yang tahan akan inflasi.

Investasi merupakan cara bagaimana agar nilai kekayaan Anda semakin tahan terhadap inflasi. Bahkan bisa berkembang. Pilih dan diversifikasi produk investasi yang aman dan dijamin oleh pemerintah. Jika memungkinkan carilah produk yang nilai returnnya lebih besar dari tingkat inflasi.

Produk investasi yang bisa digunakan dan tahan terhadap inflasi adalah emas, reksadana, property atau saham. Namun agar lebih tenang pahami resiko di setiap produk investasi atau didiskusikan kepada perencana keuangan keluarga anda.
sumber: @PritaGhozie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar