Banyak perempuan di zaman sekarang yang sangat sibuk dengan urusan karir dan keluarga. Namun sayangnya, mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup jika menyangkut urusan keuangan pribadinya.
Kebanyakan perempuan tidak memiliki rencana investasi yang efektif dan aktif dan kurang memperdulikan masa depan keuangannya. Ladies, am asking you to take control on ur future finances. Mari lihat pentingnya merencanakan pensiun matang untuk perempuan.
Secara rata-rata, wanita umumnya bekerja untuk jangka waktu yang lebih pendek dan berpenghasilan lebih rendah daripada pria. Namun, berdasarkan data statistik, perempuan memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi daripada pria.
Hal ini mengingatkan perempuan untuk harus lebih pandai berinvestasi dan tak bergantung sepenuhnya pada pria (pasangan hidup). Perempuan juga harus lebih fokus dalam perencanaan keuangan yang spesifik untuk kebutuhannya.
Perempuan umumnya berpenghasilan 20% lebih rendah dari pria. Dengan penghasilan yang lebih rendah, perempuan tidak dapat berinvestasi dengan jumlah yang sama besar dengan pria. Agar manfaat pensiun yang diterima perempuan setara dengan pria, maka perempuan harus berinvestasi lebih banyak daripada pria.
Contohnya perempuan umumnya berhenti bekerja lebih cepat daripada pria guna mengurus anak atau orang tua yang sudah jompo. Dengan jumlah tahun bekerja lebih sedikit, perempuan menerima uang pesangon lebih sedikit dari perusahaan tempatnya bekerja.
Artinya tidak berani beresiko dalam
berinvestasi walaupun dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Padahal, perempuan umumnya hidup lebih lama daripada pria sehingga butuh manfaat pensiun yang lebih besar.
Banyak juga perempuan yang memilih untuk berusaha sendiri secara kecil-kecilan di rumah sambil mengurus keluarga. Sayangnya, banyak yang lupa untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk tabungan pensiun dan tabungan kesehatan di hari tua. Padahal tak mungkin perempuan memiliki kekuatan fisik yang sama di masa tua sehingga hasil usaha pun cenderung akan berkurang.
Untuk perempuan yang tidak bekerja, tantangan terasa lebih berat. Hal ini karena kadang suami hanya memberikan nafkah yang cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Namun pengelolaan investasi untuk masa pensiun tak diserahkan kepada istrinya. Mungkin suami akan mendapatkan manfaat pensiun. Tapi jangan sampai tabungan pensiun habis untuk menanggung biaya kesehatan dan istri tak mendapatkan uang yang cukup untuk hidup.
Rata-rata perempuan yang sudah mulai berinvestasi umumnya memiliki profil resiko yang konservatif. Mengedukasi diri mengenai keuangan dan investasi merupakan solusi untuk meningkatkan rasa percaya diri perempuan. Agar perempuan berinvestasi dengan strategi yang tepat dan sesuai dengan profil resiko dan rencana masa depannya.
Tidak ada kata terlambat dalam hal perencanaan untuk pensiun. Berapapun usia anda, mulailah untuk memikirkan kesejahteraan kehidupan anda di masa mendatang.
sumber : @PritaGhozie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar