Di satu sisi, kenaikan ini memberi peluang akan adanya
kenaikan suku bunga simpanan kita di perbankan. Namun sisi lain artinya akan
ada penyesuaian (kenaikan) bunga pinjaman. Artinya dengan kenaikan bunga BI
rate ini, maka mereka yang memiliki pinjaman harus bersiap dengan adanya
tambahan beban alokasi pembayaran angsuran pinjaman.
KPR, kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit lainnya
bersiap untuk hal ini. Di sisi lain lagi, kenaikan bunga ini diharapkan
pemerintah untuk mengurangi jumlah uang beredar agar nilai kurs kita dibanding
mata uang lain tetap kompetitif.
Maka itu artinya orang ditahan untuk melakukan pembelanjaan,
maka secara luas mungkin perusahaan tempat kita bekerja akan terkena dampak
karena berkurangnya penjualan. Nah artinya lagi, kenaikan beban ini tidak
diikuti dengan tambahan penghasilan, so mulailah mengelola pengeluaran kita.
Obligasi menjadi turun karena dengan jangka waktu mengikat,
bunga relatif sama, maka orang pasti lebih memilih obligasi karena lebih
likuid. Sebagai informasi masih ada bunga Ori yang ratenya sekitar 6% dan
jangka waktunya masih lebih dari 1 tahun. Ori 9 sebagai contoh adalah produk
obligasi tahun 2012, jangka waktu 3 tahun dan kupon 6,25%. Kalau nanti sempat
baca, bisa dibuktikan harganya pasti dibawah 100%.
Saham juga kemungkinan akan turun. Alasannya sama, selain
likuiditas yang lebih tinggi di deposito, alasan lain adalah kepastian hasil
yang tidak diperoleh di saham dibandingkan deposito.
Dan tentu saja, prospek perusahaan yang turun karena harga
naik dan konsumsi masyarakat turun…mengakibatkan laba perusahaan bisa turun. Tapi
kalau dilihat di sisi lain, turunya saham adalah kesempatan untuk investasi
jangka panjang.
Emas juga kemungkinan akan turun. Perlu diketahui harga emas
juga dipengaruhi nilai tukar atau kurs rupiah terhadap negara lain khususnya
dollar. Kenaikan BI rate membuat rupiah berkurang yang artinya nilainya bisa
meningkat. Maka emas jadi turun deh harganya.
Property juga akan menjadi masalah. Kenaikan bunga simpanan
yang diikuti kenaikan bunga pinjaman membuat penjualan akan turun. So, untuk
jangka pendek, hal ini bisa menjadi masalah, tapi untuk jangka panjang ini
adalah kesempatan, kesempatan untuk mendapatkan produk dengan prospek bagus di
harga relatif murah.
Untuk yang masih lama, dan investnya rutin, jangan panik dan
tetap saja lakukan rutinitasnya.
Untuk yang lumpsum, mulailah berhitung. Mungkin 30% dari
investasi Anda bisa dilikuidasi dulu sambil tunggu momentum masuk di harga
rendah. O ya, karena BI rate naik, maka itu juga sebagai pertanda bahwa inflasi
tahun ini juga pasti di atas 7.5%.
Jadi kesimpulannya, untuk pengelolaan, atur lagi pengeluaran
kita, untuk utang persiapkan adanya perubahan harga, untuk investasi ada
kesempatan dapat produk bagus. So dalam setiap masalah selalu ada kesempatan
dan peluang yang bisa diambil.
Semoga kita tetap menjadi investor cerdas dalam menghadapi
semua kondisi ekonomi.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar