Sebenarnya secara bisnis orang boleh
melakukan program apa saja untuk mendapatkan keuntungan. Jadi secara bisnis sah
saja sih orang membuka bisnis jasa titipan ini. Karena peluang ada dan
kesempatan juga ada.
Namun di sisi investor apakah memang
harus titip untuk investasi? Kalaupun titip bagaimana keamanan kita sebagai
investor?
Program titip Reksadana yang didapat
infonya, cara kerjanya cukup sederhana. Investor menyetor dana awal 2 juta, dan
kemudian tiap bulan masih ada setoran rutin 200 ribu. Kemudian pihak yang
dititipi akan melakukan trading untuk mendapatkan keuntungan dan memaksimalkan
hasil. Lewat trading inilah diharapkan hasil akan didapat.
Dari skema ini, beberapa hal yang
perlu menjadi perhatian :
Setoran dana investor masuk atas
nama personal; yang mana hal ini sangat ditentang oleh OJK. Ingat kasus
M***linda D** dengan penyelewengan dana nasabah, Sarijaya dengan hilangnya dana
investor, dan banyak kasus asuransi dimana setoran klien tidak sampai? Semua
dimulai dengan kasus titip setor dan terlalu percaya.
Tempat investasi yang tidak
transparan adalah kelemahan lain yang menjadi sorotan. Investasi di Reksadana
memungkinkan kita bertanya ke MI, ke Saham apa saja uang kita diinvestasikan,
atau Obligasi apa saja yang mereka ambil.
Nah disini pengurus titipan tidak
menjelaskan ke Reksadana mana mereka menginvestasikan dana investor. Sebenarnya
kalau kita mau jujur, investasi di Reksadana sendiri adalah investasi titipan. Karena
invest di Reksadana artinya kita menitipkan dana ke MI dan kemudian MI
mengolahnya.
Kalau produk titipan dititipkan
lagi, apakah itu wajar? Pastinya sih akan mengurangi keuntungan karena makin
banyak biaya yang harus dibayarkan.
Apakah bisa Reksadana ditradingkan? Secara
teori pasti bisa, karena nilai Reksadana tadi yang berubah tiap hari sesuai
dengan nilai asset yang terkandung di dalamnya. Namun dengan karakter
produknya, sebenarnya orang biasa juga bisa mentradingkan Reksadana tanpa harus
titip.
Caranya sederhana saja. Reksadana
yang berfluktuasi tinggi adalah Reksadana Saham. Benchmark atau pembandingnya
adalah IHSG. Atau bisa juga index lain yang dipakai. Jadi kalau RD tadi
menggunakan benchmark IHSG, lihat saja ketika IHSG naik RD juga naik demikian
juga sebaliknya.
Nah kenapa RD beda dengan Saham?
Karena harga RD dihitung setelah IHSG tutup. Jadi sederhananya, IHSG tutup hari
ini adalah dasar perhitungan harga RD esok hari sebelum jam 13. Artinya ketika
IHSG hari ini jatuh, maka harga RD besok juga pasti jatuh karena menggunakan
harga penutupan. Begitu juga sebaliknya.
Jadi bisa dikatakan bahwa trading di
RD lebih sederhana dari Saham, akibatnya jelas hasilnya juga tidak akan
setinggi saham langsung. Jadi kalau berharap hasil tinggi sekali, mungkin
harapan itu hanya sekedar harapan.
Tawaran lain yang dijual adalah
biaya masuk dan keluar yang gratis. Nah ini sih hanya benefit kecil. Setiap yang
komit untuk invest jangka panjang pasti akan dapat free biaya, baik masuk atau
keluar tanpa ada pengecualian.
So apakah titipan investasi aman?
Kembali saja ke dasar pemilihan produk investasi. Jangan pernah percaya hasil
tinggi tapi risiko rendah. Ketahui dan pelajari dengan benar cara kerjanya;
wajar tidak sih caranya bekerja? Atau hanya akal-akalan saja?
Dalami legalitasnya, semua lembaga
keuangan dan Bank saat ini ada dibawah kendali OJK, jadi bukan sekedar nama
orang saja yang menjadi jaminan.
Akhir kata, memang tidak ada yang
mudah dalam Investasi; tapi jangan pernah percaya bahwa Investasi adalah
sesuatu yang tidak bisa dipelajari.
Sebenarnya saat ini semua sudah
dimudahkan dengan sistem dan teknologi. Tapi karena mudah itulah banyak orang
yang mengakalinya dengan menggunakan dana orang lain. Keep invest. Saranya
kalau bisa langsung saja, ngapain titip. Tapi kalau tetap titip, pastikan
keamanannya ya.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar