Senin, 19 Oktober 2015

Fenomena Tttip Investasi



Hasil gambar untuk fenomena titip investasiSebenarnya secara bisnis orang boleh melakukan program apa saja untuk mendapatkan keuntungan. Jadi secara bisnis sah saja sih orang membuka bisnis jasa titipan ini. Karena peluang ada dan kesempatan juga ada.

Namun di sisi investor apakah memang harus titip untuk investasi? Kalaupun titip bagaimana keamanan kita sebagai investor?

Program titip Reksadana yang didapat infonya, cara kerjanya cukup sederhana. Investor menyetor dana awal 2 juta, dan kemudian tiap bulan masih ada setoran rutin 200 ribu. Kemudian pihak yang dititipi akan melakukan trading untuk mendapatkan keuntungan dan memaksimalkan hasil. Lewat trading inilah diharapkan hasil akan didapat.

Dari skema ini, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :

Setoran dana investor masuk atas nama personal; yang mana hal ini sangat ditentang oleh OJK. Ingat kasus M***linda D** dengan penyelewengan dana nasabah, Sarijaya dengan hilangnya dana investor, dan banyak kasus asuransi dimana setoran klien tidak sampai? Semua dimulai dengan kasus titip setor dan terlalu percaya.

Hasil gambar untuk investasi reksadanaTempat investasi yang tidak transparan adalah kelemahan lain yang menjadi sorotan. Investasi di Reksadana memungkinkan kita bertanya ke MI, ke Saham apa saja uang kita diinvestasikan, atau Obligasi apa saja yang mereka ambil.

Nah disini pengurus titipan tidak menjelaskan ke Reksadana mana mereka menginvestasikan dana investor. Sebenarnya kalau kita mau jujur, investasi di Reksadana sendiri adalah investasi titipan. Karena invest di Reksadana artinya kita menitipkan dana ke MI dan kemudian MI mengolahnya.

Kalau produk titipan dititipkan lagi, apakah itu wajar? Pastinya sih akan mengurangi keuntungan karena makin banyak biaya yang harus dibayarkan.

Apakah bisa Reksadana ditradingkan? Secara teori pasti bisa, karena nilai Reksadana tadi yang berubah tiap hari sesuai dengan nilai asset yang terkandung di dalamnya. Namun dengan karakter produknya, sebenarnya orang biasa juga bisa mentradingkan Reksadana tanpa harus titip.

Hasil gambar untuk trading reksadanaCaranya sederhana saja. Reksadana yang berfluktuasi tinggi adalah Reksadana Saham. Benchmark atau pembandingnya adalah IHSG. Atau bisa juga index lain yang dipakai. Jadi kalau RD tadi menggunakan benchmark IHSG, lihat saja ketika IHSG naik RD juga naik demikian juga sebaliknya.

Nah kenapa RD beda dengan Saham? Karena harga RD dihitung setelah IHSG tutup. Jadi sederhananya, IHSG tutup hari ini adalah dasar perhitungan harga RD esok hari sebelum jam 13. Artinya ketika IHSG hari ini jatuh, maka harga RD besok juga pasti jatuh karena menggunakan harga penutupan. Begitu juga sebaliknya.

Jadi bisa dikatakan bahwa trading di RD lebih sederhana dari Saham, akibatnya jelas hasilnya juga tidak akan setinggi saham langsung. Jadi kalau berharap hasil tinggi sekali, mungkin harapan itu hanya sekedar harapan.

Tawaran lain yang dijual adalah biaya masuk dan keluar yang gratis. Nah ini sih hanya benefit kecil. Setiap yang komit untuk invest jangka panjang pasti akan dapat free biaya, baik masuk atau keluar tanpa ada pengecualian.

So apakah titipan investasi aman? Kembali saja ke dasar pemilihan produk investasi. Jangan pernah percaya hasil tinggi tapi risiko rendah. Ketahui dan pelajari dengan benar cara kerjanya; wajar tidak sih caranya bekerja? Atau hanya akal-akalan saja?

Dalami legalitasnya, semua lembaga keuangan dan Bank saat ini ada dibawah kendali OJK, jadi bukan sekedar nama orang saja yang menjadi jaminan.

Akhir kata, memang tidak ada yang mudah dalam Investasi; tapi jangan pernah percaya bahwa Investasi adalah sesuatu yang tidak bisa dipelajari.

Sebenarnya saat ini semua sudah dimudahkan dengan sistem dan teknologi. Tapi karena mudah itulah banyak orang yang mengakalinya dengan menggunakan dana orang lain. Keep invest. Saranya kalau bisa langsung saja, ngapain titip. Tapi kalau tetap titip, pastikan keamanannya ya.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar