RD selanjutnya yang kita bahas
adalah RD pendapatan tetap (RDPT). Dari namanya banyak yang mengira RD ini
sangat aman karena memberi hasil tetap (sama dengan deposito bank). Termasuk
penjual yang tidak mengerti juga akan menjelaskan hal yang sama.
Padahal RDPT artinya manajer
investasi (MI) menginvest uang kita ke produk yang memberi hasil tetap, misal
deposito, obligasi pemerintah atau swasta dll. Terus, kok tidak bisa memberi
hasil tetap?
Karena obligasi walau memberi hasil
tetap, dia juga diperjual belikan sehingga ada harga yang membuatnya berubah
nilai. Contoh mudah, obligasi memberi hasil (kupon) 10%, dia memang memberi
hasil pasti 10% per tahun. Tapi harganya bisa jadi dibawah harga beli awal,
sehingga nilainya juga menjadi turun.
Nah di RDPT, harga jual beli nab
diperoleh dari nilai tadi, atau gampangnya, harga pasar saat ini bukan
perolehan awal. Semoga sudah cukup mengerti kenapa RDPT walau disebut ‘tetap’
tapi bisa membuat investasi kita turun nilainya.
Nilai obligasi biasanya naik atau
turun dipengaruhi oleh bunga perbankan. Bila bunga bank naik maka nilai
obligasi akan turun. Ingat, nilai ya, bukan hasil obligasi. Artinya nilai turun
adalah nilai obligasi tadi dibawah nilai saat awal dikeluarkan; kalau awal 100%
maka dia dibawah 100%.
Otomatis bila obligasi nilainya
turun maka RDPT juga akan turun nilai(nab)nya sehingga kepemilikan kita
berkurang. Sebaliknya bila bunga bank turun, obligasi nilainya naik dan nab
RDPT naik, otomatis kepemilikan kita bertambah. RDPT biasanya digunakan untuk
tujuan keuangan jangka waktu menengah yaitu di atas 1-5 tahun. Sebab biasanya
obligasi juga berjangka waktu sekitar itu.
Bila ingin invest di RDPT,
pertimbangkan tingkat bunga ke depan. Bila bunga bank Anda perkirakan akan naik
ke depannya, maka jangan beli. Sebaliknya bila kita mengasumsikan bunga akan
turun ke depannya, maka saatnya masuk ke RDPT.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar