Ada beragam jenis investasi yang bisa kita lakukan. Pada
dasarnya terbagi atas 2 kategori besar yaitu paper asset dan paperless asset.
Paper asset mudahnya adalah ketika kita tidak memegang fisik
tapi hanya memegang bukti kepemilikan. Misal deposito, saham, obligasi dan lain
sebagainya.
Investasi paperless adalah ketika kita memegang fisik
sekaligus bisa juga papernya sebagai bukti. Misal property dengan bukti
kepemilikannya, atau emas dengan sertifikatnya, dan barang koleksi dengan
sertifikat keaslian atau kebenarannya.
Walau investasi paperless tetap ada kertasnya namun nilai
utama dari investasinya tetap di asset atau barangnya. Sehingga kertas atau
bukti tadi bisa dikatakan sebagai pelengkap untuk meningkatkan nilainya.
Investasi di barang koleksi bisa menjadi salah satu
alternatif pilihan. Sifatnya yang tidak memberikan hasil tetap menjadikannya sebagai
investasi bertumbuh, artinya hasil didapatkan dari proses jual beli.
Barang koleksi memiliki kelebihan karena tidak memiliki
batas harga dalam penjualannya. Hal ini dikarenakan tidak ada harga batas baik
bawah dan atas untuk nilainya. Kelangkaan karena jumlah terbatas, tidak dibuat
massal atau faktor usia membuatnya menjadi mahal.
Untuk memutuskan berinvestasi, pastikan kita mengerti benar
tentang nilai barang yang dijadikan sarana investasi.
Banyak yang mengira barang koleksi adalah selalu barang
investasi. Padahal semua barang bisa menjadi barang koleksi tapi tidak semua
bisa jadi investasi. Beberapa kriteria antara lain keterbatasan jumlah, usia,
kelangkaan, adalah beberapa hal yang membuatnya jadi barang investasi.
Salah satu kekurangan dari investasi ini adalah sulitnya
untuk dijual atau kerennya faktor likuiditas. Keterbatasan ini bisa
diminimalisasi dengan cara… kita harus bisa masuk ke komunitas barang koleksi
tadi agar bisa menjualnya atau melikuidasinya.
Beberapa barang koleksi yang bisa dikatakan memiliki harga
jual bagus adalah: permata, jam tangan, kendaraan, lukisan dan sebagainya.
Investasi jenis ini sangat disarankan untuk digunakan bagi tujuan
jangka panjang. Bahkan bisa dikatakan lebih dari 5 tahun, karena makin lama
disimpan maka nilainya akan makin tinggi.
Pensiun, pendidikan anak, adalah beberapa tujuan yang bisa
digunakan. Kelebihan lainnya adalah investasi ini bisa dijadikan sebagai
bisnis.
Banyak orang yang sudah menjalankannya, mereka sering
disebut sebagai collectdol atau koleksi-jual (dol, bahasa Jawa). Jadi bayangkan
bila kita mulai koleksi sekarang, dan menjualnya saat pensiun bahkan
menjadikannya bisnis ketika pensiun.
Selain likuiditas, risiko tinggi di barang koleksi adalah
penyimpanan, rusak dan perawatan. Nilai yang tidak standart tadi juga
menjadikannya sulit untuk dijadikan barang jaminan.
Belum lagi tidak banyak orang yang mengerti nilai suatu
barang sehingga tidak jarang barang koleksi menjadi hancur, dan tidak terawat
karena pemiliknya sudah meninggal.
Itulah mengapa sering didengar lukisan mahal ditemukan di
gudang seseorang, mobil antik yang terbengkalai di kebun, atau sebuah buku
langka yang tinggal tersisa beberapa halaman karena sudah dimakan rayap.
Jadi bila kita berencana untuk invest di koleksi bukan
sekedar hobi, maka pastikan kita mengerti benar produknya, tahu pasar dan
komunitasnya, serta yang paling penting…bisa merawatnya :)
Mulai tertarik untuk berinvestasi dengan barang koleksi
Anda? :)
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar