Sabtu, 10 Oktober 2015

Investasi Di Barang Koleksi



Ada beragam jenis investasi yang bisa kita lakukan. Pada dasarnya terbagi atas 2 kategori besar yaitu paper asset dan paperless asset.

Paper asset mudahnya adalah ketika kita tidak memegang fisik tapi hanya memegang bukti kepemilikan. Misal deposito, saham, obligasi dan lain sebagainya.

Investasi paperless adalah ketika kita memegang fisik sekaligus bisa juga papernya sebagai bukti. Misal property dengan bukti kepemilikannya, atau emas dengan sertifikatnya, dan barang koleksi dengan sertifikat keaslian atau kebenarannya.

Walau investasi paperless tetap ada kertasnya namun nilai utama dari investasinya tetap di asset atau barangnya. Sehingga kertas atau bukti tadi bisa dikatakan sebagai pelengkap untuk meningkatkan nilainya.
Investasi di barang koleksi bisa menjadi salah satu alternatif pilihan. Sifatnya yang tidak memberikan hasil tetap menjadikannya sebagai investasi bertumbuh, artinya hasil didapatkan dari proses jual beli.

Hasil gambar untuk barang koleksiBarang koleksi memiliki kelebihan karena tidak memiliki batas harga dalam penjualannya. Hal ini dikarenakan tidak ada harga batas baik bawah dan atas untuk nilainya. Kelangkaan karena jumlah terbatas, tidak dibuat massal atau faktor usia membuatnya menjadi mahal.

Untuk memutuskan berinvestasi, pastikan kita mengerti benar tentang nilai barang yang dijadikan sarana investasi.

Banyak yang mengira barang koleksi adalah selalu barang investasi. Padahal semua barang bisa menjadi barang koleksi tapi tidak semua bisa jadi investasi. Beberapa kriteria antara lain keterbatasan jumlah, usia, kelangkaan, adalah beberapa hal yang membuatnya jadi barang investasi.

Hasil gambar untuk komunitasSalah satu kekurangan dari investasi ini adalah sulitnya untuk dijual atau kerennya faktor likuiditas. Keterbatasan ini bisa diminimalisasi dengan cara… kita harus bisa masuk ke komunitas barang koleksi tadi agar bisa menjualnya atau melikuidasinya.

Beberapa barang koleksi yang bisa dikatakan memiliki harga jual bagus adalah: permata, jam tangan, kendaraan, lukisan dan sebagainya.

Investasi jenis ini sangat disarankan untuk digunakan bagi tujuan jangka panjang. Bahkan bisa dikatakan lebih dari 5 tahun, karena makin lama disimpan maka nilainya akan makin tinggi.

Hasil gambar untuk tujuan investasi jangka panjangPensiun, pendidikan anak, adalah beberapa tujuan yang bisa digunakan. Kelebihan lainnya adalah investasi ini bisa dijadikan sebagai bisnis.

Banyak orang yang sudah menjalankannya, mereka sering disebut sebagai collectdol atau koleksi-jual (dol, bahasa Jawa). Jadi bayangkan bila kita mulai koleksi sekarang, dan menjualnya saat pensiun bahkan menjadikannya bisnis ketika pensiun.

Hasil gambar untuk perawatan barang koleksiSelain likuiditas, risiko tinggi di barang koleksi adalah penyimpanan, rusak dan perawatan. Nilai yang tidak standart tadi juga menjadikannya sulit untuk dijadikan barang jaminan.

Belum lagi tidak banyak orang yang mengerti nilai suatu barang sehingga tidak jarang barang koleksi menjadi hancur, dan tidak terawat karena pemiliknya sudah meninggal.

Itulah mengapa sering didengar lukisan mahal ditemukan di gudang seseorang, mobil antik yang terbengkalai di kebun, atau sebuah buku langka yang tinggal tersisa beberapa halaman karena sudah dimakan rayap.

Jadi bila kita berencana untuk invest di koleksi bukan sekedar hobi, maka pastikan kita mengerti benar produknya, tahu pasar dan komunitasnya, serta yang paling penting…bisa merawatnya :)

Mulai tertarik untuk berinvestasi dengan barang koleksi Anda? :)

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar