Sabtu, 24 Oktober 2015

Investasi dan Pemilu Dalam Sejarah



Hasil gambar untuk produk investasiProduk investasi hasil tinggi biasanya memberi imbal hasil yang bertumbuh; artinya peningkatannya didapat dari kenaikan nilai, bukan bunga. Jadi bisa disimpulkan bahwa naik atau turunnya produk tersebut sangat bergantung dari bagaimana investor melihat prospek produk tadi ke depan.

Sebagai contoh emas harganya akan naik bila para investor emas yakin ke depan prospek emas akan lebih baik dari saat ini. Jadi artinya kenaikan harga dipicu oleh prospek yang akan terjadi di masa depan.

Banyak hal yang memicu kenaikan harga dan nilai ini ke depan. Mulai dari yang realistis, akademis, bahkan bisa jadi hanya dipengaruhi rumor atau kabar burung yang tidak jelas dasar dan penyebabnya. Tapi semuanya bisa menjadi dasar investor untuk menilai prospek dari investasi tadi.

Hasil gambar untuk pemiluSalah satu moment penting yang terjadi dalam adalah Pemilu. Anggota legislatif sudah diketahui hasilnya, tinggal siapa pemimpin negeri yang ditunggu. Penentuan pemimpin negeri memiliki nilai strategis bagi investasi.
Sejak tahun 1987, Pemilu selalu mengakibatkan kenaikan dan optimisme pada pasar. Data menunjukkan tahun 1987 sehabis Pemilu, pasar (IHSG) meningkat 2,7%. Tapi ingat saat itu pasar saham kita masih muda sekali. IHSG baru berusia 4 tahun.

Tahun 1992 atau 5 tahun kemudian Pemilu membuat pasar kita lebih bergairah dengan kenaikan 14.21%.

Pada 1997 Pemilu kembali memberi dampak kenaikan; saat itu pasar tumbuh 16% walaupun kemudian runtuh terkena dampak krisis moneter dan politik di negara kita.

Hasil gambar untuk pemilu 2009Tahun 1999 sebagai Pemilu reformasi juga memberi dampak kenaikan pasar; walaupun hanya 2% namun membuat pasar ditutup tahun itu dengan kenaikan cukup signifikant.

Tahun 2004 saat Pemilu selanjutnya ditandai dengan profil presiden pilihan rakyat membuat pasar lebih percaya diri, dimana kenaikan pasar sebesar 35% terjadi.

Dan terakhir 2009 ; pasar kembali optimis meninggalkan Amerika dan Eropa yang sakit-sakitan ketika kita gagah naik 38.4%.

Data menggambarkan bagaimana pasar selalu optimis dengan pemerintahan baru. Pasar juga memperlihatkan bagaimana besarnya harapan mereka terhadap peningkatan perekonomian negara dengan adanya pemerintahan baru.

Hasil gambar untuk pasar sahamWalaupun tidak bermaksud untuk mengarahkan ke salah satu calon, tapi beberapa indikasi sudah membuktikan bagaimana reaksi pasar saat salah satu calon bermanuver dan pasar selalu bergerak.
Apa yang harus kita perhatikan adalah, ada satu aturan penting di pasar modal yang diyakini investor yaitu pasar akan selalu berulang.

Kalau sejarah memperlihatkan pasar kita selalu naik saat pemerintahan baru terbentuk; bahkan ketika pemerintahan tadi bukan pilihan rakyat (Pemilu sebelum reformasi). Dan meningkat sangat signifikan saat pemerintahannya adalah pilihan rakyat (tahun 2009 SBY dipilih lebih dari 60% pemilih). Maka kita bisa katakan ini adalah peluang jangka pendek yang bisa kita ambil.

Sebab sebenarnya siapapun pemerintahannya, tugas mereka hanya 1 yaitu memajukan rakyat dan negaranya. Dan itu berarti peningkatan pada harga pasar.

Jadi bersiap ambil untung dan menyambut pemerintahan baru. Optimis saja. Pasar tidak pernah bohong kok.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar