Sabtu, 03 Oktober 2015

Derivatif Untuk Investasi



Pembahasan ini adalah lanjutan dari minggu lalu mengenai Derivatif. Secara umum Derivatif adalah transaksi keuangan dimana kita tidak bertransaksi ke produk utama tapi ke turunannya. Jadi bisa dikatakan pasar transaksi Derivatif selalu memiliki pasar utama sebagai acuannya.

Sebagai contoh, ada pasar transaksi jual beli kopi, Derivatifnya adalah pasar untuk spekulasi penjualan kopi akan naik atau turun. Karena bukan transaksi utama, maka kita dimungkinkan bertransaksi dengan nilai lebih kecil dari pada transaksi sebenarnya.

Hasil gambar untuk transaksi derivatifLalu bagaimana Derivatif bisa untuk investasi? Derivatif pun bisa menjadi barang dagangan anda. Beberapa transaksi yang umum dalam Derivatif adalah Option dan Futures. Option adalah hak untuk melakukan transaksi, sedangkan Futures adalah transaksi dengan perkiraan ke depan.

Misalnya kita yakin harga ke depan akan naik maka kita akan membuka open buy dan setelah harga naik sesuai harapan ditutup dengan close sell. Tapi bila kita yakin harga akan turun, maka kita bisa membuka open sell dan menutupnya dengan close buy. Jadi kita bisa ambil 2 posisi di Derivatif baik naik atau turun.

Nah di situlah kita bisa melakukan investasi, karena seperti bisnis pada umumnya… kita selalu berharap bisa melepas barang dagangan dengan harga lebih tinggi dari pembelian. Bahkan di Derivatif, kita dimungkinkan untuk bisa menjual dulu meski tidak memiliki barang; karena pasar sudah terbentuk.

Barang selalu ada, penjual dan pembeli selalu tersedia, harga yang terbentuk karena permintaan dan penawaran; so sarana investasi sudah terbentuk. Namun berbeda dengan transaksi saham dimana saat kita beli kemudian harga turun, maka risiko kita hanya sebesar modal pembelian kita.

Tapi di Derivatif rugi bisa jadi tidak terbatas karena tidak ada posisi terendah dan adanya margin, yaitu jaminan yang bisa habis karena harga bergerak negatif dari yang kita harapkan. So bisa dipastikan risikonya juga sangat tinggi meskipun dengan kompensasi hasil yang mungkin diperoleh juga tinggi.

Bagaimana hasil bisa tinggi? Dalam transaksi Derivatif, kita bertransaksi dengan dana yang hanya sebagian kecil dari transaksi induknya, tapi dengan keuntungan sebesar transaksi induk.

Misal untuk transaksi 1000 kita hanya butuh dana 10, tapi setiap kenaikan atau penurunan angkanya dihitung dari 1000 bukan 10. Itulah mengapa keuntungan bisa sangat besar, walaupun kerugian juga demikian.

Investasi jenis ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Tapi mengingat adanya margin, maka investasi ini lebih cocok untuk jangka pendek. Artinya investor harus selalu punya target baik untung atau rugi. Sehingga investor tidak terjebak di pasar yang mengakibatkan hilangnya modal mereka.

Hasil gambar untuk transaksi derivatifVolatilitas pasar sangat tinggi walau produknya mungkin terbatas. Bayangkan dengan pasar yang selalu berhubungan di tiap benua, maka gerakan harga terjadi dalam 24 jam. Bisa dibayangkan bagaimana harga bisa bergerak begitu cepat dan aktif.

Untuk yang tertarik investasi disini, saranya cuma satu; investasikan waktu kita dulu untuk belajar sebelum kita invest langsung di Pasar Derivatif. Sama dengan Pasar Saham, Pasar Derivatif juga menggunakan broker dalam bertransaksi.

Bila broker saham cirinya adalah menggunakan kata ‘sekuritas’, maka Derivatif menggunakan kata ‘futures’ atau ‘berjangka’. Nilai awal investasi juga beragam, ada yang mulai dari puluhan, ada juga yang sampai ratusan juta.

Satu yang harus diingat, produk ini bukan produk yang memberi hasil pasti. Jadi jangan cepat percaya dengan godaan hasil pasti. Sekian bahasanya mengenai 'Derivatif Untuk Investasi', semoga bermanfaat.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar