Pembahasan ini adalah lanjutan dari minggu lalu mengenai
Derivatif. Secara umum Derivatif adalah transaksi keuangan dimana kita tidak
bertransaksi ke produk utama tapi ke turunannya. Jadi bisa dikatakan pasar
transaksi Derivatif selalu memiliki pasar utama sebagai acuannya.
Sebagai contoh, ada pasar transaksi jual beli kopi, Derivatifnya
adalah pasar untuk spekulasi penjualan kopi akan naik atau turun. Karena bukan
transaksi utama, maka kita dimungkinkan bertransaksi dengan nilai lebih kecil
dari pada transaksi sebenarnya.
Lalu bagaimana Derivatif bisa untuk investasi? Derivatif pun
bisa menjadi barang dagangan anda. Beberapa transaksi yang umum dalam Derivatif
adalah Option dan Futures. Option adalah hak untuk melakukan transaksi,
sedangkan Futures adalah transaksi dengan perkiraan ke depan.
Misalnya kita yakin harga ke depan akan naik maka kita akan
membuka open buy dan setelah harga naik sesuai harapan ditutup dengan close
sell. Tapi bila kita yakin harga akan turun, maka kita bisa membuka open sell dan
menutupnya dengan close buy. Jadi kita bisa ambil 2 posisi di Derivatif baik
naik atau turun.
Nah di situlah kita bisa melakukan investasi, karena seperti
bisnis pada umumnya… kita selalu berharap bisa melepas barang dagangan dengan
harga lebih tinggi dari pembelian. Bahkan di Derivatif, kita dimungkinkan untuk
bisa menjual dulu meski tidak memiliki barang; karena pasar sudah terbentuk.
Barang selalu ada, penjual dan pembeli selalu tersedia,
harga yang terbentuk karena permintaan dan penawaran; so sarana investasi sudah
terbentuk. Namun berbeda dengan transaksi saham dimana saat kita beli kemudian
harga turun, maka risiko kita hanya sebesar modal pembelian kita.
Tapi di Derivatif rugi bisa jadi tidak terbatas karena tidak
ada posisi terendah dan adanya margin, yaitu jaminan yang bisa habis karena
harga bergerak negatif dari yang kita harapkan. So bisa dipastikan risikonya
juga sangat tinggi meskipun dengan kompensasi hasil yang mungkin diperoleh juga
tinggi.
Bagaimana hasil bisa tinggi? Dalam transaksi Derivatif, kita
bertransaksi dengan dana yang hanya sebagian kecil dari transaksi induknya, tapi
dengan keuntungan sebesar transaksi induk.
Misal untuk transaksi 1000 kita hanya butuh dana 10, tapi
setiap kenaikan atau penurunan angkanya dihitung dari 1000 bukan 10. Itulah
mengapa keuntungan bisa sangat besar, walaupun kerugian juga demikian.
Investasi jenis ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu
jangka panjang dan jangka pendek. Tapi mengingat adanya margin, maka investasi
ini lebih cocok untuk jangka pendek. Artinya investor harus selalu punya target
baik untung atau rugi. Sehingga investor tidak terjebak di pasar yang
mengakibatkan hilangnya modal mereka.
Volatilitas pasar sangat tinggi walau produknya mungkin
terbatas. Bayangkan dengan pasar yang selalu berhubungan di tiap benua, maka
gerakan harga terjadi dalam 24 jam. Bisa dibayangkan bagaimana harga bisa
bergerak begitu cepat dan aktif.
Untuk yang tertarik investasi disini, saranya cuma satu; investasikan
waktu kita dulu untuk belajar sebelum kita invest langsung di Pasar Derivatif. Sama
dengan Pasar Saham, Pasar Derivatif juga menggunakan broker dalam bertransaksi.
Bila broker saham cirinya adalah menggunakan kata
‘sekuritas’, maka Derivatif menggunakan kata ‘futures’ atau ‘berjangka’. Nilai
awal investasi juga beragam, ada yang mulai dari puluhan, ada juga yang sampai
ratusan juta.
Satu yang harus diingat, produk ini bukan produk yang
memberi hasil pasti. Jadi jangan cepat percaya dengan godaan hasil pasti.
Sekian bahasanya mengenai 'Derivatif Untuk Investasi', semoga bermanfaat.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar