Kalau
membahas investasi maka Bank dan produknya pasti tidak masuk dalam list
investor. Dalam investasi, dengan inflasi sebagai lawannya; maka Bank memang
bukan sarana yang tepat. Harus kita sadari produk Bank hanya ada 3 yaitu
Tabungan, Deposito dan Giro. Secara produk, ketiganya memiliki ciri dan fungsi
plus tujuan berbeda.
Giro
difungsikan sebagai sarana transaksional, maka produk tadi menawarkan
keleluasaan likuiditas sebagai nilai tambah. Itulah mengapa salah satu sarana
transaksional Giro adalah Cek yang mana nilainya sejajar dengan tunai. Karena
tujuannya adalah sebagai sarana transaksional, jangan heran imbal balik dari
produk ini paling rendah. Beberapa Bank malah tidak memberi sama sekali imbal
hasil untuk dana yang mengendap.
Tabungan
adalah produk kedua, difungsikan sebagai sarana pengendapan dana jangka pendek,
dimana maksud dan tujuannya adalah agar dana menjadi aman dan sekaligus sebagai
pengendapan dana sebelum digunakan untuk transaksi Giro. Disini, imbal hasil untuk
dana yang mengendap lebih tinggi dari Giro, namun dengan likuiditas yang lebih
rendah dari Giro.
Untuk
diketahui, dahulu Tabungan bukan produk transaksional, jadi penarikan dibatasi dan
sarana penarikan hanya berupa Buku Tabungan. Namun perkembangan produk dan
teknologi menjadikan Tabungan sekarang setara dengan Giro. Itulah mengapa,
bunga Bank juga menjadi rendah.
Produk
ketiga adalah Deposito. Dulunya produk ini dimaksudkan sebagai sarana investasi
jangka pendek, itulah mengapa biasanya Deposito memiliki imbal hasil yang tidak
beda jauh dengan inflasi. Tujuannya tidak lain supaya nilai uang tidak jatuh
secara drastis.
Nah dari
ketiganya jelaslah bahwa Bank memang bukan untuk investasi secara nominal di
Bank. Artinya bila kita mengharapkan Bank sebagai tempat kita membiakkan uang dengan
produknya, maka kita sudah salah.
“Loh,
artinya di Bank kita tidak berinvestasi?” Nanti dulu. Investasi memang bisa
kita ukur dari penambahan atau pengurangan asset yang dimiliki. Namun bila
penambahan asset tadi adalah tujuan, maka sarana mencapai produk yang
mendekatkan kita mencapai tujuan tadi bisa juga disebut investasi.
Bingung?
Kasih contoh saja ya. Anda membeli saham dengan harga Rp.1000 per lembar dan
kemudian menjualnya di harga Rp. 1500 maka asset bertambah 500, pembelian saham
ini adalah investasi. Namun bagaimana dengan seseorang yang mengikuti suatu
kursus keahlian, dan kemudian mendapatkan sertifikasi berharap dihargai lebih
tinggi di dunia kerja? Tidak ada tambahan asset langsung saat dia selesai
kursus, namun bila ada yang percaya dengan dirinya dan kemudian mau membayar
tinggi maka kursus tadi bisa disebut investasi.
Sama
dengan ilustrasi kita, Bank dan produknya mungkin bukan tempat investasi. Tapi
kita bisa mempergunakan Bank dan produknya untuk bisa mengantar kita
berinvestasi atau ke produk investasi.
Memiliki
produk Giro mungkin terlihat sederhana. Tapi bagi dunia usaha memiliki Giro di
salah satu Bank besar adalah prestise yang membuat perusahaannya lebih
dipercaya oleh perusahaan lain.
Memiliki
Tabungan dan Deposito mungkin tidak memberikan kita tambahan asset langsung. Tapi
dengan memiliki Deposito dan Tabungan, biasanya digunakan sebagai dasar
perbankan berani memberikan fasilitas kredit yang bisa jadi dibutuhkan
seseorang. Belum lagi saat ini sudah sangat lazim Bank menjual produk investasi
sehingga jauh lebih mudah untuk kita berinvestasi.
Sarana
Debit Berkala atau Auto Debit adalah fasilitas luar biasa yang membedakan Bank
dengan tempat lain untuk investasi. Untuk yang lebih advance lagi, fasilitas
export-import seperti L/C dan Remmitance, yang merupakan fasilitas sangat
penting dalam transaksi investasi. Bayangkan, bagaimana mungkin anda bisa punya
apartment di Australia tanpa ada Bank? Atau bagaimana kita bisa membeli saham
Twitter kalau Bank tidak punya koneksi global.
So, mungkin
secara produk kita tidak bisa mengharapkan Bank sebagai pemberi hasil investasi
kita. Tapi kalau kita pintar dan bijak, produk Bank tadi banyak yang menjadi
sarana untuk kita mencapai produk investasi dengan hasil yang luar biasa. Jadi
berusahalah untuk dapat memaksimalkan produk perbankan menjadi sarana untuk
kita mendapatkan investasi lebih baik.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar