Bogor terkenal sebagai kota angkot (angkutan kota). Angkot di Bogor
jumlahnya mencapai ribuan. Angkot digunakan sebagai kendaraan oleh
sebagian besar mahasiswa di Bogor yang jumlahnya juga ribuan, bahkan
mungkin puluhan ribu.
Nah, suatu ketika tersebutlah empat mahasiswa salah satu kampus di
Bogor terlambat datang untuk ikut ujian akhir. Mereka kesiangan
gara-gara malam harinya menonton semifinal Liga Champion. Celakanya,
dosen mata kuliah yang diujikan hari itu terkenal cerdas tapi “killer”.
Agar mereka bisa ikut ujian susulan maka empat mahasiswa ini kompak mengarang cerita.
Mahasiswa 1, “Maaf pak, saya kesiangan karena angkotnya mogok.”
Mahasiswa 2, “Benar pak, angkotnya pecah ban.”
Mahasiswa 3, “Karena kami kasihan akhirnya kami menolong sopir angkot itu, pak.”
Mahasiswa 4, “Sebagai mahasiswa kami punya kewajiban menolong rakyat yang sedang kesusahan, pak.”
Dosen yang terkenal cerdas itupun menyetujui ujian susulan. Keempat
mahasiswa tersebut masing-masing diminta untuk masuk ke ruangan yang
berbeda. Hanya ada dua pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Melihat
jumlah pertanyaan itu mereka sangat senang. “Ternyata ujian susulan itu
lebih mudah,” batin para mahasiswa.
Pada pengantar soal itu ada kalimat berbunyi, “Apabila semua jawaban
Anda sama dengan teman Anda di ruangan lain, maka semua akan mendapat
nilai A dan bila ada satu yang berbeda Anda dinyatakan tidak lulus.”
Pertanyaan pertama, “Siapa presiden pertama RI?” Dengan tersenyum
mereka menulis, “Soekarno.” Begitu pertanyaan kedua mereka gelisah dan
keringat bercucuran karena bunyi pertanyaannya, “Ban angkot sebelah
mana yang tadi pecah?”
sumber: www.jamilazzaini.com
Sabtu, 30 Mei 2015
Satu Kata Banyak Makna
Bahasa Sunda merupakan satu dari sekian puluh bahkan mungkin ratus
bahasa di Nusantara. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan etnis
ini sangat kaya dengan bahasa daerah. Karenanya, satu kata bisa
mengandung makna yang berbeda, tergantung suku mana yang mengucapkannya.
Misalnya, “atos” dalam bahasa Sunda bermakna “sudah”, tetapi dalam
bahasa Jawa “atos” itu berarti “keras”.
Bahkan, sesama bahasa Jawa saja makna satu kata bisa berbeda. “Mari” dalam bahasa Jawa Tengah itu berarti “sembuh”. “Wis mari” itu artinya “sudah sembuh”. Sementara dalam bahasa Jawa Timur “mari” berarti “selesai”. Bila orang Jawa Timur berucap, “Pekerjaanmu wis mari, ta?” Itu berarti, “Apakah pekerjaanmu sudah selesai?”
Dalam bahasa Jawa, “kenek” itu berarti “kena” [menyentuh, mendapatkan, menyenggol, menabrak]. Sementara orang Batak memahami kata kenek itu sebagai kondektur alias asisten sopir yang membantu mencari penumpang dan mengutip uang ongkos dari penumpang bus.
Alkisah, seorang sopir bus yang berasal dari Batak punya kondektur baru orang Jawa. Suatu ketika, bus ini hendak parkir di terminal Blok M karena sang sopir lapar dan hendak makan siang. Kondektur baru orang Jawa ini memberi instruksi, “Mundur! Terus! Kanan dikit, terus, lurus, terus!”
Tiba-tiba terdengar suara keras. Brak! Rupanya bagian belakang bus menabrak tembok pembatas. Sang sopir langsung memaki, “Dasar, kenek tai!” Dari belakang bus sang kondektur menjawab, “Gak kenek tai kok, tapi kenek tembok.” Hehehe….
sumber: www.jamilazzaini.com
Bahkan, sesama bahasa Jawa saja makna satu kata bisa berbeda. “Mari” dalam bahasa Jawa Tengah itu berarti “sembuh”. “Wis mari” itu artinya “sudah sembuh”. Sementara dalam bahasa Jawa Timur “mari” berarti “selesai”. Bila orang Jawa Timur berucap, “Pekerjaanmu wis mari, ta?” Itu berarti, “Apakah pekerjaanmu sudah selesai?”
Dalam bahasa Jawa, “kenek” itu berarti “kena” [menyentuh, mendapatkan, menyenggol, menabrak]. Sementara orang Batak memahami kata kenek itu sebagai kondektur alias asisten sopir yang membantu mencari penumpang dan mengutip uang ongkos dari penumpang bus.
Alkisah, seorang sopir bus yang berasal dari Batak punya kondektur baru orang Jawa. Suatu ketika, bus ini hendak parkir di terminal Blok M karena sang sopir lapar dan hendak makan siang. Kondektur baru orang Jawa ini memberi instruksi, “Mundur! Terus! Kanan dikit, terus, lurus, terus!”
Tiba-tiba terdengar suara keras. Brak! Rupanya bagian belakang bus menabrak tembok pembatas. Sang sopir langsung memaki, “Dasar, kenek tai!” Dari belakang bus sang kondektur menjawab, “Gak kenek tai kok, tapi kenek tembok.” Hehehe….
sumber: www.jamilazzaini.com
Kuatkan Fisik Dan Sinyal Anda
Manusia bisa diibaratkan seperti handphone. Bagian terpenting
handphone adalah baterai dan sinyal. Bagian terpenting manusia adalah
fisik (baterai) dan koneksitas (sinyal).
Percuma baterainya penuh tetapi tidak ada sinyal. Percuma fisiknya sehat tetapi saat diajak ngobrol tidak “nyambung”. Percuma bila secara fisik berada bersama keluarga tetapi pikiran dan hatinya tidak nyambung dengan keluarga, pikirannya melayang entah kemana, kosentrasi dan hatinya tidak untuk keluarga. Itu ibarat handphone dengan baterai full tetapi tidak ada sinyal. Usahakanlah fisik selalu sehat, pikiran dan hatinya selalu connect dengan sekitarnya.
Percuma juga bila secara fisik Anda datang ke kantor tetapi pikiran dan hatinya tidak connect dengan pekerjaan. Ibarat handphone, baterai full tetapi tidak ada sinyal. Tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang seharusnya.
Jaga fisik Anda dan jaga juga koneksi Anda. Biasakan untuk selalu terkoneksi dengan orang-orang di sekitar Anda. Hindari sibuk bermain gadget sementara Anda sedang bersama keluarga, sahabat, mitra kerja dan orang lain. Fisik ada tetapi tidak terkoneksi. Jadilah manusia yang fisik dan sinyalnya kuat.
sumber: www.jamilazzaini.com
Percuma baterainya penuh tetapi tidak ada sinyal. Percuma fisiknya sehat tetapi saat diajak ngobrol tidak “nyambung”. Percuma bila secara fisik berada bersama keluarga tetapi pikiran dan hatinya tidak nyambung dengan keluarga, pikirannya melayang entah kemana, kosentrasi dan hatinya tidak untuk keluarga. Itu ibarat handphone dengan baterai full tetapi tidak ada sinyal. Usahakanlah fisik selalu sehat, pikiran dan hatinya selalu connect dengan sekitarnya.
Percuma juga bila secara fisik Anda datang ke kantor tetapi pikiran dan hatinya tidak connect dengan pekerjaan. Ibarat handphone, baterai full tetapi tidak ada sinyal. Tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang seharusnya.
Jaga fisik Anda dan jaga juga koneksi Anda. Biasakan untuk selalu terkoneksi dengan orang-orang di sekitar Anda. Hindari sibuk bermain gadget sementara Anda sedang bersama keluarga, sahabat, mitra kerja dan orang lain. Fisik ada tetapi tidak terkoneksi. Jadilah manusia yang fisik dan sinyalnya kuat.
sumber: www.jamilazzaini.com
Uang Bukan Nomor Satu
Uang semakin dikejar akan semakin menghindar. Kalaupun ada yang
sekarang sibuk mengejar uang dan mendapatkannya kemungkinan besar ia
kehilangan yang lain. Boleh jadi kehilangan sesuatu yang berarti,
seperti keluarga, rasa bahagia, harga diri, sahabat, integritas dll.
Orang-orang yang dulu sangat sibuk mengejar karir, bergonta-ganti profesi hanya sekedar demi uang yang didapat, senang dengan sesuatu yang instant bernama kekayaan akhirnya banyak yang menyesal di masa tua. Uang yang dulu dikejar-kejarnya telah menjadikannya ia lemah, letih dan tak berdaya di saat ia tua.
Apabila Anda ingin mendapatkan hidup yang semakin hidup, semakin tua semakin bahagia dan penuh makna, jangan jadikan uang sebagai prioritas yang pertama. Peringkat pertama, bekerjalah karena makna yang terkandung di dalamnya. Bekerja bukan hanya sekedar bekerja. Karena, bila kerja hanya sekedar kerja pada hakikatnya Anda adalah robot berwujud manusia.
Bekerjalah karena ada nilai ibadah di dalamnya.
Bekerjalah karena Anda ingin berbuat sesuatu untuk dunia.
Bekerjalah karena banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh banyak orang karena pekerjaan Anda. Bekerjalah karena panggilan jiwa.
Prioritas kedua, bekerjalah karena Anda ingin expert di profesi Anda. Mereka menekuni profesinya, mengasahnya, mengajarkannya dan menyebarluaskannya. Dan, hebatnya, semakin seseorang expert maka rezeki akan berebut mendatanginya. Ia tidak perlu mengejar-ngejar rezeki, ia justru dikejar-kejar rezeki.
Begitu Anda menjalankan prioritas yang pertama dan kedua maka semakin tua Anda akan merasakan kehidupan yang membahagiakan. Uang pun akan datang semakin berlimpah. Tidak percaya? Bacalah biografi orang-orang kaya dan berpengaruh di dunia. Mereka tidak menjadikan uang sebagai prioritas pertama. Mereka bekerja karena ada nilai di dalamnya dan mereka ingin expert di bidang yang ditekuninya.
sumber: www.jamilazzaini.com
Orang-orang yang dulu sangat sibuk mengejar karir, bergonta-ganti profesi hanya sekedar demi uang yang didapat, senang dengan sesuatu yang instant bernama kekayaan akhirnya banyak yang menyesal di masa tua. Uang yang dulu dikejar-kejarnya telah menjadikannya ia lemah, letih dan tak berdaya di saat ia tua.
Apabila Anda ingin mendapatkan hidup yang semakin hidup, semakin tua semakin bahagia dan penuh makna, jangan jadikan uang sebagai prioritas yang pertama. Peringkat pertama, bekerjalah karena makna yang terkandung di dalamnya. Bekerja bukan hanya sekedar bekerja. Karena, bila kerja hanya sekedar kerja pada hakikatnya Anda adalah robot berwujud manusia.
Bekerjalah karena ada nilai ibadah di dalamnya.
Bekerjalah karena Anda ingin berbuat sesuatu untuk dunia.
Bekerjalah karena banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh banyak orang karena pekerjaan Anda. Bekerjalah karena panggilan jiwa.
Prioritas kedua, bekerjalah karena Anda ingin expert di profesi Anda. Mereka menekuni profesinya, mengasahnya, mengajarkannya dan menyebarluaskannya. Dan, hebatnya, semakin seseorang expert maka rezeki akan berebut mendatanginya. Ia tidak perlu mengejar-ngejar rezeki, ia justru dikejar-kejar rezeki.
Begitu Anda menjalankan prioritas yang pertama dan kedua maka semakin tua Anda akan merasakan kehidupan yang membahagiakan. Uang pun akan datang semakin berlimpah. Tidak percaya? Bacalah biografi orang-orang kaya dan berpengaruh di dunia. Mereka tidak menjadikan uang sebagai prioritas pertama. Mereka bekerja karena ada nilai di dalamnya dan mereka ingin expert di bidang yang ditekuninya.
sumber: www.jamilazzaini.com
Pimpin Dirimu
Seseorang yang berhasil memimpin team adalah mereka yang telah berhasil
memimpin dirinya sendiri. Sangat sulit pemimpin mendapat “respect dan
trust” dari orang yang dipimpinnya bila ia gagal memimpin dirinya. Bagaimana seseorang dikatakan sudah
mampu memimpin dirinya sendiri, setidaknya ada tiga ciri utama seseorang yang mampu
memimpin dirinya.
Ciri pertama, ia memiliki kendali diri yang baik. Ia tidak mudah menyalahkan orang lain. Ia tahu kapan harus action karena itu memang wewenang dan tanggungjawabnya. Ia juga tahu kapan ia hanya bisa memberi usulan dan rekomendasi. Ia pun tahu kapan ia hanya bisa sekedar memberikan response positif atas kejadian-kejadian yang terjadi.
Ia tampak cool, jauh dari “grusah grusuh” dan ia sangat menghindari tuding sana, tuding sini untuk mencari kambing hitam.
Ciri kedua, ia memiliki integritas yang kuat. Ucapan dan janji orang ini bisa dipegang. Ia juga punya komitmen menjalankan apa yang ia katakan. Selaras antara pikiran, ucapan dan tindakannya. Dalam bahasa gaulnya, orangnya tidak “mencla-mencle”.
Guru kehidupan pernah berpesan, “Seseorang itu akan dipercaya bila ia punya tiga hal: integritas, kejujuran dan kecerdasan. Namun bila integritasnya hancur maka kejujuran dan kecerdasannya tiada berguna.”
Ciri ketiga, ia terbiasa memberi lebih apa yang ia terima. Apabila ia karyawan bergaji lima juta rupiah maka ia akan terbiasa memberikan hasil kerja jauh lebih tinggi dari lima juta. Apabila ia pebisnis, ia akan terbiasa memberikan layanan lebih kepada para pelanggannya. Di dalam kehidupan rumah tangga, ia senang melayani dan memberi.
Apakah Anda telah memiliki ketiga ciri tersebut di atas? Apabila sudah, selamat. Anda telah siap memimpin orang lain. Apabila belum, berlatihlah agar kelak Anda pantas memimpin orang-orang di sekitar Anda. Mau, kan?
sumber: www.jamilazzaini.com
Ciri pertama, ia memiliki kendali diri yang baik. Ia tidak mudah menyalahkan orang lain. Ia tahu kapan harus action karena itu memang wewenang dan tanggungjawabnya. Ia juga tahu kapan ia hanya bisa memberi usulan dan rekomendasi. Ia pun tahu kapan ia hanya bisa sekedar memberikan response positif atas kejadian-kejadian yang terjadi.
Ia tampak cool, jauh dari “grusah grusuh” dan ia sangat menghindari tuding sana, tuding sini untuk mencari kambing hitam.
Ciri kedua, ia memiliki integritas yang kuat. Ucapan dan janji orang ini bisa dipegang. Ia juga punya komitmen menjalankan apa yang ia katakan. Selaras antara pikiran, ucapan dan tindakannya. Dalam bahasa gaulnya, orangnya tidak “mencla-mencle”.
Guru kehidupan pernah berpesan, “Seseorang itu akan dipercaya bila ia punya tiga hal: integritas, kejujuran dan kecerdasan. Namun bila integritasnya hancur maka kejujuran dan kecerdasannya tiada berguna.”
Ciri ketiga, ia terbiasa memberi lebih apa yang ia terima. Apabila ia karyawan bergaji lima juta rupiah maka ia akan terbiasa memberikan hasil kerja jauh lebih tinggi dari lima juta. Apabila ia pebisnis, ia akan terbiasa memberikan layanan lebih kepada para pelanggannya. Di dalam kehidupan rumah tangga, ia senang melayani dan memberi.
Apakah Anda telah memiliki ketiga ciri tersebut di atas? Apabila sudah, selamat. Anda telah siap memimpin orang lain. Apabila belum, berlatihlah agar kelak Anda pantas memimpin orang-orang di sekitar Anda. Mau, kan?
sumber: www.jamilazzaini.com
Biarkan Lelahmu Menjadi Ibadah
Setiap orang pasti pernah lelah, hanya saja ada yang ditampakkan
namun ada pula yang disembunyikan. Biarkan terkadang lelah datang,
karena itu manusiawi. Lelah karena mencari nafkah itu berkah. Lelah itu
diperlukan bagi orang-orang yang ingin terus maju. Dan, yang lebih
penting, lelah karena mencari nafkah itu bisa bernilai ibadah.
Dikatakan bisa bernilai ibadah karena tidak semua lelah mencari nafkah bernilai ibadah. Kerja banting tulang, siang malam hanya dan mendapat rupiah tanpa bernilai ibadah adalah salah satu KERUGIAN terbesar dalam hidup.
Oleh karena itu, kita perlu mengkondisikan dan berusaha agar lelah saat mencari nafkah bisa bernilai ibadah. Setidaknya ada tiga kondisi yang perlu kita siapkan agar peluang ibadah itu melekat dalam lelah kita.
Pertama, berbisnislah atau bekerjalah di tempat yang baik dan benar. Ukuran baik dan benar tentu bukan yang bergaji besar atau memberi keuntungan besar. Baik dan benar itu bermakna pekerjaan atau bisnisnya tidak haram. Bisnisnya tidak merusak. Bisnisnya tidak ilegal. Dan bisnis yang baik dan benar itu bertebaran di kanan kiri kita.
Kedua, cara bisnis atau kerjanya benar. Apabila Anda bekerja terikat jam kantor, maka datanglah sebelum jam kantor dimulai dan pulangnya setelah jam kantor usai. Jangan menjadi karyawan yang datang telat, pulang cepat tapi gaji tetap minta dibayar utuh.
Biasakan memberikan prestasi lebih agar gaji atau uang yang kita bawa pulang ke rumah memang layak kita bawa. Jangan beri makanan atau sesuatu yang kotor kepada anggota keluarga kita. Cintai anggota keluarga kita dengan terbiasa memberikan sesuatu dari penghasilan yang baik, bukan yang kotor.
Ketiga, bekerja atau berbisnislah karena mengharap cinta-Nya. Allah SWT sangat mencintai orang yang rajin mencari nafkah. Bahkan Rasulullah pernah mencium tangan salah seorang sahabatnya, Saad bin Mu’adz, dengan mengatakan, “Tangan ini dicintai Allah dan Rasulnya dan tidak akan disentuh api neraka.” Mengapa Nabi SAW mengatakan demikian? Karena, di tangan sahabat tersebut ada tanda-tanda bahwa ia pekerja keras.
Berusahalah agar lelah kita menjadi ibadah. Jangan anggap remeh hal ini. Sungguh suatu kenikmatan dan keberuntungan bila kita bekerja dapat rupiah sekaligus bernilai ibadah. Dapat bayaran sekaligus ganjaran. Enak, to?
sumber: www.jamilazzaini.com
Dikatakan bisa bernilai ibadah karena tidak semua lelah mencari nafkah bernilai ibadah. Kerja banting tulang, siang malam hanya dan mendapat rupiah tanpa bernilai ibadah adalah salah satu KERUGIAN terbesar dalam hidup.
Oleh karena itu, kita perlu mengkondisikan dan berusaha agar lelah saat mencari nafkah bisa bernilai ibadah. Setidaknya ada tiga kondisi yang perlu kita siapkan agar peluang ibadah itu melekat dalam lelah kita.
Pertama, berbisnislah atau bekerjalah di tempat yang baik dan benar. Ukuran baik dan benar tentu bukan yang bergaji besar atau memberi keuntungan besar. Baik dan benar itu bermakna pekerjaan atau bisnisnya tidak haram. Bisnisnya tidak merusak. Bisnisnya tidak ilegal. Dan bisnis yang baik dan benar itu bertebaran di kanan kiri kita.
Kedua, cara bisnis atau kerjanya benar. Apabila Anda bekerja terikat jam kantor, maka datanglah sebelum jam kantor dimulai dan pulangnya setelah jam kantor usai. Jangan menjadi karyawan yang datang telat, pulang cepat tapi gaji tetap minta dibayar utuh.
Biasakan memberikan prestasi lebih agar gaji atau uang yang kita bawa pulang ke rumah memang layak kita bawa. Jangan beri makanan atau sesuatu yang kotor kepada anggota keluarga kita. Cintai anggota keluarga kita dengan terbiasa memberikan sesuatu dari penghasilan yang baik, bukan yang kotor.
Ketiga, bekerja atau berbisnislah karena mengharap cinta-Nya. Allah SWT sangat mencintai orang yang rajin mencari nafkah. Bahkan Rasulullah pernah mencium tangan salah seorang sahabatnya, Saad bin Mu’adz, dengan mengatakan, “Tangan ini dicintai Allah dan Rasulnya dan tidak akan disentuh api neraka.” Mengapa Nabi SAW mengatakan demikian? Karena, di tangan sahabat tersebut ada tanda-tanda bahwa ia pekerja keras.
Berusahalah agar lelah kita menjadi ibadah. Jangan anggap remeh hal ini. Sungguh suatu kenikmatan dan keberuntungan bila kita bekerja dapat rupiah sekaligus bernilai ibadah. Dapat bayaran sekaligus ganjaran. Enak, to?
sumber: www.jamilazzaini.com
Bisnis Abal-Abal
Banyak cara orang mencari uang, salah satunya dengan menawarkan
bisnis yang indah saat dipresentasikan tetapi bangkrut saat dijalankan.
Bisnis yang janji keuntungannya melangit tetapi itu hanya sekedar janji,
saat dijalankan ternyata “ngapusi”. Bisnis semacam ini saya sebut
bisnis abal-abal –meminjam istilah dari @JayTeroris.
Usai krisis moneter 1998 banyak bisnis abal-abal yang ditawarkan. Teman yang sangat rasional pun tertipu milyaran rupiah dengan bisnis ini. Ada yang menawarkan agribisnis, bebek, cacing, jangkrik dan lain-lain. Semua bisnis itu bangkrut. Sang penggagas dipenjara bahkan masih ada yang buron.
Beberapa tahun lalu juga muncul bisnis abal-abal, berbagai aneka bunga. Banyak orang yang berharap menjadi milyarder karena memiliki begitu banyak bunga “gelombang cinta” akhirnya gigit jari. Bahkan beberapa diantaranya masuk rumah sakit, jatuh sakit dan stres. Waspadalah bila ada tawaran bisnis yang menggiurkan.
Alkisah, ada orang yang menawarkan cara cepat menjadi kaya. Bisnisnya sah, resmi dan permintaan pasar dari luar negeri begitu besar. Apa itu? Permintaan daging bekicot. Negara-negara di Eropa seperti Jerman, Inggris dan Perancis sangat menyukai bekicot asal Sukabumi, Jawa Barat. Satu bekicot bisa dibeli seratus ribu rupiah.
Apabila dalam satu hari Anda ingin berpendapatan sepuluh juta, maka cukup Anda mencari 100 bekicot saja. Syaratnya, saat di terima di pelabuhan Tanjung Priok bekicotnya sehat dan cangkangnya masih utuh. Persyaratan lain, ia tidak boleh dimasukkan ke dalam keranjang atau karung. Bekicotnya juga tidak boleh tersentuh tangan. Ia harus digiring dari Sukabumi menuju Tanjung Priok. Tertarik?
sumber: jamilazzaini.com
Usai krisis moneter 1998 banyak bisnis abal-abal yang ditawarkan. Teman yang sangat rasional pun tertipu milyaran rupiah dengan bisnis ini. Ada yang menawarkan agribisnis, bebek, cacing, jangkrik dan lain-lain. Semua bisnis itu bangkrut. Sang penggagas dipenjara bahkan masih ada yang buron.
Beberapa tahun lalu juga muncul bisnis abal-abal, berbagai aneka bunga. Banyak orang yang berharap menjadi milyarder karena memiliki begitu banyak bunga “gelombang cinta” akhirnya gigit jari. Bahkan beberapa diantaranya masuk rumah sakit, jatuh sakit dan stres. Waspadalah bila ada tawaran bisnis yang menggiurkan.
Alkisah, ada orang yang menawarkan cara cepat menjadi kaya. Bisnisnya sah, resmi dan permintaan pasar dari luar negeri begitu besar. Apa itu? Permintaan daging bekicot. Negara-negara di Eropa seperti Jerman, Inggris dan Perancis sangat menyukai bekicot asal Sukabumi, Jawa Barat. Satu bekicot bisa dibeli seratus ribu rupiah.
Apabila dalam satu hari Anda ingin berpendapatan sepuluh juta, maka cukup Anda mencari 100 bekicot saja. Syaratnya, saat di terima di pelabuhan Tanjung Priok bekicotnya sehat dan cangkangnya masih utuh. Persyaratan lain, ia tidak boleh dimasukkan ke dalam keranjang atau karung. Bekicotnya juga tidak boleh tersentuh tangan. Ia harus digiring dari Sukabumi menuju Tanjung Priok. Tertarik?
sumber: jamilazzaini.com
Tips Meraih Sukses Dan Menjadi Trader Sukses
Anda baru mau
menjadi trader? Atau sedang menjadi “newbie” trader? Lalu strategi apa yang
sudah Anda pelajari utk sukses menjadi trader? Banyak trader pemula yang terbilang
“nekat” masuk ke pasar tanpa berbekal ilmu ataupun strategi, mereka yang hanya berbekal rekomendasi.
Jika kita sebagai pemula hanya
mengandalkan rekomendasi-rekomendasi dari analis tanpa tahu kapan kita harus masuk/keluar pasar malah akan
berisiko.Kenapa? Peluang untuk mengalami kerugian dari hasil rekomendasi yang ditelan mentah sangatlah mungkin
terjadi.
Hal pertama
yang harus kita siapkan untuk menjadi trader sukses adalah pahami kondisi modal
yang kita miliki. Besarnya modal sangat berpengaruh lho dengan psikologi trading kita. Kok bisa? Trader pemula yang langsung pakai modal besar biasa mudah panik.
Selain modal,
kita juga harus tahu ilmu dan strateginya untuk trading dulu. Karena itu yang
akan jadi senjata kita. Misalnya?
Jika kita ingin
sukses menjadi seorang trader kita harus tahu tentang ilmu grafik/chart, karena chart ibarat kompas untuk trader. Setidaknya kita harus tahu ilmu-ilmu dasar analisis
teknikal, seperti menentukan garis support, resisten, Moving Average(MA) dll.
Setelah kita
mempelajari analisis teknikal, kita harus bisa membuat “trading plan”, apa itu? Trading plan artinya membuat
perencanaan kapan harus beli,
jual, batasi resiko dan berapa banyak boleh
beli. Trading plan akan memudahkan kita mengambil
keputusan lebih objektif, tidak emosional karena sudah dipersiapkan sebelumnya.
Kemudian untuk menjadi trader sukses kita juga harus
selalu mau melakukan evaluasi trading, kenapa? Dari trading plan yang sudah kita buat ada baiknya selalu
dievaluasi tiap beberapa bulan agar kita tahu kinerja trading kita.
Bandingkan
kinerja trading dengan kinerja pasar atau dengan kinerja long term investment.
Maksudnya ? Jika kinerja trading kita buruk,
sedangkan kinerja long term investment lebih bagus, maka boleh dipikir ulang apakah akan invest atau trading?
Jika kita bisa
sukses dalam trading,
seharusnya dalam hidup pun
kita bisa meraih sukses. Bagaimana caranya? Sebuah kesuksesan selalu dimulai dari mental yang baik dan tangguh. Mungkin di luar sana banyak orang yang
tidak mempunyai apa-apa dan tidak mengetahui apa-apa. Tapi bila kita memiliki keyakinan yang cukup teguh
& usaha yang terus menerus dilakukan pasti kita
akan menjadi orang yang sukses.
Setidaknya ada
beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan kesuksesan.
Apa saja? Cara sederhana untuk meraih sukses yang pertama adalah :
Menunda kesenangan. Maksudnya?
Kita cukup
sering mendengar cerita perjuangan seorang yang berada di
bawah sampai mereka dapat merangkak naik ke atas.
Pada saat
mereka di bawah, mereka tidak mudah untuk membelanjakan harta maupun ilmu yang mereka punya
pada saat itu juga. Kita harus bisa
lebih berhemat agar dapat menikmati harta yang kita miliki di kemudian hari
tanpa ada rasa khawatir.
Kebanyakan
orang ingin sekali cepat-cepat membelanjakan ataupun menikmati harta yang
mereka miliki.
Cara sederhana
untuk meraih sukses yang ke-2 yaitu bekerja keras. Work smart and work hard ! Kebiasaan yang harus kita lakukan
adalah bekerja keras dengan ikhlas untuk mencapai kesuksesan. Bukan dengan
sungut-sungut.
Siapapun yang
menabur benih pasti akan menuai hasil yang sesuai dengan benih yang ditabur, baik ataupun
buruk. Orang yang bekerja keras akan dapat
menuai kesuksesan lebih cepat daripada orang yang bekerja dengan biasa-biasa
saja.
Work hard itu
baik.Tapi akan lebih baik jika kita juga work smart untuk meningkatkan kualitas
hasil kerja keras kita, bagaimana caranya? Kita bisa meningkatkan kualitas hasil kerja keras kita dengan mengarahkannya pada hal-hal yang
bersifat inovatif. Maksudnya?
Jika kita
menemukan sebuah peluang dimana orang lain belum memanfaatkannya maka segeralah
manfaatkan.
Dengan
melakukan satu hal kecil saja maka secara pasti kita akan maju satu langkah
menuju kesuksesan. Dan kita perlu
ingat bahwa jangan sesekali berhenti melakukan hal yang sudah kita mulai,
mengapa? Jika kita berhanti melakukan hal yang sudah dimulai maka akan memicu sifat malas dalam diri kita.
Jika saingan
Anda sudah mulai mengikuti strategi-strategi bisnis Anda,
jangan gelisah. Artinya Anda harus mulai inovasi! Bagaimana caranya berinovasi dalam bisnis? Jangan berhenti belajar baik
pada pebisnis lain maupun dari buku-buku.
Media Sosial Untuk Produktivitas
MedSos kadang melenakan kita dengan membuat kita
menghabiskan waktu untuk akses MedSos ketimbang bekerja. Ini jadi permasalahan
umum di dunia digital hingga beredar aneka macam tips tuk mengatasi kecanduan
MedSos.
Sebenarnya, MedSos
memiliki manfaatnya tersendiri untuk meningkatkan produktivitas. MedSos bisa membantu dalam meningkatkan
kinerja & reputasi di dunia nyata, asalkan dimanfaatkan dengan benar.
Buatlah Resume diri Anda secara Online. Menaruh resume
Anda secara online merupakan hal yang penting. Sekarang banyak
orang yang akan memeriksa kredibilitas dan reputasi anda secara online. Bahkan jika
Anda melamar pekerjaan, kadang perusahaan akan memeriksa data diri kamu melalui
akun MedSos.
Lakukanlah Kontak dan ikuti Kompetisi. Jika Anda punya
MedSos untuk kebutuhan
profesional seperti LinkedIn,
tentu akan banyak
tawaran di MedSos tersebut. Anda bisa mengikutinya atau berusaha
menghubungi pemilik pekerjaan untuk menanyakan
kemungkinan melamar kerja.
Promosikan hasil karya anda. Jika Anda
seorang penulis, maka rajin-rajinlah mempromosikan tulisan kamu lewat jejaring
sosial.
Anda
fotografer? Instagram bisa menjadi MedSos favorit
kamu untuk mempromosikan karya.
Dengan rajin mempromosikan hasil karya Anda, maka Anda
akan meningkatkan reputasi kamu di dunia nyata. Hal ini akan
lebih penting lagi bagi seorang pekerja freelance. Kalau Anda
pekerja freelance, maka popularitas adalah salah satu cara Anda untuk
mendapatkan job.
Promosikan diri Anda. Promosikan diri
sendiri dan keterampilan Anda. LinkedIn memang jejaring sosial yang cocok untuk
melakukan hal ini.
Meskipun
demikian, mempromosikan diri di Facebook juga akan menjadi nilai plus buat
anda.
Pastikan orang-orang bisa melihat profil Anda
dengan klik About, karena kadang ada beberapa yang hobi menyembunyikan profilnya. Bila Anda ingin
meningkatkan kredibilitas, jangan ragu untuk mempromosikan siapa diri Anda
lewat MedSos.
Tetaplah berhubungan dengan rekan kerja Anda. MedSos adalah
salah satu sarana yang efektif untuk tetap berhubungan dengan rekan kerja anda. Rata-rata
sekarang setiap orang memiliki akun jejaring sosial. Anda tidak bisa
mengerjakan segala sesuatu sendiri. Dengan menjaga hubungan rekan kerja, anda bisa minta tolong jika ada sesuatu yang tidak dapat anda lakukan. Mungkin anda
akan datang terlambat ke kantor, atau kesulitan pada proyek tertentu.
Bila anda belum bekerja, jagalah hubungan dengan alumni
atau teman kuliah Anda.
Siapa tahu akan
ada informasi penting tentang pekerjaan yang mereka
post-kan dan sesuai dengan kriteria
anda. Atau bahkan
bisa jadi anda akan ditawari secara langsung oleh mereka. Jadi Keberadaan
MedSos tentu bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang produktif.
Langganan:
Postingan (Atom)