Bila investor merasa prospek ke depan saham pilihan akan bagus, maka
mereka berani untuk membeli saham tadi, begitu juga sebaliknya. Seperti diceritakan, harga saham bisa naik dan turun dengan cepat. Nah hal ini bisa dianggap sebagai peluang dan risiko.
Peluang karena kita bisa mendapatkan keuntungan cepat, risiko karena kita juga bisa loss dengan cepat. IHSG adalah gambaran kondisi global dari seluruh saham yang ada di Pasar. Bila IHSG naik maka menggambarkan bahwa secara keseluruhan saham di pasar dalam kondisi naik (sering disebut bullish).
Atau sebaliknya, bila turun maka secara global menggambarkan bahwa saham di pasar turun (disebut juga bearish). Karena risiko bisa dikatakan cukup tinggi maka disarankan untuk menggunakan saham hanya untuk tujuan jangka panjang. Selain karena risiko yang tinggi, secara logika seharusnya bila perusahaan bagus maka harganya akan terus naik karena adanya inflasi.
Kembali ke pendekatan untuk penilaian saham, pendekatan fundamental biasanya paling sering dipakai untuk mereka yang jangka panjang. Sedangkan teknikal lebih digunakan untuk jangka pendek. Tidak ada yang salah diantara keduanya, namun pastinya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
IHSG sudah mendekati 5000 dan pasar Indonesia adalah salah satu pasar paling memberi hasil bagus di Asia Pasifik. Tapi walau begitu kehati-hatian tetap harus menjadi pegangan dalam berinvestasi. Investasikan waktu kita dulu untuk selalu belajar, sebelum kita habiskan uang untuk investasi.
Mengenal saham secara sederhana cukup sampai disini dulu. Ketertarikan
tentunya harus diharmonikan dengan pengetahuan. Begitu pun dengan saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar