Setelah kita membahas tentang Salah paham tabungan syariah, sekarang kita bahas salah paham kredit syariah. Ada banyak akad yang digunakan bank syariah, akad tunggal dan akad gabungan. Namun dalam akad gabungan transaksi tiap akad dilakukan secara terpisah. Sesuai prinsip syariah, tidak boleh ada 2 akad dalam satu transaksi.
Sekarang kita bahas kesalah pahaman opini masyarakat dalam kredit bank syariah. Ada yang beranggapan Kredit untuk Usaha di Bank Syariah Menggunakan Akad Bagi Hasil. Sebenarnya kredit bank syariah menggunakan akad jual beli (murabahah). Dalam jual beli bank boleh mengambil keuntungan yang besarnya disepakati nasabah.
Dalam keadaan apapun nasabah harus membayar cicilan. berbeda dengan akad bagi hasil dimana nasabah berbagi hasil baik untung atau rugi kepada bank. Jadi yang perlu diingat, bagi hasil hanya berlaku pada produk simpan pinjam, bukan produk kredit.
Ada juga yang beranggapan KPR Syariah Cicilannya Tetap Sampai Lunas, Padahal KPR Syariah ada 3 jenis akad. KPR yang cicilan tetap sampai lunas jika KPR yang diambil dengan akad Murabahah karena margin bank sudah disepakati di awal. Pada akad Musyarakah Mutanaqisah dan Ijarah Muntahia Bittamlik ada kemungkinan besar cicilan naik. Demikian salah persepsi terhadap kredit syariah.
sumber: +NgaturDuit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar