Tentu sebagian besar dari kita pernah memanfaatkan eskalator. Kita
hanya berdiri di eskalator maka kita akan terbawa naik atau maju ke
tempat yang kita tuju. Begitu pula dalam hidup, terkadang kita bisa
menikmati berbagai kenikmatan dan kemudahan karena kita menumpang
eskalator. Dalam konteks kehidupan, eskalator itu bisa berupa negara,
perusahaan, komunitas dan keluarga.
Namun, eskalator kehidupan tidak semua berjalan naik atau maju,
terkadang turun atau mundur. Seperti kondisi ekonomi negeri kita saat
ini dan kondisi di berbagai perusahaan yang saya ketahui. Ekonomi
melemah dan beberapa perusahaan pun melakukan efisiensi dan pemotongan
anggaran secara ekstrim.
Dalam kondisi seperti ini, apabila Anda hanya berdiri saja maka
kehidupan Anda akan menurun. Apabila Anda memilih berjalan maka
kemungkinan besar Anda hanya berjalan di tempat. Anda perlu berlari
mengeluarkan energi yang lebih agar sampai ke tempat yang Anda tuju.
Sungguh tak elok saat ekonomi nasional melemah dan kondisi perusahaan
sangat sulit Anda masih bekerja seperti semula. Saatnya Anda bekerja
lebih keras, cerdas dan ikhlas agar kontribusi Anda memberikan
sumbangsih yang signifikan bagi perusahaan yang selama ini Anda jadikan
“ladang” mencari nafkah.
Budayakan rasa malu apabila nama Anda tercatat sebagai karyawan di
sebuah perusahaan tetapi tidak memberikan kontribusi yang berarti. Anda
hanya numpang hidup. Anda hanya seperti naik eskalator, hanya berdiri
tetapi mendapat gaji. Terlalu…
Para ahli banyak yang berkata bahwa 90 persen lebih keberhasilan
hidup Anda ditentukan oleh “keringat”. Kesediaan Anda untuk bekerja
lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas. Apalagi saat “eskalator”
yang Anda naiki sedang berjalan menurun atau mundur. Jangan hanya
berpangku tangan. Mari singsingkan lengan agar “ladang” tempat Anda
mencari nafkah semakin subur dan menghasilkan buah yang berlimpah.
sumber: www.jamilazzaini.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar