Musibah itu bumbu kehidupan. Selalu ada hikmah dan pesan dibalik
musibah. Pesan pertama, itu adalah penebus dosa masa lalu kita. Dalam
menjalani kesibukan kehidupan, terkadang kita tiada sadar berbuat dosa.
Atau, bisa juga, sadar berbuat dosa tetapi melakukan pembenaran, “Ah
gak apa-apa, sekali-kali boleh.” Walau, akhirnya tidak sekali-kali
tetapi berkali-kali. Melalui musibah Allah SWT mengingatkan kita agar
menghentikan kelakuan itu.
Boleh jadi kita tidak tahu bahwa apa yang kita lakukan merupakan
suatu dosa. Melalui musibah Allah SWT mengingatkan, berhentilah sejenak.
Bertemulah dengan orang yang beriman dan berilmu. Belajarlah dulu
tentang berbagai makna kehidupan agar kesalahan yang Anda lakukan tidak
semakin jauh menyimpang.
Saya menjadi teringat cerita guru kehidupan saya. Katanya, Di zaman
dahulu kala ada seorang yang kaya raya, tiba-tiba suatu hari bisnisnya
bangkrut dan habis semua kekayaannya. Saat itulah orang itu berucap,
“Alhamdulillah, akhirnya dosa saya yang pernah menggoda wanita dibalas
juga.”
Pesan kedua, pantaskan dulu hidup kita. Apa maknanya? saat bisnis
bangkrut maka pahamilah bahwa kita belum siap untuk kaya raya. Pantaskan
dulu hidup kita, perkuat dulu iman dan ilmu kita. Sebab, boleh jadi
bila kita kaya raya, kesombongan akan datang tanpa bisa kita bendung.
Mungkin juga bila kita kaya raya, kita menjadi ahli maksiat tingkat
tinggi karena semua hal bisa kita beli. Termasuk bisa berzina dengan
tarif hingga ratusan juta.
Banyak orang yang mengeluh dan menangis berkepanjangan saat musibah
datang. Padahal boleh jadi itu cara Allah SWT mengingatkan, mengangkat
derajat, menyelamatkan hidup dan juga bentuk cinta Allah SWT agar kelak
sang penerima musibah mendapat anugerah berupa kehidupan indah di surga
bersama kekasih-Nya.
Kita tidak perlu berharap ditimpa musibah. Namun saat musibah datang,
petiklah hikmah dan pelajaran yang ada di dalamnya. Pasti ada dan pasti
sangat berguna bagi hidup kita. Temukan dan hayatilah.
sumber: www.jamilazzaini.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar