Setiap orang pasti pernah lelah, hanya saja ada yang ditampakkan
namun ada pula yang disembunyikan. Biarkan terkadang lelah datang,
karena itu manusiawi. Lelah karena mencari nafkah itu berkah. Lelah itu
diperlukan bagi orang-orang yang ingin terus maju. Dan, yang lebih
penting, lelah karena mencari nafkah itu bisa bernilai ibadah.
Dikatakan bisa bernilai ibadah karena tidak semua lelah mencari
nafkah bernilai ibadah. Kerja banting tulang, siang malam hanya dan mendapat rupiah tanpa
bernilai ibadah adalah salah satu KERUGIAN terbesar dalam hidup.
Oleh karena itu, kita perlu mengkondisikan dan berusaha agar lelah
saat mencari nafkah bisa bernilai ibadah. Setidaknya ada tiga kondisi
yang perlu kita siapkan agar peluang ibadah itu melekat dalam lelah
kita.
Pertama, berbisnislah atau bekerjalah di tempat yang baik dan benar.
Ukuran baik dan benar tentu bukan yang bergaji besar atau memberi
keuntungan besar. Baik dan benar itu bermakna pekerjaan atau bisnisnya
tidak haram. Bisnisnya tidak merusak. Bisnisnya tidak ilegal. Dan bisnis
yang baik dan benar itu bertebaran di kanan kiri kita.
Kedua, cara bisnis atau kerjanya benar. Apabila Anda bekerja terikat
jam kantor, maka datanglah sebelum jam kantor dimulai dan pulangnya
setelah jam kantor usai. Jangan menjadi karyawan yang datang telat,
pulang cepat tapi gaji tetap minta dibayar utuh.
Biasakan memberikan prestasi lebih agar gaji atau uang yang kita bawa
pulang ke rumah memang layak kita bawa. Jangan beri makanan atau
sesuatu yang kotor kepada anggota keluarga kita. Cintai anggota keluarga
kita dengan terbiasa memberikan sesuatu dari penghasilan yang baik,
bukan yang kotor.
Ketiga, bekerja atau berbisnislah karena mengharap cinta-Nya. Allah
SWT sangat mencintai orang yang rajin mencari nafkah. Bahkan Rasulullah
pernah mencium tangan salah seorang sahabatnya, Saad bin Mu’adz, dengan
mengatakan, “Tangan ini dicintai Allah dan Rasulnya dan tidak akan
disentuh api neraka.” Mengapa Nabi SAW mengatakan demikian? Karena, di
tangan sahabat tersebut ada tanda-tanda bahwa ia pekerja keras.
Berusahalah agar lelah kita menjadi ibadah. Jangan anggap remeh hal
ini. Sungguh suatu kenikmatan dan keberuntungan bila kita bekerja dapat
rupiah sekaligus bernilai ibadah. Dapat bayaran sekaligus ganjaran.
Enak, to?
sumber: www.jamilazzaini.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar