Bagaimana caranya mengetahui profil resiko kita ? Berapa banyak uang yang akan anda alokasikan di sebuah instrumen investasi ? Jawabannya sangat tergantung pada seberapa besar Anda “berani rugi”. Alokasikan dana dimana jika Anda kehilangan dana tersebut, hidup Anda tidak akan terganggu.
Resiko terbesar dalam trading / investasi saham adalah ketika sebuah perusahaan mengalami delisting atau bangkrut. Walau kemungkinannya sangat kecil, tetapi selalu ada. Perusahaan bangkrut bisa jadi karena terlibat skandal manajemen, bencana alam, dll.
Ada 3 macam investor menurut profil resikonya yaitu : Investor konservatif, Investor Moderat, Investor agresif. Investor konservatif adalah tipe investor yang cenderung menghindari resiko. Investasi apa yang cocok ? Untuk investor konservatif, sebaiknya memilih saham yang fluktuasinya sangat rendah & defensif, seperti KLBF , UNVR.
Jika investor konservatif terjun ke saham, biasanya ia akan cari aman dengan mencari imbal hasil berupa dividen. Investor yang punya tujuan untuk mendapat dividen setiap tahun disebut income investor. Investor konservatif juga dapat berinvestasi pada instrumen obligasi atau reksadana pendapatan tetap, resikonya di bawah saham.
Investor moderat adalah investor yang memiliki tingkat toleransi terhadap resiko lebih tinggi, dengan imbal hasil yang lebih besar juga. Investor moderat bisa berinvestasi pada reksadana campuran yang memiliki tingkat resiko & imbal hasil selevel di atas reksadana pendapatan tetap.
Investor moderat yang terjun ke saham, biasanya memilih saham-saham yang terdiskon / value investing. Investor moderat sabar menunggu saham-saham berfundamental bagus yang terdiskon besar-besaran.
Investor agresif adalah investor dengan tingkat toleransi resiko yang tinggi, & ingin mendapat return tinggi. Investor agresif ini biasanya melakukan investasi saham berdasar growth / pertumbuhan perusahaan.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar