Sering kita dengar kata "hedge" atau "hedging" dalam artikel investasi, sebenarnya apa sih itu? Hedging dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang ditimbulkan. Dan tentu potensi keuntungan juga dibatasi, sesuai dengan pepatah ; high risk, high gain.
Investasi "pagar" dapat dibentuk dari berbagai macam instrumen keuangan, seperti saham, ETF, Asuransi, kontrak forward, dll. Kegiatan hedging sebenarnya sudah dilakukan sejak lama pada sektor riil. Istilah hedging ada sejak tahun 1670 dan pertama kali muncul dibidang pertanian.
Misal petani gandum memiliki beberapa hektar gandum dan petani selalu optimis agar harga gandum bagus saat panen. Namun kenyataannya harga gandum bervariasi tergantung musim dan cuaca. Lalu bagaimana caranya agar petani tadi bisa mendapatkan sedikit kepastian?
Petani tersebut menjual kontrak di masa depan (futures) untuk gandum sehingga mengunci harga gandum. Dengan demikian petani tak perlu merasa khawatir mengalami kerugian. akan tetapi petani juga tidak mendapatkan keuntungan ekstra bila harga gandum naik.
Ternyata dampak hedging tidak selesai di situ saja. Karena petani harus memenuhi volume yang dijanjikan. Jika musim tanam saat itu masuk ke dalam tahun yang buruk ada kemungkinan hasil panen petani kurang dari volume yang dijanjikan.
Petani harus mencari gandum tambahan untuk memenuhi jumlah yang dijanjikan dan jika harga beli lebih mahal dari kontrak otomatis petani mengalami kerugian sejumlah volume yang harus dibeli. Yang tadinya tampak aman ternyata belum tentu kan? Inilah dunia keuangan. Sebagai investor harus memahami produk dan risikonya.
sumber: +NgaturDuit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar