Sekarang kita akan membahas jenis-jenis hedging dan risiko yang ingin dihindari dengan hedging. Contoh petani gandum yang merupakan hedging paling klasik yang dikenal dengan perdagangan sepasang. Disebut sepasang karena petani gandum menggunakan pasangan sekuritas, yaitu fisik gandum dan kontrak gandum.
Semakin canggih investor dan munculnya berbagai formula matematika untuk melakukan proyeksi, jenis-jenis hedging berkembang. Dengan berkembangnya hedging maka yang tadinya hanya produk fisik dengan kontrak, kini dipecah menjadi bagian kecil. Contohnya mata uang yang digunakan dalam kontrak, bunga dari kontrak juga bisa dijadikan hedging. Jenis hedging yang sudah tingkat advanced biasanya terikat dengan instrumen keuangan tertentu.
Dalam aktivitas investasi ada yang disebut natural hedge, yaitu investasi yang mengurangi risiko investasi yang tidak diinginkan. Kita juga bisa melakukan hedging dalam kegiatan sehari-hari dengan menyesuaikan arus kas (pendapatan dan pengeluaran). Bahkan bisa dilakukan dalam menjalankan suatu usaha, contohnya eksportir harus mengahadapi risiko perubahan nilai tukar.
Natural hedging bisa kita lakukan untuk menghadapi beberapa resiko berikut: Risiko komoditas, risiko kredit, risiko mata uang, risiko bunga dan risiko ekuitas. Itulah tadi beberapa jenis hedging, dan jenis resiko yang dapat dilakukan hedging (dilindung nilai).
Konsep hedging sebenarnya sederhana, namun dalam perkembangannya menjadi lebih rumit. Karena itu kita harus mengetahui resiko apa saja yang dihadapi dan hedging apa yang dilakukan untuk mengurangi risiko.
sumber: +NgaturDuit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar