Baru-baru ini muncul polemik seputar pernyataan “hormatilah orang
yang tidak berpuasa”. Pernyataan ini memang multi tafsir. Karena, bisa
bermakna bagi yang tidak berpuasa silakan enjoy saja untuk makan, minum
dan bermaksiat di tempat terbuka di bulan suci ini karena mereka tetap
dihormati.
Makna lain, seolah-olah orang yang berpuasa selama ini melakukan
tindakan yang tidak terpuji kepada yang tidak berpuasa sehingga perlu
ada pernyataan ini. Bisa pula ditafsirkan, yang berpuasa harus kuat iman
dan lapang dada apabila ada orang yang melakukan aktifitas yang
menunjukkan orang itu tidak berpuasa di tempat terbuka.
Tafsir lainnya, pernyataan ini ingin memberi tahu bahwa ada orang
yang memang boleh tidak berpuasa. Bukan hanya karena tidak beragama
Islam. Tetapi karena ada orang Islam yang boleh tidak berpuasa yaitu
orang yang dalam perjalanan (musafir), orang yang sakit, anak-anak, ibu
menyusui atau hamil, wanita yang sedang haid, orang yang sudah tua dan
tidak sanggup berpuasa.
Bagi kami, siapapun perlu dihormati apalagi orang yang berpuasa.
Namun yang berpuasa juga tidak perlu gila hormat agar orang lain
menghormatinya. Berpuasa itu karena iman dan taqwa bukan karena ingin
dihormati manusia. Sementara bagi yang tidak berpuasa perlu tahu diri
dan respect kepada orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Hidup itu saling menghormati dan saling respek satu dengan yang lain.
Bagi yang berpuasa, mari kita tingkatkan ibadah kita. Saat berpuasa
yang perlu diubah adalah pola ibadah bukan pola makan. Yang perlu
ditambah adalah intensitas ibadah bukan intensitas makan. Konsumsi
makanan justeru seharusnya berkurang. Yang perlu ditambah adalah sedekah
bukan belanja harian. Ingat puasa kita dianggap berhasil bukan karena
lengkapnya kue lebaran, baju baru dan peningkatan belanja tetapi karena
naiknya iman dan taqwa.
Puasa menjadikan pelakunya terlatih untuk selalu diawali oleh Allah
SWT. Bawalah nilai puasa saat Anda berbisnis dan berkarir serta
menjalani hidup bahwa selalu ada yang mencatat semua kebaikan dan
keburukan yang kita lakukan. Tidak ada yang luput sedikit pun. Puasa
melatih kita berbisnis dan berkarir dengan etika dan integritas yang
tinggi. Kita menjadi peduli dengan halal dan haram.
Selamat menikmati bulan bonus pahala, keberkahan dan ampunan.
Usahakan setiap langkah dan tarikan nafas bernilai ibadah dan tiada yang
sia-sia. Menyebarkan tulisan ini bisa juga bernilai ibadah, hehehe.
Silakan sebarkan…
sumber: +Jamil Azzaini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar