Sabtu, 12 Desember 2015

Batu Mulia Sebagai Alat Investasi



Hasil gambar untuk batu akikBatu yang dulu hanya dijual di pinggir jalan dan identik dengan orang tua, saat ini sedang naik daun. Semua orang jadi ingin memiliki, dan semua orang juga jadi lebih pintar tentang batu mulia.

Kecubung, safir, mata kucing, batu gambar bukan lagi kata yang aneh kita dengar. Bahkan saat ini bukan hanya pria, wanita dan anak-anak juga sekarang sudah tidak lagi malu-malu untuk mengaku sebagai pencinta dan menyenangi batu. 

Nah dengan kehebohan ini, pastilah hukum ekonomi terjadi. Banyak yang cari dan jumlah terbatas, yah apalagi kalo bukan harga yang menjadi naik. Harga batu-batu mulia jadi naik daun. 

Dulu hanya dengan ratusan ribu bisa dapat sebuah batu mulia, sekarang sebutan juta bukan lagi hal yang aneh. Bahkan selentingan pernah terdengar ada yang berani menyebut angka milyar untuk sebuah batu bergambar tertentu. Jadi tidak mengherankan orang menganggap batu mulia adalah bentuk investasi baru yang patut dilirik. 

Hanya saja apakah benar batu mulia bisa sebagai sarana investasi? Kalau dalam ilmu investasi, dikategorikan batu mulia sebagai barang koleksi. 

Ingat, semua barang bisa dijadikan koleksi, tapi tidak semua barang bisa menjadi alat investasi. Kelangkaan,susahnya mendapatkan dan sulitnya membuat bisa menjadikan batu mulia memiliki nilai.
Konsekuensinya ya sebaliknya, bisa jadi sebuah investasi dikoleksi menjadi hanya sekedar barang koleksi yang tidak ada nilai investasinya. 

Untuk mereka yang membeli batu untuk tujuan investasi, hanya mengingatkan trend gelombang cinta atau fenomena ayam cemani dan burung berkicau. 

Semua dulu dianggap sebagai alat investasi namun sekarang sudah tidak terdengar. Namun harus diakui masih ada orang yang bisa mendapatkan hasil tinggi dari gelombang cinta, ayam cemani dan produk lainnya. Hal itu karena si pemilik tahu bagaimana menghargai dan menilai dari asset koleksi yang mereka miliki.
Nah apakah fenomena batu mulia akan sama dengan gelobang cinta? Bisa ya, bisa juga tidak. Tergantung bagaimana pemilik bisa menjaga asset mereka tetap bernilai. 

Sama seperti koleksi lainnya, ia akan tetap bernilai bila berada di lingkungan komunitasnya. Jadi supaya batu anda tetap jadi alat investasi, maka mulai sekarang bergaullah di komunitas yang memiliki hobi serupa. Sehingga kita tetap tahu berapa dan siapa yang mungkin mau melikuidasi asset kita bila kita butuhkan. 

Untuk yang serius, saran tidak ada salahnya melakukan appraisal atau penilaian batu mulia kita. Saat ini pegadaian punya kelengkapan ini, bahkan mereka cukup profesional untuk hal itu. Terbukti dengan modern dan lengkapnya alat. 

Namun sepertinya hanya sampai disitu, selain permata sepertinya pegadaian belum menerima jenis batu mulia lain. Jadi sebenarnya batu mulia selain permata masih setengah-setengah dianggap memiliki nilai. Karena komunitas terbatas masih menjadi kendala. 

Anda ingin tetap berinvestasi di batu mulia, masuki pasar dan komunitasnya, niscaya nilainya tetap terjaga.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar