Batu yang dulu hanya dijual di
pinggir jalan dan identik dengan orang tua, saat ini sedang naik daun. Semua
orang jadi ingin memiliki, dan semua orang juga jadi lebih pintar tentang batu
mulia.
Kecubung, safir, mata kucing, batu
gambar bukan lagi kata yang aneh kita dengar. Bahkan saat ini bukan hanya pria,
wanita dan anak-anak juga sekarang sudah tidak lagi malu-malu untuk mengaku
sebagai pencinta dan menyenangi batu.
Nah dengan kehebohan ini, pastilah
hukum ekonomi terjadi. Banyak yang cari dan jumlah terbatas, yah apalagi kalo
bukan harga yang menjadi naik. Harga batu-batu mulia jadi naik daun.
Dulu hanya dengan ratusan ribu bisa
dapat sebuah batu mulia, sekarang sebutan juta bukan lagi hal yang aneh. Bahkan
selentingan pernah terdengar ada yang berani menyebut angka milyar untuk sebuah
batu bergambar tertentu. Jadi tidak mengherankan orang menganggap batu mulia
adalah bentuk investasi baru yang patut dilirik.
Hanya saja apakah benar batu mulia
bisa sebagai sarana investasi? Kalau dalam ilmu investasi, dikategorikan batu
mulia sebagai barang koleksi.
Ingat, semua barang bisa dijadikan
koleksi, tapi tidak semua barang bisa menjadi alat investasi. Kelangkaan,susahnya mendapatkan dan sulitnya membuat bisa menjadikan batu mulia
memiliki nilai.
Konsekuensinya ya sebaliknya, bisa
jadi sebuah investasi dikoleksi menjadi hanya sekedar barang koleksi yang tidak
ada nilai investasinya.
Untuk mereka yang membeli batu untuk
tujuan investasi, hanya mengingatkan trend gelombang cinta atau fenomena ayam
cemani dan burung berkicau.
Semua dulu dianggap sebagai alat
investasi namun sekarang sudah tidak terdengar. Namun harus diakui masih ada orang
yang bisa mendapatkan hasil tinggi dari gelombang cinta, ayam cemani dan produk
lainnya. Hal itu karena si pemilik tahu bagaimana menghargai dan menilai dari
asset koleksi yang mereka miliki.
Nah apakah fenomena batu mulia akan
sama dengan gelobang cinta? Bisa ya, bisa juga tidak. Tergantung bagaimana
pemilik bisa menjaga asset mereka tetap bernilai.
Sama seperti koleksi lainnya, ia
akan tetap bernilai bila berada di lingkungan komunitasnya. Jadi supaya batu
anda tetap jadi alat investasi, maka mulai sekarang bergaullah di komunitas
yang memiliki hobi serupa. Sehingga kita tetap tahu berapa dan siapa yang
mungkin mau melikuidasi asset kita bila kita butuhkan.
Untuk yang serius, saran tidak ada
salahnya melakukan appraisal atau penilaian batu mulia kita. Saat ini pegadaian
punya kelengkapan ini, bahkan mereka cukup profesional untuk hal itu. Terbukti
dengan modern dan lengkapnya alat.
Namun sepertinya hanya sampai
disitu, selain permata sepertinya pegadaian belum menerima jenis batu mulia
lain. Jadi sebenarnya batu mulia selain permata masih setengah-setengah
dianggap memiliki nilai. Karena komunitas terbatas masih menjadi kendala.
Anda ingin tetap berinvestasi di
batu mulia, masuki pasar dan komunitasnya, niscaya nilainya tetap terjaga.
sumber : @kokiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar