Kamis, 10 Desember 2015

Investasi Alternatif Saving Bond



Hasil gambar untuk saving bondBeberapa hari ini kita disuguhi tawaran investasi dana kita dengan nama Saving Bond. Di negara kita; produk ini dikemas dengan nama Saving Bond Ritel.

Produk ini memang masih bersaudara dengan Ori maupun Sukri. Kenapa disebut saudara? Karena ketiganya adalah produk Obligasi atau Surat Utang. Ori adalah obligasi konvensional, Sukri obligasi syariah dan Saving Bond atau SB adalah obligasi non transferable. 

Keamanan adalah salah satu kelebihan dari SB ini. Walau tidak ada keterangan dijamin, tapi karena ini adalah utang negara maka keamanannya bisa dikatakan maksimal. 

SB memang berbeda dengan saudara tuanya. SB tidak bisa diperjual belikan di pertengahan waktu seperti Ori dan Sukri. Jadi kalau kita beli harus sampai jatuh tempo. 

SB perdana yang ditawarkan mulai hari ini sampai 22 Mei, dan efektif sejak 30 Mei ini memiliki spesifikasi:
Jangka waktu 2 tahun; mulai tahun ini dan jatuh tempo 20 Mei 2016. 

Nilai minimal investasi 5 juta dan maksimal dana investasi per investor adalah 5 milyart. 

Bunga floating ditetapkan minimal 8.75% dan bisa berubah sesuai dengan penjaminan LPS yaitu selalu lebih tinggi 1,25% dari LPS tapi dengan minimal harus 8.75%. Artinya bunga SB akan mengikuti fluktuasi LPS. Saat ini LPS 7.5%; itulah kenapa kupon SB 8.75%. 

Bila LPS naik ke 8% maka kupon akan naik menjadi 9.25%. Sebaliknya bila LPS turun ke 5%; maka kupon tidak menjadi 6.25% tapi tetap menjadi 8.75% sebagai bunga kupon minimal. 

Nah kupon cukup tinggi inilah yang menjadi salah satu daya tarik SB ritel perdana ini. Bandingkan dengan bunga Bank 7.5%; Sukri SR 06 8.75% dan Ori 10 8.5% jadi bisa dipertimbangkan SB sebagai alternatif.
Kelebihan lainnya SB, karena SB adalah Obligasi maka otomatis kita akan dikenakan pajak lebih rendah dari Deposito. Kalau Deposito kena 20% maka SB hanya 15%. 

Kekurangan SB sudah pasti adalah likuiditas. Syarat bahwa SB tidak transferable artinya tidak bisa dipindahkan atau dijual beli seperti Ori dan Sukuk. Jadi produk ini memang untuk mereka yang punya tujuan minimal 2 tahun ke depan. Atau punya dana yang tidak akan digunakan hingga 2 tahun ke depan. 

Sama seperti Ori dan Sukri, SB dijual melalui agen Bank dan Sekuritas. Ada 18 Bank dan 3 Sekuritas yang mendapat jatah penjualan. 

a) Sudah banyak yang mengeluh pembelian di Bank sulit dan sudah masuk waiting list.
b) Beberapa Bank malah sudah tidak menerima lagi pendaftaran beli karena sudah sangat banyak yang antri. 

Kalau dilihat memang dari waktu ke waktu tempat penjualan di Sekuritas makin sedikit; agak disayangkan karena penjualan di Bank biasanya agak sulit didapat. 

Pembelian di Bank memang selalu habis jatahnya karena produk ini memang sesuai dengan profil risiko nasabah Bank, yaitu risiko rendah. Itulah mengapa di Bank produk seperti ini selalu laris manis. 

Jadi kalau sahabat semua mau mendapatkan produk ini, coba daftar beli lewat Sekuritas, karena memang produk ini tidak masuk profil risiko nasabahnya yang relatif tinggi. Untuk nasabah yang biasa beli saham, hasil 8.75% per tahun dan dananya tidak bisa dilikuidasi bukanlah produk yang seksi. 

Jadi kalau disimpulkan produk ini cocok untuk nasabah ritel dengan profil risiko konvensional, yang biasa memarkir dana di Deposito untuk bisa dapat hasil lebih tinggi. Atau untuk nasabah dengan profil agresif yang punya dana nganggur dan digunakan sebagai alternatif simpanan dana abadi mereka. 

Untuk mereka yang mungkin gagal mendapatkan produknya saat ini, sabar saja karena produk ini baru keluar seri 1; artinya tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mengeluarkannya lagi seperti Ori dan Sukri. 

Selamat berinvestasi sahabat. Hasil tinggi, keamanan maksimal dan produk legal bukan lagi impian.

sumber : @kokiduit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar